Dengancara okulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi. Sambung merupakan salah teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara batang bawah dan batang atas dari dua tanaman yang sejenis, sehingga akan tercapai persenyawaan, dimana kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru
- Cara menanam jahe di rumah dari mulai bibit hingga dapat dipanen, tidak terlalu sulit apabila mengetahui tahapannya. Jahe menjadi salah satu tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebagai bahan minuman, bumbu masak, dan obat-obatan tradisional. Tanaman rimpang ini sangat mudah ditanam dan dibudidayakan. Namun, untuk mendapatkan hasil jahe yang berkualitas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat juga Cara Menanam Cabai yang Benar agar Cepat Berbuah Cara menanam jahe Melansir situs Dinas Pertanian Jawa Barat, menanam jahe dimulai dengan memilih rimpang yang disiapkan untuk ditanam kembali. 1. Memilih bibit SHUTTERSTOCK/JAK149 Ilustrasi menanam jahe dalam pot. Pilih bibit berkualitas, yang diambil dari tanaman tua dan berumur sekitar 10 bulan. Pastikan pohon induk bibit sehat dan tidak terserang hama penyakit, sehingga kualitas rimpang yang digunakan pun tidak sakit. Sebaiknya, gunakan bibit yang diambil dari kebun, bukan dari pasar dan pilih bibit yang mempunyai tampilan fisik bagus dan tidak ada cacat luka ataupun lecet. 2. Pengolahan media tanam LOTULUNG Pegiat urban farming atau pertanian perkotaan membersihkan dan memanen sayuran dengan sistem hidroponik yang ditanam di lahan terbuka tepat di atas Masjid Jami Baitussalam, Jalan Kesejahteraan RW 08, Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis 18/3/2021. Sayur-mayur tersebut dirawat oleh pengurus masjid. Adapun tanaman yang ditanam berupa cabai, kangkung, jahe merah dan daun mint. Selain itu, terdapat juga budi daya ikan nila yang dikelola oleh masjid tersebut. Melansir 4 Mei 2021, perlu untuk menyesuaikan keasaman tanah dengan keasaman media tanam jahe. Pengolahan media tanam untuk jahe diawali dengan menyiapkan sedalam sekitar 30 cm agar mendapatkan tanah yang gembur dan bersih. Biarkan tanah hingga 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap dari tanah dan menghilangkan bibit penyakit. Apabila lahan menanam jahe mempunyai kondisi air tanah jelek, cegah genangan air dengan membuat bedengan setinggi 20-30 cm dan lebar 80-100 cm. Sediakan lubang-lubang kecil atau alur dengan kedalaman 3-7,5 cm untuk menanam bibit jahe. Cara menanam jahe dilakukan dengan melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan. Baca juga 7 Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan Media tanam Polybag Untuk media tanamnya sendiri sebaiknya media tanam yang gembur, dengan perbandingan tanah 40 persen, pupuk kandang 30 persen dan sekam 30 persen. Apabila tidak ada sekam, maka bisa menggantinya dengan pasir biasa asalkan media tanamnya gembur. Pada polybag yang sudah berisi campuran tanah, pupuk kandang dan sekam atau pasir,, buatlah lubang di tengahnya dengan ukuran sebesar bibit jahe. Kemudian padatkan kembali media tanam untuk menopang tanaman jahe yang sudah tumbuh. Lakukan proses penumbuhan selama 6 bulan. Sampai di usia 6 bulan nanti, tanaman jahe sudah berkembang biak melalui tunas-tunas rimpangnya, mengembangkan dirinya hingga penuh 1 polybag. LEANDHA ROSYANTI Nando Purba saat memupuk tanaman jahenya di Desa Dolokhuluan, Kecamatan Dolokmasagal, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu 11/4/2021 3. Penanaman Penanaman jahe dilakukan dengan bibit yang telah disemai terlebih dahulu maupun langsung dari rimpang yang baru saja dipanen. Penanaman rimpang dapat dilakukan langsung ke dalam lubang tanam, sedangkan bibit semai harus melewati proses penyemaian terlebih dahulu sebelum ditanam di lubang tanam. Kelebihan menanam jahe langsung dari rimpang yaitu pengadaan dan pengangkutan lebih mudah, sebab hanya perlu menanam kembali rimpang yang baru saja ditanam tanpa perlu menyemai ulang bibit, sehingga prosesnya lebih praktis. Sementara itu, penanaman dengan sistem ini dapat membuat rimbang lebih mudah busuk atau rusak jika disimpan dengan tidak hati-hati. Jika ditanam dari rimpang berkualitas jelek, akan menghasilkan tumbuhan yang tidak bagus dan tanaman belum memiliki kepastian dapat tumbuh sempurna dan waktu budidaya pun lebih lama. Baca juga 6 Rempah untuk Mengatasi Peradangan, Jahe hingga Ginseng 4. Pemupukan Melansir situs tanaman jahe membutuhkan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan baik, sehingga tanah harus digemburkan. Untuk pemupukan secara organik, dapat menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang. Pemberian pupuk kompos organik dilaukan di awal pertanaman saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Saat berumur 2-4 bulan, dapat diberikan pupuk organik dan pupuk buatan seperti urea 20 gram/pohon, TSP 10 gram/pohon, ZK 10 gram/pohon, pupuk nitrogen 60 kg/ha, P2O5 50 kg/ha, dan K2O 75 kg/ha. Sedangkan pupuk P diberika saat awal tanam, pupuk N dan K diberikan 1/3 dosis pada awal tanam dan sisanya 2/3 dosis saat tanaman berumur 2 dan 4 bulan. Baca juga Jahe Merah Khasiat, Saran Pengolahan, dan Cara Menyimpan 5. Pengairan Tanaman jahe tidak memerlukan air terlalu banyak untuk pertumbuhannya. Penanaman jahe sebaiknya dilakukan di awal musim hujan, sekitar bulan September-Oktober, sebab tanaman muda membutuhkan air yang lebih banyak untuk pertumbuhannya. 6. Panen Pedagang jahe di Pasar sayur Magetan mengalami kenaikan pembeli jahe pasca pemrintah mengumumkan kasus visrus corona. Akibat naiknay permintaan membuat jahe langka dipasaran. Pemanenan jahe dilakukan dengan bergantung pada penggunaan jahe. Jika untuk bumbu masak, tanaman jahe bisa dipanen di usia 4 bulan. Sedangkan jika untuk dijual, sebaiknya dipanen sekitar 10-12 bulan. Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, antara Juni-Agustus, sebab pemanenan saat musim hujan membuat rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang. Cara memanen jahe, dapat dilakukan dengan membongkar tanah dengan hati-hati memakai garpu atau cangkul. Setelah itu bersihkan jahe dari tanah dan kotoran, lalu jemur di atas papan atau daun pisang selama 1 minggu sebelum disimpan di tempat terbuka. Baca juga Resep Wedang Jahe Santan, Minuman Hangat untuk Musim Pancaroba Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
110. Ganggang Spirogyra. Perkembang biakan vegetatif alami pada tumbuhan ada beragam nama metode. Dari setiap metode vegetatif alami tersebut juga memiliki contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan metode tersebut. Untuk Anda yang sudah penasaran dengan tumbuhan vegetatif alami, berikut dibawah ini 10 contoh vegetatif alami :
JAKARTA, - Pembibitan merupakan salah satu tahapan dalam budidaya kelengkeng. Secara umum, pembibitan bisa dilakukan dengan dua cara yakni generatif menggunakan biji dan vegetatif menggunakan cara cangkok, okulasi, atau grafting. Perlu diketahui bahwa perbanyakan cara generatif berisiko menghasilkan tanaman yang sifatnya berbeda dengan tanaman induknya, berbuah lebih lama, dan pohonnya lebih tinggi. Akan tetapi, pembibitan dengan cara generatif bisa menghasilkan bibit kelengkeng baru sekaligus mengurangi sampah organik dari biji buah juga Cara Menanam Biji Kelengkeng agar Menghasilkan Bibit Berkualitas Selain itu, pembibitan kelengkeng dari biji juga relatif mudah bahkan bisa dilakukan oleh pemula. Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa 6/6/2023, berikut ini cara menanam biji kelengkeng agar menghasilkan bibit berkualitas. Ilustrasi biji buah kelengkeng yang siap tanam Ilustrasi biji buah kelengkeng yang siap tanam Persiapan benih Benih bisa didapatkan dari biji buah kelengkeng yang sudah dipisahkan dengan dagingnya. Biji buah tersebut kemudian dicuci sampai rendam biji dalam larutan ZPT alami dari larutan bawang merah selama beberapa saat. Tujuannya untuk merangsang pertumbuhan akar dan mempercepat perkecambahan biji. Persiapan media semai Selain menyiapkan biji, siapkan juga media yang akan digunakan untuk menyemai. Media semai dapat berasal dari campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, dan arang dengan perbandingan 111. Setelah itu, masukkan media semai dalam polybag dan siram sampai benar-benar basah. Baca juga Pahami Cara Menanam Kelengkeng yang Benar agar Buahnya Banyak Penyemaian Biji buah kelengkeng kemudian ditanam dalam polybag dengan posisi miring atau bagian putih yang melekat pada daging buah berada di samping. Lalu, tutup dengan tanah halus tipis-tipis. Setelah itu, letakkan persemaian pada tempat teduh. Agar biji tumbuh dengan maksimal, sebaiknya beri sungkup menggunakan plastik. Saat berumur 2 minggu, biji biasanya sudah mulai tumbuh dan mengeluarkan beberapa daun. Pindahkan bibit ke tempat yang terkena matahari agar pertumbuhan batang dan cabangnya lebih kuat dan optimal. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
CaraPembibitan Jahe. Sebelum ditanam sebaiknya bibit jahe disemai terlebih dahulu, tujuannya agar saat penanaman nantinya dapat dipilih hanya tanaman yang tumbuh baik dan sehat sehingga pertumbuhan tanaman dapat seragam. Metode dalam melakukan pembibitan jahe yang dilakukan oleh para petani, berbagai macam caranya dan dari masing-masing cara
Menanam jahe di rumah bisa jadi salah satu cara untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Cara menanam jahe pun sebenarnya tidak sesulit yang banyak orang jahe memang punya banyak manfaat. Pasalnya, rempah yang satu ini tergolong ke dalam tanaman apotek hidup yang paling umum. Begitu panen, jahe dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan alami maupun bahan nutrisi dalam jahe dan manfaatnya bagi kesehatan Jahe adalah rempah yang sudah terbukti secara ilmiah memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Tak hanya mengandung zat berkhasiat yang disebut gingerol, jahe juga menyimpan berbagai nutrisi yang baik bagi tubuh seperti vitamin, mineral hingga protein dan berbagai zat yang dikandung tersebut, jahe dapat memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh, sepertiMeredakan rasa mualMeringankan gejala flu dan pilekMengurangi nyeriMeredakan peradanganMenurunkan gula darahMelancarkan masalah pencernaanMenurunkan kadar kolesterolMembantu melawan infeksiMeredakan vertiogoMenurunkan berat badanCara menanam jahe dan langkah budidayanyaBudidaya jahe dapat dilakukan dengan menanam jahe di tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus. Apabila kamu tidak memiliki lahan yang luas, media tanam yang lebih kecil seperti pot atau polybag pun dapat kita manfaatkan untuk menanam menanam jahe di polybagAgar sukses menanam jahe sendiri di rumah, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini1. Waktu menanam jahePenanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan, yakni antara bulan September atau Oktober. Sebab, bibit tanaman jahe membutuhkan air yang cukup banyak di awal-awal masa untuk mempersiapkan bibit jahe, diperlukan waktu 2-4 bulan sebelum masa penanaman. 2. Alat dan bahan untuk menanam jahe Polybag minimal ukuran 40×50 cmMedia tanam yang terdiri dari campuran tanah, pupuk organik, dan pasir dengan perbandingan masing-masing 211 atau 321Tanah yang gembur dan suburPupuk organik3. Memilih varietas jaheJahe terdiri dari 3 jenis, yaitu jahe putih besar jahe gajah, jahe putih kecil jahe emprit dan jahe merah jahe sunti. Ketiganya dapat dijadikan bahan dari ketiga varietas jahe tersebut, yang paling sering dijadikan bahan obat-obatan adalah jahe merah dan jahe putih Memilih bibit rimpangProses pembibitan tanaman jahe dilakukan secara vegetatif. Artinya, jahe ditanam dengan menumbuhkan tunas-tunas yang ada pada rimpang memilih bibit jahe yang berkualitas, perhatikan beberapa hal berikutAmbil bibit langsung dari kebun dan bukan dari pasarCari bibit yang sudah berumur 9 – 10 bulan ke atasPilih bibit jahe dengan ukuran rimpang yang besar, sehat, berwarna cerah dan bertekstur mulus5. Penyemaian bibitSebelum menanam bibit, sebaiknya rimpang terlebih dahulu dikecambahkan dengan caraJemur rimpang jahe selama beberapa menit, jangan sampai pada suhu ruangan selama 1 sampai 1,5 rimpang tersebut dengan tangan, pastikan setiap potongan memiliki 3-5 mata atau basahi rimpang tersebut dengan air, lalu letakkan di tempat lembab dalam wadah tertutup agar benih berkecambah dengan setiap hari, basahi bibit jika sudah mulai akan mulai berkecambah dalam 2 minggu dan siap rimpang berkecambah, lakukan penyemaian dengan cara membenamkan bibit-bibit jahe tadi secara vertikal ke dalam kotak kayu yang diisi dengan abu gosok dan sampai tumbuh 3-5 daun bibit tersebut hingga 1 ½ -2 bulan di ruangan tertutup yang terlindung dari sinar matahari Proses penanaman benihLangkah budidaya jahe selanjutnya adalah proses penanaman yang dilakukan dengan caraBuat lubang kecil dengan ukuran kedalaman 3-7,5 dalam lubang tersebut, masukkan bibit rimpang jahe dengan posisi ditidurkan dan mata tunas dihadapkan ke bibit dengan tanah dengan ketebalan kurang lebih 5 cm dan padatkan. Bagian tunas jangan sampai dengan air secukupnya untuk melembapkan polybag di tempat yang tidak terkena sinar matahari Cara merawat tanaman jaheAgar budidaya jahe dapat berhasil dengan baik, rawatlah dengan cara berikut iniSiram 1-2 kali sehari pada sore hari. Bila cuaca panas, sebaiknya siram dua kali minggu setelah penanaman, lakulanlah penyulaman atau penggantian bibit tanaman jika ada tunas yang telah mati atau mengalami pertumbuhan yang pupuk pada tanaman yang sudah berusia satu bulan. Setelahnya, pemupukkan dapat dilakukan setiap dua bulan penyiangan dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali. Jika terdapat hama dan atau penyakit pada tanaman segera bersihkan dengan menyemprotkan insektisida atau fungisida organik agar jahe tetep sudah ada jahe yang terlihat menyembul keluar tanah, lakukan penambahan media tanam setebal 10 cm. Begitu seterusnya sampai tiba masa Masa panen jaheMasa panen jahe dapat dilakukan setelah ditanam minimal selama 10 bulan. Akan tetapi, untuk kebutuhan bumbu dapur, jahe yang berusia 4 bulan juga sudah bisa mengetahui mana jahe yang siap dipanen, bisa dilihat dari penampilan tanaman. Tanaman yang siap panen umumnya sudah tua, ditandai dengan daun dan batang yang berubah warna menjadi kuning dan memanen jahe, lakukan cara iniAngkat rimpang jahe dengan cara dicungkil, hati-hati saat melakukan tahap ini agar jahe tidak rusak atau tanah serta kotoran yang menempel, bisa juga dicuci dengan air dengan menggunakan papan atau daun pisang sekitar 1 menumpuk jahe agar untuk menghindari jadi lembap, lebih baik ditaruh dengan cara dalam satu polybag jahe kamu dapat menghasilkan rimpang jahe sekitar 2-5 mencoba!
- Ρυбևфэς ኖսጼ шеջօпсеዶጯ
- Եማ ахрիβаቻ слիбէсн
- ዛдеዉиса ኙклጴцխհо
- Σθτο իγθвዐտի евеն еβуке
- Αղխπуфεбрሡ брαтвօኗ
- ቅηу ислևлечոጧю оσеφеቇቪ
- Фарի арο
- Св χукոγ ζаβаλегէζ цዖхищևср
Contohtumbuhan yang berkembangbiak dengan cara vegetatif alami adalah lumut, paku, dan supir. Tunas Tunas merupakan bagian tanaman yang tumbuh dalam tanah di sekitar induk. Dalam buku Kelangsungan Hidup Organisme (2020) karya Keni Andewi, tunag tersebut dalam kondisi lingkungan yang cocok dapat tumbuh dan berkembang menjadi tunas muda.
Field manual on vegetative propagation of common and priority tropical fruit species. Indonesian language document. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan VegetatifTanaman BuahNugroho H. Prastowo James M. RoshetkoGerhard MaurungErry NugrahaJoel M. Tukan Frasiskus harum Diterbitkan olehWorld Agroforestry Centre ICRAF & Winrock International2006TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 1 World Agroforestry Centre, N, Roshetko. Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Agroforestry Centre ICRAF dan Winrock International. Bogor, Indonesia. ISBN 979 - 3198 -28 - 1Publikasi dan perbanyakan dokumen ini diproduksi berkat dukungan dana dari UnitedStates Agency for International Development USAID, Rural Environmental ManagementProgram, Jakarta Mission Cooperative Agreement No. 497-A-00-03-00007-00. Pendapatyang ada di dalam merupakan tanggung jawab penulis, bukan mencerminkan publication and reprinting of this document was made possible through the support theUnited States Agency for International Development USAID, Rural Environmental ManagementProgram, Jakarta Mission Cooperative Agreement No. 497-A-00-03-00007-00. The opinionsexpressed herein are those of the authors and do not necessarily reflect the views of Agroforestry Centre ICRAFTransforming Lives and LandscapesSoutheast Asia Regional OfficeJl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor 16680PO. Box 161 Bogor 16001, IndonesiaTel +62 251 625415; fax +62 251 625416Email icraf-indonesia Tata letak dan disain buku Rina Amalia Disain coverTikah AtikahFoto-foto Joel Tukan Bogor 2006TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 2 iDAFTAR ISIDaftar Gambar ..................................................................................................................................... iiDaftar Tabel ........................................................................................................................................... iiKata Pengantar ..................................................................................................................................... iiiUcapan Terima kasih ........................................................................................................................... vI. Tehnik Pembibitan Tanaman Buah ............................................................................................. 1A. Persyaratan pembibitan .......................................................................................................... 1B. Pengelolaan pembibitan .......................................................................................................... 1II. Bibit Unggul ................................................................................................................................... 5A. Bibit unggul ............................................................................................................................... 5B. Pohon Induk .............................................................................................................................. 5C. Batang Bawah dan Atas .......................................................................................................... 7III. Tehnik Perbanyakan Tanaman Buah ......................................................................................... 10A. Perbanyakan dengan biji ....................................................................................................... 10B. Sambungan ................................................................................................................................ 11C. Okulasi ..................................................................................................................................... 16D. Penyusuan ................................................................................................................................ 24E. Mencangkok ............................................................................................................................. 27F. Setek ........................................................................................................................................... 31G. Pemilihan Tehnik Perbanyakan Vegetatif ............................................................................ 37IV. Sertifikasi Benih ........................................................................................................................... 39A. Sertifikasi dan Pelabelan Benih ............................................................................................. 39B. Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih ............................................................... 42 V. Tips Membeli Bibit ...................................................................................................................... 45A. Faktor teknis ........................................................................................................................... 45B. Faktor non teknis ................................................................................................................... 46IV. Analisa Usaha Tani Pembibitan ................................................................................................. 49Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 51Lampiran .............................................................................................................................................. 53Lampiran 1. Deskripsi tanaman buah varietas unggul yang telah dilepas dengan SKMenteri Pertanian ..................................................................................................................... 53Lampiran 2. Daftar penangkar dan pedagang bibit tanaman buah di Bogor dansekitarnya .................................................................................................................................... 87TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page i DAFTAR sambungan .................................................................................................................................................................... okulasi cipaku ................ ............................................................................................................................................. penyusuan ..................................................................................................................................................................... 25 cangkokan konvensional ........................................................................................................................................ cangkokan dengan sistem kantong media .................................................................................................... setek................................................................................................................................................................................. 35 7. Label merah yang dikeluarkan BPSB .............................................................................................................................. 408. Label komersial milik Toko Trubus .................................................................................................................................. 41 9. Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPB ..................................................................................... 44DAFTAR TABEL1. Perbanyakan beberapa tanaman buah-buahan dengan cara vegetatif ............................................................. 382. Persentase keberhasilan cara perbanyakan okulasi, enten dan penyusuan ................................................... usaha tani pembibitan durian per bibit siap jual ......................................................................... usah tani pembibitan durian per bibit siap jual .............................................................................. 50iiTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page ii iiiKATA PENGANTARSistem kebun Agroforestry atau "Wanatani" merupakan kebun campuran yang didalamnyaterdapat perpaduan yang harmonis antara tanaman tahunan buah atau kayu dengantanaman semusim buah, sayur dan pangan. Pola kebun seperti ini banyak ditemukan diIndonesia dan ini kita lihat sebagai suatu potensi. Sistem ini kaya akan potensi plasma nutfahtanaman yang beraneka ragam tetapi masih rendah produktivitasnya. Dengan belajar daripengetahuan dan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat petani, kita berusahamemodifikasinya agar produktifitas tanaman yang relatif rendah tersebut menjadimeningkat produktivitasnya tanpa harus mengurangi kekayaan biodiversity pengalaman dan diskusi dengan petani, mereka tidak mengalami kesulitan dalampembibitan tanaman dari biji baik tanaman buah atau kayu. Kalaupun ada sedikit kesulitankita coba dengan menganalogkan atau menyamakan dengan pengetahuan mereka dalammenyemai biji tanaman palawija yang sudah biasa mereka lakukan. Dengan metodependekatan seperti itu akan lebih memudahkan petani dalam menyerap pengetahuan. Dansecara perlahan kita mengenalkan tehnik yang lebih baik mengenai pembibitan yangmeliputi komposisi media tanam, aspek pemilihan biji, pematahan dormansi, penyiraman,pemupukan, perawatan serta pencegahan hama dan pembibitan tersebutsebenarnya sudah dilakukan mereka, tetapi mereka tidak menyadari serta kesadaran perlunya petani mulai belajar mengamati dan mencatat apa yangtelah mereka lakukan dalam kegiatan bertaninya, sehingga mereka pun juga bisa melakukanpenelitian sederhana research by farmer atau participatory research.Dari pendekatan dengan petani, mereka bercerita bahwa tanaman buah mereka yangberasal dari biji menghasilkan buahnya lama sekali dan belum tentu pula buah yangdihasilkan sebaik dengan buah tanaman induknya. Berdasarkan proses dan fakta tersebutkita kenalkan ke mereka tehnik perbanyakan vegetatif buatan. Pada prinsipnya tehnikperbanyakan vegetatif buatan ada lima macam. Penyambungan prinsipnya ada dua macam,1 apabila batang atas menggunakan satu mata tunas tunggal maka tehnik tersebut disebutmenempel, 2 kalau batang atas menggunakan ranting tunas pucuk atau ranting dengan matatunas atau istilah mereka "mata elang" lebih dari satu maka tehnik tersebut kita sebutpenyambungan, 3 penyusuan teknik ini pada prinsipnya menyatukan batang bawah denganbatang atas yang masih berupa tanaman dengan sistem perakarannya, 4 pencangkokan dan5 stek yang dari fakta dilapangan merupak teknik yang sudah biasa petani lain yang juga berhasil kita lakukan adalah sistem pengajaran dengan memakaitenaga petani ahli yang bagi para petani farmer to farmer dirasa lebih cocok denganbahasa dan kebiasaan mereka dan menghilangkan rasa segan. Sehingga mampu menciptakansuasana belajar yang komunikatif dan pada dasarnya konsep bibit unggul adalah bibit yang berasal dari suatupenggabungan antara batang bawah dan batang atas sehingga membentuk tanaman baruyang kompak dan memiliki keunggulan. Kalau berbicara mengenai bibit unggul, tidak akanlepas dari penyedian batang bawah dan batang atas. Bicara tentang batang bawah maka tidaklepas dari perbanyakan tanaman dari biji berkait dengan persemaian dan pembibitan yangTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page iii ivsudah ada dalam pengetahuan para petani. Dengan sedikit penambahan kriteria batangbawah yang baik maka petani akan mulai mengadakan kegiatan pemilihan dan seleksi pohoninduk yang unggul. Selanjutnya pengetahuan yang relatif baru adalah tentang istilah batangatas. Kita mengajak mereka untuk mencari dan mengamati tanaman yang menghasilkanbuah yang banyak dan enak disekitar mereka. Lalu kita diskusi dengan mereka bagaimanakalau tanaman yang sudah menghasilkan tersebut disambung atau istilah mereka yang salahkaprah adalah "mengawinkan" dengan batang bawah dari biji atau bibit yang tumbuh liaratau istilah mereka "petet". Dari situlah kita arahkan pemikiran mereka akan tujuan daripenyambungan, yaitu untuk menghasilkan gabungan tanaman yang unggul dan mempercepatwaktu pada kegiatan diatas maka disusun suatu buku pedoman tentang tehnikpembibitan dan perbanyakan vegetatif tanaman buah. Buku pedoman ini dikembangkan darihasil proyek World Agroforestry Centre ICRAF, RMI The Indonesian Institute forForestry and Environment, Winrock International dan pendanaan dari United StatesAgency for International Development USAID bekerja sama dengan masyarakat diKecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melaksanakan kegiatan "Perbaikan danPeningkatan Hasil Kebun Brbasis Agroforestri untuk Memperbaiki Kesejahteraan Petani".Latar belakang kegiatan tersebut adalah adanya keinginan petani maupun pemerintah untukmengubah pola pemanfaatan lahan menjadi sistem berbasis pohon tanaman buah dantanaman kayu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sub-sistem, kebutuhan pasarekonomi dan jasa lingkungan konservasi. Bagaimanapun juga, usaha untuk memperluaspenanaman dan pilihan tanaman, khususnya pada tingkat petani dan masyarakat, sangatmemprihatinkan karena miskinnya informasi dan rendahnya akses terhadap benih dan bibitpohon tanaman buah dan tanaman kayu harapan kami semoga pembaca dan pelaksana di lapangan yang bekerja denganpetani dapat mengambil manfaat dari buku petunjuk ini. Dan buku ini masih jauh darisempurna serta masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itulah saran dan kritikpembaca selalu kami harapkan demi perbaikan dan kelengkapan buku 2006PenulisTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page iv vUCAPAN TERIMA KASIHPenghargaan dan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikansaran dan bantuan dalam penulisan buku pedoman ini.United States Agency for International Development USAID yang telah memberikandukungan dana untuk proyek "Perbaikan dan Peningkatan Hasil Kebun Brbasis Agroforestriuntuk Memperbaiki Kesejahteraan Petani", di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor,khususnya untuk dukungan terhadap penerbitan dan distribusi buku "Tehnik Pembibitandan Perbanyakan Vegetatif Tanaman Buah".World Agroforestry Centre ICRAF; RMI TheIndonesian Institute for Forestry and Environment; dan Winrock International.Bapak Lasimin Sumarsono, Bapak Abdurahman, Bapak Mahmudin dari Instalasi Penelitiandan Pengkajian Teknologi Pertanian IPPTP Cipaku Bogor, yang telah memberikan banyakmasukan dan informasi dalam penyusunan buku pedoman ini.Bapak dari Pembibitan Mitra Cipaku, Bapak Doni Hariyadi, Kang Sahid, KangYoyok, Kang Asep, Kang Iwan, Kang Didik, Kang Aris dan Kang Iskak dari PembibitanKelompok Tani Karya Duta Cipaku, serta teman-teman penangkar,penyalur atau penjualbibit yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membagi ilmu dan pengalaman yangtidak mungkin penulis dapatkan dalam pendidikan formal.Ir. Suyanto Kartosoewarno, MS, Pak Margo dan seluruh anggota kelompok tani diKecamatan Nanggung yang bersedia bertukar pengetahuan dan pengalaman lapangdengan penulis.Rina Amalia dan Tikah Atikah untuk format dan lay out buku pedoman TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page v TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page vi I. TEHNIK PEMBIBITAN TANAMAN BUAHA. Persyaratan pembibitan1. Lokasi Dekat sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun,terutama untuk menghadapi musimkemarau. Dekat jalan yang dapat dilewati kendaraan roda empat, untuk memudahkan kegiatanpengangkutan keluar dan masuk kebun. Terpusat sehingga memudahkan dalam perawatan dan pengawasan. Luasnya disesuaikandengan kebutuhan produksi bibit. Lahan datar dan drainase baik. Teduh dan terlindung dari Kesuburan tanah Diperlukan untuk kebun koleksi pohon induk dan kebun persemaian batang bawah,sehingga pertumbuhan dan produktivitas tanaman dapat optimal. Menunjang kemudahan dalam memperoleh media semai dan media tanam dalam polybag3. Kondisi iklim Daerah yang ideal untuk lokasi kebun pembibitan adalah daerah yang bersuhu udarasejuk, kelembaban udara yang relatif tinggi,serta curah hujan yang cukup akan menunjangpertumbuhan awal bibit tanaman. Kondisi sebaliknya justru diperlukan untuk kebun produksi buah dengan hari keringkemarau harus tegas terpisah dari hari hujan. Karena ini berpengaruh pada pembungaandan Sumber daya produksi Sumber daya manusia yang terampil, rajin dan cinta tanaman. Unsur cinta tanamanhobby ini penting artinya karena pada hakekatnya tanaman adalah makluk hidup yangpenanganannya memerlukan perhatian khusus. Sumber daya produksi lainnya yang diperlukan dalam pembibitan tanaman antara lainpupuk kandang, polybag, paranet, pestisida dan lain-lain. Kesulitan memperoleh bahan-bahan tersebut terutama berdampak terhadap menurunnya mutu bibit yang dihasilkan,atau mahalnya biaya Pengelolaan pembibitan1. Media tumbuh dalam polybag Syarat media tumbuh yang baik adalah ringan, murah,mudah didapat, porus gembur dansubur kaya unsur hara. Penggunaan media tumbuh yang tepat akan menentukanpertumbuhan optimum bibit yang ditangkarkan. Komposisi media tanam untuk mengisi polybag dapat digunakan campuran tanah, pupukkandang dan sekam padi dengan perbandingan 11 2/10/2006 132 PM Page 1 Sterilisasi pupuk kandang sebelum digunakan untuk campuran media bertujuanmembunuh penyakit, cendawan, bakteri, biji gulma, nematoda dan serangga ini misalnya dilakukan dengan uap air panas atau perebusan denganmenggunakan drum minyak tanah isi 200 l. Drum diisi setengahnya, kemudiandipanaskan di atas tungku. Setelah air mendidih pupuk kandang dalam karung bekasdimasukkan ke dalam drum direbus selama 0,5-1 jam. Ukuran polybag yang banyak digunakan di pembibitan buah-buahan biasanya berukuran15X20 cm diameter x tinggi sampai batang bawah dapat disambung atau diokulasisekitar 3-4 bulan setelah tanam biji. Tiga sampai empat bulan setelah itu, bibit dapatdipindahkan ke polybag berukuran 20x30 sampai empat bulat berikutnya bibitdipindah ke polybag ukuran 30x40 cm. Hal ini diperlukan karena polybagnya sudah tidakmemadai lagi untuk perkembangan akarnya, sedangkan bibit masih belum siap makin menyempitnya ruang tumbuh akar, kondisi kesuburan bibitnya jadimenurun, bahkan setelah beberapa lama pertumbuhannya seolah-olah Cara penggantian polybag Polybag lama disobek dengan silet atau pisau secara hati-hati agar media di dalamnyatidak pecah atau berhamburan. Sebaiknya polybag disiram dengan air sebelumdilaksanakan pindah tanam, agar media lebih kompak/padat. Polybag pengganti diisi media tumbuh yang baru, sampai seperempat bagian dari volumepolybag. Setelah itu, media lama yang menyelubungi perakaran bibit dikurangi sedikit danperakaran yang sudah mati atau mengering dipotong dengan gunting setek, kemudianbibit dimasukkan ke dalam polybag pengganti. Bibit diatur agar letaknya tepat di tengah polybag, kemudian media tumbuh yang barudimasukkan ke dalam polybag sampai hampir menyentuh bibir polybag pengganti. Bibit dalam polybag baru disiram sampai cukup basah agar media tumbuh yang barudimasukkan memadat, sehingga kedudukan bibit menjadi Naungan bibit Fungsi naungan pada bibit sewaktu kecilo Mengatur sinar matahari yang masuk ke pembibitan hanya berkisar antara 30 - 60% Menciptakan iklim mikro yang ideal bagi pertumbuhan awal Menghindarkan bibit dari sengatan matahari langsung yang dapat membakar daun-daun Menurunkan suhu tanah di siang hari, memelihara kelembaban tanah, mengurangiderasnya curahan air hujan dan menghemat penyiraman air. Jenis naungan untuk pembibitano Naungan seng plastik hijau meneruskan sinar sebesar 40-60% 40% untuk naunganplastik yang sudah lama terpasang hingga 60% untuk yang baru dipasang.o Naungan paranet dari bahan plastik atau nylon. Paranet tipe 55 dan 45 55% dan 45%sinar yang diteruskan. Umur pakainya bisa bertahan lama 3-4 tahun, sehingga sekalipasang dapat dipakai untuk beberapa kali usaha Naungan sederhana dari anyaman bambu, daun kelapa dan sebgainya, yang disusunsedemikian rupa, sehingga menghasilkan sinar masuk sekitar 50%.2TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 2 pemeliharaan bibit berpolybag Menggunakan rak yang terbuat dari bilah bambu atau besi. Ventilasi atau jalan angin dibawah rak bibit berfungsio Mencegah penularan bibit penyakit dari tanah yang sering terlontar ke daun bilaterkena cipratan air Kelebihan air siraman atau hujan dengan mudah menetes ke bawah, sehingga mediatidak menjadi becek dan kelembaban udara di sekitar bibit tidak terlalu tinggi, inipenting untuk menghindari pertumbuhan Pertumbuhan akar tunggang akan terhambat atau berhenti apabila terkena udara dilubang dasar polybag dan sebaliknya pertumbuhan akar lateralnya bertambah,sehingga semakin menguatkan kedudukan bibit. Menggunakan alas dari mulsa plastik hitam perak. Pemakaian alas berupa mulsa plastikberfungsio Mengurangi dan mencegah pertumbuhan gulma disekitar bibit Mencegah siraman air ke media polybag terus lari ke bawah atau lapisan tanahdibawah polybag, karena tertahan oleh lapisan mulsa Pertumbuhan akar tunggang akan terhambat atau berhenti karena tidak mampumenempus lapisan mulsa plastik dan sebaliknya pertumbuhan akar lateralnyabertambah, sehingga semakin menguatkan kedudukan Pemeliharaan bibit Penyemprotan dengan insektisida apabila terdapat hama. Biasanya hama yang menyerangtanaman di pembibitan adalah kutu perisai, kutu putih dan ulat daun. Insektisida yangdigunakan, misalnya Supracide 25 WP, Decis 2,5 EC, Reagent 50 SC atau Decis ECdengan konsentrasi 2 cc/l air. Penyemprotan dengan fungisida apabila terdapat serangan penyakit. Biasanya penyakityang menyerang tanaman di pembibitan terutama yang disebabkan oleh Rhizoctonia sp,Phytophthora sp, Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang terserang supaya tidak menularsegera dipisahkan dari kelompok yang masih sehat, kemudian seluruh bibit disemprotdengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80 WP dengan konsentrasi 2 cc/l atau 2 g/l diulang seminggu sekali. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk daun seperti Atonik, Metalikatau Gandasil D dengan konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan pupuk NPK 151515dengan konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk ini dilakukan seminggu sekali. Selain itupemupukan dapat juga diberikan melalui tanah dengan dosis 1-2 gram per tanaman yangdilakukan sebulan sekali. Penyiraman bibit pada musim kemarau biasanya dilakukan setiap dua hari sekali,sedangkan padamusim hujan disesuaikan. Penyiraman bibit ini dilakukan dengan menggunakan gembor air. Pengairan sistem genangan atau bahasa Jawanya dilep apabila pembibitannya dilakukan dalampolybag yang ditaruh di sawah, maka cara penyiramannya dengan menutup saluranpembuangan air, kemudian air dimasukkan ke areal pembibitan sampai media di polybagmenjadi air ini sebaiknya dilakukan pada waktu sore/malam hari ketika suhutanah tidak tinggi. Lama perendaman 1-2 jam dengan tinggi air cukup ¾ tinggi polybagnya. Penyiangan rumput pengganggu gulma, karena rumput selalu bersaing dengan bibitdalam pengambilan hara, ruang tempat tumbuh, air dan sinar 2/10/2006 132 PM Page 3 6. Pengepakan bibit Untuk bibit yang dikirim dalam bentuk stump cabutan, pengirimannya tidak ada masalahkarena beberapa bibit bisa saja dibungkus dengan batang pisang atau bahan lain yangbersifat lembab, sehingga akarnya tidak kering, semisal bibit jeruk dan jati. Pengepakan bibit yang peka, seperti bibit durian, dapat dilakukan dengan caramengeluarkan setengah tanahnya, kemudian ditambahkan serbuk kelapa cocopit. Untukmenghilangkan stres, sebelum diangkut bibit diletakkan dahulu di bawah naungan dandisiram untuk adaptasi. Setelah satu minggu biasanya bibit sudah segar kembali dan dapatdipak dalam peti berventilasi untuk dikirim. Dengan cara pengepakan seperti ini, makabibit dalam polybag yang semula beratnya 4-7 kg/bibit menjadi0,5-1 kg/bibit. Mengeluarkan setengah tanahnya dan ditambah dengan gel Agrosoft, kemudian polybagdiikat. Keadaan ini membuat bibit mampu bertahan sampai 4-7 hari tanpa penyiraman Pengepakan tanpa mengurangi media tanam, biasanya untuk angkutan 2/10/2006 132 PM Page 4 II. BIBIT UNGGUL A. Bibit unggulBibit unggul adalah tanaman muda yang memiliki sifat unggul yaitu mampumenunjukkan sifat asli induknya dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta tidakmengandung hama dan penyakit.Pada tanaman buah sifat unggul ini terutama nilai dari kualitas semakin banyaksifat yang disukai konsumen terkumpul dalam satu buah, maka semakin tinggi pula nilaiekonomi harga buah tersebut. Buah demikian dapat digolongkan sebagai buah unggul.Untuk itu dapat diambil contoh cara menilai buah durian berdasarkan kriteriapenampilan buah dan sifat buah yang disukai konsumen,sehingga diperoleh suatu daftarkriteria penilaian buah durian Kelompok sifat utama 1. Rasa daging buah manis berlemak, diutamakan dengan rasa khas2. Ketebalan daging tebal3. Ukuran biji kecil atau sekurang-kurangnya daging kuning sampai jingga5. Kadar air daging sedikit kering daging halus, sedikit berserat7. Ukuran buah kuat merangsang9. Kulit buah tipis dan mudah dibuka bila buah sudah masak10. Jumlah juring 5-6 juring sempurnab. Kelompok sifat menunjang 1. Struktur pohon kokoh, percabangan merata/simetris, tajuk Produksi buah tinggi dan stabil setiap tahun, diutamakan yang panen buahnya padaawal atau akhir terhadap hama penggerek dan beberapa jenis Mudah diperbanyak secara Pertumbuhan cepat dan responsif terhadap kultur teknis budi daya pemupukan,pengairan.Apabila minimal terpenuhi 70 % sifat unggul dari daftar diatas maka buah atau bibitdurian tersebut tergolong jenis unggul. Bila tidak memenuhi 70% persyaratan diatas,maka buah durian demikian tergolong buah yang biasa saja.Cara penilaian seperti ini dapat dipakai untuk menilai jenis buah lainnya. Namun perlumengadakan perubahan kriteria tertentu agar sesuai dengan sifat masing-masing jenisbuah. Untuk lebih detailnya mengenai deskripsi varietas tanaman buah unggul dapatdilihat di Lampiran Pohon IndukPohon induk adalah tanaman pilihan yang dipergunakan sebagai sumber batang atasentres, baik itu tanaman kecil ataupun tanaman besar yang sudah produktif yangberasal dari biji atau hasil perbanyakan vegetatif.Persyaratan pohon induk 5TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 5 1. Memiliki sifat unggul dalam produktifitas dan kualitas buah untuk tanaman buah danketahanan terhadap serangan organisme penggangu tanaman OPT.2. Nama varietas pohon induk dan asal-usulnya nama pemilik, tempat asal harus jelas,sehingga memudahkan Tanaman dari biji harus sudah berproduksi minimal lima musim, untuk mengetahuikemantapan sifat yang Ditanam dalam kebun yang terpisah dari tanaman lain yang dapat menjadi sumberpenularan penyakit atau penyerbukan silang, terutama untuk pohon induk yang akandiperbanyak secara generatif yaitu diambil bijinya.Kebun pohon induk adalah kebun yang ditanami dengan beberapa varietas buah ungguluntuk sumber penghasil batang atas mata tempel atau cabang entres untukperbanyakan dalam jumlah besar. Umumnya yang ditanam adalah tanaman hasilperbanyakan vegetatif okulasi, sambung, susuan, cangkok, setek dan memenuhipersyaratan sebagai pohon induk. Lokasi pohon induk sebaiknya tidak jauh denganlokasi perbanyakan tanaman, untuk memudahkan pelaksanaan perbanyakan bibit.Ada dua sistem penanaman kebun pohon induk1. Kebun pohon induk sekaligus sebagai kebun Kebun pohon induk dengan jarak tanam lebih rapat, misalnya untuk tanaman durian,untuk kebun produksi biasanya berjarak tanam 10x10 m, sedangkan pada kebunpohon induk dapat berjarak tanam 3x3 m. Dengan jarak tanam yang rapat dapatdiperoleh lebih banyak pohon induk dalam suatu areal yang relatif tidak luas.Pencarian pohon induk untuk mendapatkan jenis tanaman unggul dengan cara1. Eksplorasi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara melacak suatutanaman ke daerah sentra budidayanya sampai yang tumbuh liar di hutan. Semisaldaerah sentra durian di perbukitan Desa Brongkol di Ambarawa Jawa Tengah,Desa Rancamaya dan Cimahpar Bogor, Jawa Barat. Tempat tersebut mempunyairibuan pohon durian yang tumbuh secara alami dan di antara tanaman duriantersebut terdapat beberapa varietas yang mempunyai sifat-sifat unggul walaupunmerupakan tanaman dari biji serta tumbuh setengah liar di alam. Sebagai contoheksplorasi durian Matahari di Desa Cimahpar, Kecamatan Kedunghalang, Promosi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara mengadakan kejuaraanbuah unggul, dari lomba tersebut muncul durian unggul baru yang berpotensisebagai pemenang lomba. Contoh yang paling terkenal adalah durian adalah juara lomba buah di Jepara dan sekarang sudah ditetapkan pemerintahsebagi durian unggul Introduksi adalah kegiatan pencarian pohon induk dengan cara mendatangkan ataumengenalkan jenis buah yang terbukti unggul dari daerah atau negara lain. Cara inimerupakan jalan pintas untuk mempercepat perolehan bahan tanaman yang telahdiketahui sifat keunggulannya. Hal yang harus diperhatikan adalah kesesuaian keadaaniklim, tanah dan cara budidaya pada tempat tumbuh asalnya dengan keadaan tempattanam yang baru,agar kualitasnya tetap baik. Masalah lain yang muncul adalah adanya hamadan penyakit yang sebelumnya tidak diketahui di daerah asalnya, tetapi muncul setelahtanaman tersebut ditanam di tempat yang baru. Sebagai contoh adalah durian bangkokdari Thailand yang diintroduksi ke Indonesia seperti Chanee dan Monthong. Jenis ini rata-rata tidak tahan terhadap penyakit busuk akar dan busuk leher batang atau kanker 2/10/2006 132 PM Page 6 C. Batang bawah dan batang atas1. Pemilihan Batang bawah Batang bawah atau rootstock/understam adalah tanaman yang berfungsi sebagaibatang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang berfungsimengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya. Keuntungan batang bawah dari bijio Perkembangan sistem perakarannya lebih kuat dan dalam, karena memiliki akartunggang, sehingga relatif lebih tahan terhadap Penyediaan batang bawah jenis ini bisa dilakukan dalam jumlah banyak. Kriteria tanaman yang akan dijadikan batang bawaho Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang atasnya, sehingga batangbawah ini mampu menyatu dan menopang pertumbuhan batang Tanaman dalam kondisi Sistem perakarannya baik dan dalam serta tahan terhadap keadaan tanah yangkurang menguntungkan, termasuk hama dan penyakit yang ada dalam Tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah pada tanaman yang disambungkan/diokulasi. Perawatan batang bawah seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, sertapenyiraman perlu diperhatikan agar batang bawah tumbuh subur dan yang subur dan sehat memudahkan pengelupasan kulit dan kayunya,karena sel-sel kambium berada dalam keadaan aktif membelah diri. Prosespembentukan kalus atau penyembuhan luka berlangsung dengan baik, sehingga padaakhirnya keberhasilan sambungan atau okulasinya juga Pemilihan batang atasBatang atas yang biasanya disebut entres scion adalah calon bagian atas atau tajuktanaman yang di kemudian hari akan menghasilkan buah berkualitas unggul.Batang atas ini dapat berupa mata tunas tunggal yang digunakan dalam tehnik okulasiataupun berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting dengan tunaspucuk yang digunakan dalam sambungan grafting.Entres inilah yang disambungkan pada batang bawah,untuk menggabungkan sifat-sifatyang unggul dalam satu bibit tanaman. Karena itu entres sebagai batang atas harusdiambil dari pohon induk yang sudah diketahui betul sifat unggulnya.Pohon induk mempunyai bagian yang berbeda-beda fase perkembangannya. Bagianpangkal pohon merupakan bagian yang tertua menurut umurnya, tetapi karenaterbentuk pada masa awal pertumbuhan pohon tersebut maka sel-selnya besifatsederhana, muda juvenile dan sangat vegetatif.Semakin ke arah ujung ranting, semakin muda menurut umurnya, tetapi sel-sel yangterbentuk paling akhir ini justru bersifat lebih kompleks, dewasa mature dan siapuntuk memasuki masa berbunga dan berbuah generatif. Pengambilan entres daripucuk tajuk pohon akan tetap membawa sifat dewasa atau generatif.Penyambungan entres dengan batang bawah akan menghasilkan bibit yang sudahmembawa sifat dewasa tersebut. Hal ini menyebabkan bibit hasil penyambungan atauokulasi lebih cepat berbuah daripada tanaman yang berasal dari biji.Kriteria tanaman yang akan dijadikan sebagai batang ataso Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang bawahnya, sehinggabatang atas ini mampu menyatu dan dapat berproduksi dengan 2/10/2006 132 PM Page 7 o Cabang dari pohon yang sehat, pertumbuhannya normal dan bebas dari seranganhama dan penyakito Cabang berasal dari pohon induk yang sifatnya benar-benar yang seperti kitakehendaki, misalnya berbuah lebat dan berkualitas Pengepakan batang atas Tujuan pengepakan adalah menjaga kesegaran bahan batang atas selama mungkin,hingga dapat segera disambungkan di kebun pembibitan. Metode pengepakan calon entreso Cabang atau ranting pohon induk dipilih sesuai dengan kriteria dan idealnyaberdiameter 2-4 mm untuk durian diameter tergantung jenis dan kualitas pohoninduknya, kemudian segera dirontokkan seluruh adalah untukmengurangi terjadinya kehilangan air dari permukaan daun yang dapatmengakibatkan entres menjadi keriput. Pohon induk yang disengaja untuk sumberentres saja dari satu rantingnya mampu menghasilkan 3-5 mata entres yang baik/ mata entres berkisar Rp 50 Rp 200 per mata entres tergantungjenis dan kualitas pohon Entres ini lalu disortir atau dipisahkan berdasarkan baik tidaknya mata agar entres ini tidak bercabang-cabang, tetapi berupa cabang tunggalsepanjang kurang lebih 20-30 Cabang tunggal ini kemudian diikat dengan karet gelang sebanyak 10-30 entressetiap ikatnya, tergantung dari besar-kecilnya diameter Bahan pembungkus yang digunakan untuk membungkus entres harus bisa meredampanas dan sekaligus menjaga kelembaban yang biasa dipakai dan mudahdidapat adalah kertas koran, kertas tisu, kantong plastik, daun dan pelepah Setiap ikat entres yang telah disortasi kemudian dibungkus dengan beberapa lapiskertas tisu atau kertas koran. Bungkus pertama ini perlu diperciki dengan air agaragak lembab, tetapi jangan terlalu basah. Setelah itu dibungkus lagi dengan kantongplastik. Dengan cara ini, kesegaran entres dapat bertahan 2 hari. Dan lebih baiklagi kalau bungkus paling luar adalah pelepah pisang. Bahan ini merupakanperedam panas yang ideal, karena jaringan batang pisang segar banyakmengandung air dan sekaligus rongga-rongga udara. Kotak kardus atau kartondapat juga dipakai sebagai Pada waktu diangkut kendaraan, entres yang sudah dibungkus tidak boleh terkenasinar matahari langsung dan ditaruh di dekat mesin, karena entres bisa menaruh entres harus datar agar cairan dalam entres tidak bergerak turunakibat gaya gravitasi, sehingga kulit batang entres tidak akan mengerut dan sulituntuk dikelupaskan dari Hal lain yang perlu diperhatikan adalah entres jangan dicuci dengan air, karena akanmengundang bakteri patogen dan cendawan masuk jaringan entres dan kambiumnyacepat tertarik keluar sehingga sering keluar cairan kental dari luka, sehingga pada saatakan diokulasikan atau disambungkan pada batang bawah, entres sudah Juga setelah turun hujan jangan melakukan pengambilan cabang entres. Bila initerpaksa dilakukan, maka setelah cabang entres dipotong dari pohon induknya,segera dikering-anginkan, baru kemudian 2/10/2006 132 PM Page 8 o Penggunaan es kering dry ice yang dimasukkan bersama-sama entres ke dalamcool box termos ternyata membawa pengaruh buruk terhadap kondisi entres,sehingga saat akan diokulasikan mata tunasnya banyak yang sudah Begitu juga halnya dengan menyimpan entres di dalam refrigerator kulkas, perluberhati-hati terhadap suhu dan kelembaban yang rendah. Kondisi demikian dapatmenarik air keluar dari entres sehingga entres menjadi keriput dan 2/10/2006 132 PM Page 9 III. TEHNIK PERBANYAKAN TANAMAN BUAHA. Perbanyakan dengan biji Perbanyakan tanaman dengan biji generatif terutama dilakukan untuk penyediaan batangbawah yang nantinya akan diokulasi atau disambung dengan batang atas dari jenis dengan biji juga masih dilakukan terutama pada tanaman tertentu yang biladiperbanyak dengan cara vegetatif menjadi tidak efisien tanaman buah tak berkayu.a. Pemilihan biji untuk bahan perbanyakan Mengambil biji idealnya dari buah yang besar dan sehat serta sudah matang penuh dipohon induk yang terpilih dan memenuhi persyaratan untuk dijadikan batang apabila terdesak dengan kebutuhan biji yang banyak, maka kita dapatmengumpulkan biji buah, semisal biji durian dari pasar, tempat sampah, biji durian yangdimakan sendiri, atau membeli biji dari pengumpul biji. Kesulitan dari pengumpulan iniadalah susah mendapatkan biji yang seragam varietasnya. Memisahkan biji dari daging buahnya dan dicuci sampai bersih. Biji dipilih yang berukuranbesar, padat bernas dengan warna mengkilap atau biji yang sempurna biji yangbentuknya seragam, tidak terlalu kecil, tidak kempes, tidak rusak oleh hama dan tidakluka. Biji kemudian dimasukan ke dalam air. Hanya biji yang tenggelam yang ditanam untukbibit, sedangkan yang hampa dibuang. Biji buah yang mempunyai kulit pembungkus kerasseperti pada biji mangga, kulit pembungkus ini harus disayat dan dibuang untukmemudahkan pertumbuhan akar. Setelah dibersihkan biji diberi perlakuan fungisida. Caranya biji-biji yang sudah bersih tadidicelup dalam larutan Furadan 3 g/l, Dithane 3 g/l air atau larutan larutan Benomil 0,1%dan Atonik 0,1 % selama 30-60 menit. Fungsinya adalah untuk merangsang pertumbuhandan mencegah serangan hama serta penyakit saat biji Menyemaikan biji dalam wadah persemaian Untuk memudahkan perawatan biji disemaikan dalam wadah yang terbuat dari kotakkayu atau plastik dan polybag. Biasanya biji yang disemaikan di dalam wadah adalah bijibuah berukuran kecil seperti jambu air, sirsak, pepaya, belimbing, sawo dan lain-lain. Media untuk persemaian harus mempunyai aerasi baik, subur dan gembur, misalnyacampuran pasir, pupuk kandang dan sekam yang sudah disterilkan dengan perbandingan111. Dengan media yang gembur, maka akar akan tumbuh lurus dan memudahkanpemindahan bibit ke polybag pembesaran. Biji yang akan disemaikan ditabur merata diatas media, lalu ditutup lagi dengan mediasetebal 1-2 cm dan disiram dengan gembor sampai basah. Persemaian perlu dinaungi agartidak terkena sinar matahari langsung dan derasnya air cukup dilakukansatu kali sehari yaitu pada waktu pagi atau sore hari, agar tidak kekeringan. Kemudianwadahnya ditaruh ditempat yang terlindung dari gangguan unggas dan Menyemaikan biji dalam bedeng persemaian Biji buah yang besar seperti mangga, durian, alpukat, nangka, dan lain-lain, sebaiknyadisemaikan dalam bedengan di lapang. Bedengan disiapkan dengan menggemburkan tanah10TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 10 menggunakan cangkul sedalam 25-30 cm, kemudian tanah dihaluskan. Untuk menambahkesuburan dan kegemburan tanah, setiap luasan dua meter persegi bedengan dapatditambahkan masing-masing satu kaleng minyak isi 18 l pupuk kandang dan sekam padiyang diaduk sampai rata. Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat merusak biji,media tempat penanaman tadi disemprot dahulu dengan fungisida dan insektisida. Bisajuga ditaburi dengan Furadan 3G. Bedengan dibuat selebar 80-100 cm dengan panjangtergantung kebutuhan dan arah bedengan diusahakan mengarah ke Utara-Selatan agarmendapat sinar matahari yang cukup. Setelah bedengan persemaian siap, maka selanjutnya adalah menyemaikan biji dalambedengan dengan arah memotong bedengan lebar bedengan dibuat larikan sedalam7,5 cm dengan jarak larikan 7,5-10 cm. Setelah itu biji yang berukuran besar tadiditanamkan dalam larikan dengan jarak 5-7,5 cm ataupun tanpa jarak berdempetan,kemudian ditutup kembali dengan media disekitar larikan. Waktu menanam biji harus diperhatikan agar peletakan bijinya jangan terbalik. Untukmangga bagian perutnya bagian biji yang melengkung menghadap ke bawah, sedangkanuntuk durian, alpukat, kemang dan nangka bagian sisi dimana embrio bakal tunas danakar berada dibagian bawah. Bila letaknya terbalik, maka pertumbuhan akar danbatangnya akan membengkok dan akan menggangu pertumbuhan bibit selanjutnya. Untuk menghindarkan derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari, bedengan diberinaungan dengan paranet tipe 55%, 65% atau dapat juga dibuat naungan individu untuktiap bedengan dengan menggunakan atap dari jerami, anyaman bambu, atau daunkelapa. Jika yang digunakan atap bukan dari paranet, maka tinggi tiang di sebelah timursekita120 cm, sedangkan tinggi tiang di sebelah barat adalah 100 cm di atas permukaantanah. Dengan demikian bentuk naungan condong ke arah sebelah barat denganmaksud agar bibit di persemaian cukup menerima sinar matahari pagi. Biji yang disemaikan biasanya mulai berkecambah tunas muncul di atas permukaantanah antara 1-3 minggu setelah penyemaian, tergantung jenis tanamannya. Setelah bijiberkecambah dapat langsung dipindah ke polybag ukuran 15x20 cm atau 20x25 berumur 3-4 bulan, biji sudah dapat disambung pucuk ataupun SambunganPenyambungan atau enten grafting adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainansedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satutanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya. Bagian bawah yang mempunyai perakaran yang menerima sambungan disebut batangbawah rootstock atau understock atau sering disebut stock. Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas scion dan merupakansepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas entres, baik itu berupatunas pucuk atau tunas batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietastanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas padatanaman durian. Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yangberlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga Mangifera indicadisambung denga tanaman kweni Mangifera odorata.11TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 11 a. Manfaat sambungan pada tanaman Memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, dihasilkan gabungan tanaman baruyang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapatmempercepat waktu berbunga dan berbuah tanaman berumur genjah sertamenghasilkan tanaman yang sifat berbuahnya sama dengan induknya. Mengatur proporsi tanaman agar memberikan hasil yang lebih baik, tindakan inidilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya tanaman melinjo. Peremajaan tanpa menebang pohon tua, sehingga tidak memerlukan bibit baru danmenghemat biaya eksploitasi. Peremajaan total berlaku Syarat batang bawah untuk sambungan Dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan” untuk menghasilkan batang bawah, tetapiada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu varietas bokor dansiriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dantahan terhadap busuk akar. Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 bulan. Dalam fase pertumbuhan yang optimum tingkat kesuburannya baik, kambiumnyaaktif, sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel kebatang bawah. Disarankan penyiraman cukup media cukup basah. Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur tanah, pupuk kandang sekampadi 111. Gunakan polybag ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 bulan siaptempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel, setelah periode tersebut polybag harusdiganti dengan ukuran yang lebih besar 20x30 cm, atau langsung ke polybag 30x40 cmtergantung permintaan pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanamanmaka ukuran polybag semakin besar. Kecuali untuk pengangkutan jarak jauh dalamjumlah banyak maka gunakan polybag yang lebih kecil dari Syarat batang atas untuk sambungan Batang atas atau entres yang akan disambungkan pada batang bawah diambil daripohon induk yang sehat dan tidak terserang hama dan penyakit. Pengambilan entres ini dilakukan dengan menggunakan gunting setek atau silet yangtajam agar diperoleh potongan yang halus dan tidak mengalami kerusakan dan bersihagar entres tidak terkontaminasi oleh penyakit. Entres yang akan diambil sebaiknya dalam keadaan dorman istirahat pucuknya sertatidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda setengah berkayu. Panjangnya kurang lebih 10 cm dari ujung pucuk, dengan diameter sedikit lebih kecilatau sama besar dengan diameter batang bawahnya. Entres dalam keadaan dorman ini bila dipijat dengan dua jari tangan akan terasa padat,tetapi dengan mudah bisa dipotong dengan pisau silet. Selain itu bila dilengkungkankeadaannya tidak lentur tetapi sudah cukup tegar. Entres sebaiknya dipilih dari bagian cabang yang terkena sinar matahari penuh tidakternaungi sehingga memungkinkan cabang memiliki mata tunas yang tumbuh sehat 2/10/2006 132 PM Page 12 Bila pada waktunya pengambilan entres, keadaan pucuknya sedang tumbuh tunas barutrubus atau sedang berdaun muda, maka bagian pucuk muda ini dibuang dan bagianpangkalnya sepanjang 5-10 cm dapat digunakan sebagai entres. Pada durian bila entres yang digunakan berasal dari cabang yang tumbuh tegak lurus, makabibit sambungannya akan tumbuh tegak dengan percabangan ke semua arah atau simetris. Namun bila diambil dari cabang yang lain,pertumbuhan bibitnya akan mengarah ke samping,berbentuk seperti kipas. Bentuk ini berangsur-angsur hilang bila tanaman menjelang sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang disambung1. Sambung pucuk top graftingSambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas ataupucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan besarnyabatang atas. Tanaman durian, belimbing dan sirsak sudah bisa disambung bilabesarnya batang bawah sudah sebesar ujung pangkal lidi. Alpukat, manggis danmangga disambung bila batangnya sudah sebesar pensil. Umur batang bawah padakeadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung jenis durian umur 3-4 bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Manggis padaumur 24 bulan baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat. Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan silet,pisau okulasi atau gunting setek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. Batangbawah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentukirisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalambelahan batang bawah. Pengikatan dengan tali plastikyang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1 plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali pita plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agarkambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Sambungankemudian disungkup dengan kantong plastik sungkup plastik tidak lepasbagian bawahnya perlu penyungkupan ini untuk mengurangi penguapandan menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi. Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung daripanasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasilakan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Padasaat ini sungkup plastiknya sudah bisa pita pengikat sambungan baru bolehdibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siapdipindah ke kebun Gambar 1 dan Gambar 2.2. Sambung samping side graftingPada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan modelsambung pucuk. Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas padabagian samping batang bawah. Caranya sebagai berikut13TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 13 Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batangbawah, bahkan lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpamengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulitbatang bawah dibiarkan atau tidak dipotong. Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang menempelpada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah darisisi luarnya. Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengandemikian, batang bawah dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisankambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan bertaut bersama. Setelah selesai disambungkan, sambungan tersebut diikat dengan tali plastik. Untukmenjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atasditutup dengan kantong plastik. Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas,kurang lebih 2 minggu setelahpenyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebihdulu, sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulitbatang bawah dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat. Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagianbatang bawah di atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supayatidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhanlanjutan dari batang Pemotongan batang bawah 2. Pembelahan batang bawahTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 14 153. Melancipkan 2 sisi pangkal batang atas atas siap disambungkan5. Batang atas disambungkandengan batang bawah6. Pengikatan dengan tali plastikTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 15 167. Sambungan telah diikat 8. Sambungan diselubungidengan kantong plastik9. Sambungan telah jadi dan bertautditandai keluarnya kuncup daunC. Okulasi Penempelan atau okulasi budding adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainansedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satutanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya. Bagian bawah yang mempunyai perakaran yang menerima sambungan disebut batangbawah rootstock atau understock atau sering disebut stock. Bagian tanaman yang ditempelkan atau disebut batang atas, entres scion dan merupakanpotongan satu mata tunas entres.Dalam buku ini coba kita kenalkan "Okulasi Cipaku" karena tehnik okulasi ini banyakdikembangkan dan digunakan oleh petani penangkar bibit di daerah Cipaku dan sekitarnya,diKabupaten Bogor. Biasanya penangkar bibit melakukan okulasi pada saat batang bawah sudahsebesar ukuran pensil. Sedangkan okulasi cipaku dilakukan pada batang bawah berukuransebesar pangkal lidi, sehingga bisa menghasilkan bibit lebih cepat dari pada sistem okulasi okulasi cipaku ini adalah pengembangan tehnik okulasi sistem Syarat batang bawah untuk okulasi Dapat menggunakan biji asalan atau "sapuan"untuk menghasilkan batang bawah, tetapiada varietas durian yang baik khusus untuk batang bawah yaitu varietas bokor dansiriwig, karena biji besar sehingga mampu menghasilkan sistem perakaran yang baik dantahan terhadap busuk akar. Berdiameter 3-5 mm, berumur sekitar 3-4 2/10/2006 132 PM Page 16 Dalam fase pertumbuhan yang optimum tingkat kesuburannya baik, kambiumnya aktif,sehingga memudahkan dalam pengupasan dan proses merekatnya mata tempel ke batangbawah. Disarankan penyiraman cukup media cukup basah Batang bawah dipupuk dengan Urea 1-2 minggu sebelum penempelan. Gunakan media tanam dengan komposisi tanah subur tanah,pupuk kandang sekam padi 111. Gunakan polybag ukuran 15x20 cm yang sanggup bertahan dari biji sampai 3 bulan siaptempel sampai dengan 3 bulan setelah tempel, setelah periode tersebut polybag harusdiganti dengan ukuran yang lebih besar 20x30 cm, atau langsung ke polybag 30x40 cmtergantung permintaan pasar dan seterusnya semakin besar pertumbuhan tanamanharus diimbangi dengan ukuran besar polybag. Kecuali untuk alasan pengangkutan jarakjauh untuk efisiensi tempat kita gunakan polybag yang lebih kecil dari Syarat batang atas untuk okulasi Entres yang baik adalah yang cabangnya dalam keadaan tidak terlalu tua dan juga tidakterlalu muda setengah berkayu.Warna kulitnya coklat muda kehijauan atau abu-abumuda. Entres yanng diambil dari cabang yang terlalu tua pertumbuhannya lambat danpersentase keberhasilannya rendah. Besar diameter cabang untuk entres ini harussebanding dengan besarnya batang bawahnya. Cabang entres untuk okulasi ini sebaiknya tidak berdaun daunnya sudah rontok. Padatanaman tertentu sering dijumpai cabang entres yang masih ada daun melekat padatangkai batangnya. Untuk itu perompesan daun harus dilakukan dua minggu sebelumpengambilan cabang entres. Dalam waktu dua minggu ini, tangkai daun akan luruh danpada bekas tempat melekatnya daerah absisi akan terbentuk kalus penutup luka yangbisa mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit patogen. Syarat lain yang perlu diperhatikan pada waktu pengambilan entres adalah kesuburandan kesehatan pohon meningkatkan kesuburan pohon induk, biasanya tigaminggu sebelum pengambilan batang atas dilakukan pemupukan dengan pupuk pohon induk ini penting karena dalam kondisi sakit, terutama penyakitsistemik mudah sekali ditularkan pada bibit. Entres diambil setelah kulit kayu cabangnya dengan mudah dapat dipisahkan darikayunya dikelupas. Bagian dalam kulit kayu ini kambium akan tampak berair, inimenandakan kambiumnya aktif, sehingga bila mata tunasnya segera diokulasikan akanmempercepat pertautan dengan batang Faktor yang menunjang keberhasilan okulasi Waktu terbaik pelaksanaan okulasi adalah pada pagi hari, antara jam pagi,karena saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman jugadalam kondisi aktif dan optimum. Diatas Jam siang daun mulai layu. Tetapi ini bisadiatasi dengan menempel di tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung. Kebersihan alat okulasi, silet yang akan digunakan langsung kita belah dua saat masihdalam bungkusan kertas, sehingga silet kita tetap dalam kondisi bersih satu belahan kitagunakan sedangkan belahan lainnya kita simpan untuk pengganti belahan silet pertamaapabila dirasa sudah tidah tajam lagi. Perawatan alat okulasi, setelah digunakan siletdibersihkan dan dibungkus lagi dengan kertas pembungkusnya agar tidak berkarat. Petani terampil satu bagian silet mampu digunakan untuk 100 s/d 200 kali okulasisehingga dengan dua bagian silet mampu dihasilkan 200 s/d 400 okulasi dalam sehari17TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 17 10 jam kerja. Seorang pembibit yang berpengalaman dalam menempel dalam 1 jammampu menempel sekitar 40 tempelan. Kerja mulai jam 6 jamdilanjutkan jam 4 jam, sehingga 10 jam kerja dalam 1 hari dihasilkan10x40 = 400 tempelan. Pembuatan tali plastik dari kantong plastik berukuran ½ kg 12x25 cm atau 2 kg20x35 cm. Gunakan plastik yang tahan santan dan minyak. Membuat irisan memanjangdengan lebar cm. Pengirisan dengan silet, yang bergeraknya plastiknya bukansiletnya. Untuk pemula pengirisan plastik bisa beralaskan papan atau kaca, sedangkanyang sudah biasa pengirisan kantong plastik dapat langsung di atas paha kita. Menghitung kebutuhan tali plastik, 1 kantong plastik ukuran ½ kg menjadi 12 irisanbolak-balik sehingga menjadi 24 irisan x 3 bagian 8 cm dihasilkan sekitar 72 tali plastikx ¼ kg isi 140 lembar maka dihasilkan tali plastik, sedangkan 1 kantong plastikukuran 2 kg menjadi 20 irisan bolak balik sehingga menjadi 40 irisan x 4 bagian 8 cmdihasilkan sekitar 160 tali plastik x ¼ kg isi 60 lembar maka dihasilkan taliplatik. Harga 1/4 kg kantong plastik harganya Rp ¼ kg plastik ukuran ½ kgberisi 140 kantong plastik dan ¼ kg plastik ukuran 2 kg berisi 60 kantong plastik. Membersihkan tali plastik dengan cara dipegang dengan jari direntangkan dan diketek-ketekatau digerakan biar menjadi bersih, jangan kantong plastik yang habis kita irismenjadi tali plastik, kita gosok-gosokan ke telapak tangan kita biar tidak licin/lebih Cara okulasi 1. Perlakuan pendahuluan Batang bawah dengan polybagnya dipegang dan diangkat sedikit keatas lalu ditekanmiring ke bawah sehingga posisi tanaman dan polybagnya menjadi miring ke arah luar,agar memudahkan mencari posisi batang yang akan di tempel dan pengerjaanpenempelan, gerakan ini juga mampu menjatuhkan embun/air yang melekat di daun, agarlebih banyak embun/air yang jatuh, gerakan batang bawah sekali lagi dengan tangan. Batang bawah dibersihkan dari kotoran/debu dengan cara mengusap dengan ibujari dan telunjuk tangan kita pada bagian yang akan dibuat sobekan untuk Pembuatan sayatan untuk tempat menempel entres Lihat dan perhatikan bagian batang bawah yang akan dijadikan tempat okulasi. Penentuan tempat okulasi, buat tempat sayatan/kupasan/sobekan setinggi 3 kalitinggi/panjang silet dari batas akar dan batang, karena bila okulasi pertama gagalsetelah 3 minggu kita bisa mengokulasi lagi tepat berjarak sepanjang silet dibawah lukaokulasi pertama pada sisi yang berlawanan, kalau okulasi ke-2 masih gagal dalam 3minggu berikutnya kita dapat mengulang untuk yang terakhir kali atau yang ke-3berjarak sepanjang silet pada sisi yang berlawanan dengan okulasi ke-2 atau sama sisidengen okulasi ke-1. Kalau itupun gagal kita bisa gunakan alternatif dengan tekniksambung pucuk atau kita menunggu tanaman tumbuh lebih tinggi. Tetapi janganmelakukan okulasi 2 atau 3 sekaligus pada tanaman karena itu akan membuat stresstanaman. Panjang silet sekitar 4 cm, sehingga jarak tempat okulasi pertama adalah setinggisekitar 12 cm di atas batas akar dan batang. Buang daun dibawah posisi tempat sayatan, untuk memudahkan penempelan atautidak menghalangi 2/10/2006 132 PM Page 18 Penyayatan kulit batang bawah mendatar selebar 3-4 mm dengan 2 atau 3 kupasan,tergantung pada besar kecilnya diameter batang bawah dan diseimbangkan dengan besarkecilnya entres, lalu ditarik ke bawah sepanjang lebih kurang 1,5 - 3cm,sehingga menjulurseperti lidah. Sayatan ini kemudian dipotong ¾ panjangnya atau menyisakan sedikitsayatan <1/3 bagian cukup untuk tempat menahan sayatan atau pola mata Pengambilan mata entres Kriteria mata entres yang baik dari segi ukurano Mata entres yang sudah plast/mekar tidak bagus.o Mata entres yang besar tapi belum plast/sedang/bentuknya sudah menonjol terbaikuntuk ditempel.o Mata tunas kecil/dormant/istirahat dapat digunakan tapi agak lama melekatnya danpertumbuhannya juga relatif lama. Kriteria mata entres yang baik dari segi pengerjaan dan bentuko Mudah dikupas menandakan bawah kambiumnya/jaringannya aktif.o Kelihatan bernas/sehat/ Diambil dari ranting yang berdiameter 2-4 mm, atau diameternya sama denganbatang Warna kulit sama dengan warna kulit batang bawah ini menunjukkan kesesuaiansecara fisiologis. Pengambilan/pengupasan pola mata entres dari atas ke bawah, karena yangdilekatkan/yang menjadi faktor penentu tingkat keberhasilan adalah lekatan polaentres bagian bawah rapat dengan pola jendela di batang dengan kalimatlain bahwa yang diperlukan adalah sisi bawah yang bersih, karena syarat mutlak agartempelan jadi adalah pola mata entres harus melekat/menempel rapat pada sisibawah dan salah satu sisi samping, sedangkan sisi atas dan sisi samping lainnya tidakmelekatpun tidak apa-apa, tetapi lebih sempurna kalau semua sisi menempel rapattetapi keadaan tersebut sulit dicapai.Ukuran sayatan mata tempel sedikit lebih kecildari ukuran sayatan batang bawah. Disayat agak dalam sehingga menembus kayu. Tangan kiri memegang ranting yang mau diambil mata entresnya, ibu jari tangan kirimenahan ranting dan membantu mendorong ke arah atas saat silet ditangan kananmulai bergerak membuat sayatan menembus kayu, panjang sayatan sekitar cmdiatas mata entres dan cm dibawah mata entres sayatan mata entes sepanjangsekitar cm, sayatan untuk pengambilan entres harus dengan satu gerakanmulus searah dan tidak boleh dengan gerakan terputus-putus. Setelah sayatan melewati mata entres, kemudian membuat keratan melingkarmengarah miring ke dalam menghubungkan kedua sisi sayatan bidang pola mataentres,untuk memisahkan mata entres dengan kayu dengan cara mengait pola denganujung silet atau dengan kuku jari dengan sontekan halus sehingga terlepaslah kulityang membawa mata entres dengan kayu dan sayatan kayu tidak terlepas dari ranting. Apabila ranting yang terdapat mata entres terlalu kecil, biasanya sayatan ikutmelepaskan kayu terikut dengan sayatan, kalau itu terjadi kita masih dapatmemisahkan mata entres dengan kayu tersebut dengan sontekan ujung silet yang hati-hati. Kemudian rapikan irisan sisi bawah entres untuk menghindari irisan sisi bawahentres dari kotoran atau infeksi, yang menjadi perhatian pola sayatan mata entres19TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 19 harus bersih dari kayu dan apabila dilihat tidak meninggalkan lubang di bekas kulitmata entres, maka sayatan pola mata entres tersebut siap untuk Menempelkan mata entres ke sayatan batang bawah Ambil sayatan mata entres, masukkan, lekatkan, tempelkan, tancapkan dan tekanentres pada sisa sobekan di batang bawah. Prinsipnya semakin cepat penempelan dari pengambilan entres semakin baik, persenjadinya makin Pengikatan Ambil tali dan tarik tali plastik yang disiapkan untuk pengikatan, pengikatan daribawah tempelan melingkar ke atas dimulai sekitar cm di bawah sayatan/jendela,tali plastik disusun saling tindih seperti menyusun genting, pengikatan dengan hati-hati jangan terlalu kencang mengganggu proses penyatuan batang bawah danentres, atau kurang kencang/kendur air bisa masuk ke luka tempelan, sehinggamenginfeksi tempelan gunakan perasaan dalam pengikatan. Pengikatan di dekat mata entres harus lebih hati-hati, ikat bagian bawah mata entresmenuju bagian atas mata entres, ikat arah menyilang menuju bawah mata entres, ikatbagian bawah mata entres, kembali menyilang ke atas mata entres usahakan sekitarmata entres terikat sempurna sehingga air tidak masuk ke dalam ke arah atas sampai ikatan menutupi cm diatas luka sayatan batangbawah, lalu kunci ikatan dan tarik tali plastik dan potong/rapikan sisa tali plastik. Mata entres yang besar atau menonjol, semisal pada durian tidak ditutup tali plastiksaat pengikatan, tangkai daun dipotong penuh/biasanya tangkai daunnya sudahtanggal dengan sendirinya bila mata entres sudah besar. Mata entres yang masih kecil ditutup dengan tali plastik, tetapi disiasati denganmenyisakan potongan tangkai daun dibawahnya agak panjang sedikit, sehingga walaupundi tutup tapi sisa potongan tangkai daun masih mampu melindungi mata entres kecildari tekanan pengikatan tali plastik sehingga cukup ruang untuk tumbuh dan mataentres tidak patah. Jika mata tunasnya tidak menonjol seperti pada mangga dan jeruk,mata tunas boleh ditutup rapat dengan pita plastik Gambar 3 dan Gambar 4.20TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 20 213. Pengambilan mata entresdari batang atas4. Mata entres terpisah denganbatang atas1. Okulasi denganmenggunakan bibitberdiameter 3-5 mm,berumur 3-4 bulan2. Pembuatan 2-3 sayatan di batangbawah5. Mata entres terlepas dengankayunya6. Mata entres terlepas tanpakayunya dan siap ditempelTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 21 228. Pengikatan dengan tali plastik ikatan dari bawahke atas10. Setelah 2-3 minggu okulasisudah dapat dibuka 11. Mata tunas tumbuh hasil okulasi7. Menempelkan mataentres ke sayatan batangbawahTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 22 23e. Kegiatan sesudah okulasi Untuk mendorong tumbuhnya mata tunas atau pertumbuhan batang bawah seimbangantara pertumbuhan keatas dan menyamping, sehingga cukup makanan untuk prosesmelekatnya tempelan entres, dilakukan pemotongan pucuk titik tumbuh batangbawah setelah penempelan. Biasanya 2-3 minggu kemudian mata okulasi mulai tumbuh dan dimulailah pembukaanentres. Kita buka ikatan paling atas dengan silet dan dilanjutkan dengan memutar taliikatan berlawanan dengan arah pengikatan secara perlahan dan hati-hati ke arah ikatanyang lebih bawah. Tanda dari keberhasilan okulasi adalah mata entres yang ditempelkan tetap hijau, segar,tidak kering, atau tidak patah. Mata tunas tumbuh, kalaupun belum kelihatan tumbuhdapat dengan menggores sedikit permukaan sayatan mata entres yang kita tempelapabila tetap segar/hijau berarti tempelan jadi. Tempelan yang gagal mata tempelnyaakan berwarna coklat kehitaman. Setelah mata tunas okulasi mempunyai 2-3 helai daun yang dewasa dan siap berfotosintesis,lakukan pemotongan kira-kira 2-3 cm di atas mata okulasi batang bawahnya. Agar pertumbuhan mata tunas batang atas tidak terganggu, tunas yang tumbuh daribatang bawah harus Pemeliharaan bibit setelah okulasi Penyiraman paling lama 2 hari sekali, dilihat ada tidaknya hujan, yang harus diingatbahwa tanaman yang kita tempel mengalami pelukaan/stress sehingga memerlukanmakanan, air dan perawatan yang lebih. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk daun seperti Atonik, Metalikatau Gandasil D dengan konsentrasi 2 cc/l air atau menggunakan pupuk NPK 15 15 15 dengan konsentrasi 1-2 g/l air. Pemberian pupuk ini dilakukan seminggu itu pemupukan dapat juga diberikan melalui tanah dengan dosis 1-2 gram pertanaman yang dilakukan sebulan sekali. Penyemprotan dengan insektisida apabila terdapat hama. Biasanya hama yangmenyerang tanaman di pembibitan adalah kutu perisai, kutu putih dan ulat yang digunakan, misalnya Supracide 25 WP, Decis EC, Reagent 50 SCatau Decis EC, Matador, Kanon dengan konsentrasi 2 cc/l air. Perlu ditambahkanperekat semisal Suntick, apabila penyemprotan pada musim hujan. Penyemprotan dengan fungisida apabila terdapat serangan penyakit lodoh/busuk daun,gejala bercak-bercak hitam pada permukaan daun ,daun melipat dan melekat satu samalainnya, selanjutnya daun menjadi kecoklatan, kering dan mati. Biasanya penyakit yangmenyerang tanaman di pembibitan terutama yang disebabkan oleh Rhizoctonia sp,Phytophthora sp, Fusarium sp dan Phytium sp. Bibit yang terserang supaya tidak menularsegera dipisahkan dari kelompok yang masih sehat, kemudian seluruh bibit disemprotdengan Antracol 70 WP, Dithane M-45 80 WP, Benlate dengan konsentrasi 2 cc/l atau2 g/l air. Penyemprotan diulang seminggu 2/10/2006 132 PM Page 23 24D. PenyusuanIstilah penyusuan approach grafting merupakan cara penyambungan di mana batang bawahdan batang atas masing-masing tanaman masih berhubungan dengan perakarannya. Keuntungan dari tehnik ini adalah tingkat keberhasilan tinggi, tetapi pengerjaannya agakmerepotkan, karena batang bawah harus selalu didekatkan kepada cabang pohon indukyang kebanyakan berbatang tinggi. Kerugian lainnya bahwa penyusuan hanya dapat dilakukan dalam jumlah sedikit atauterbatas, tidak sebanyak sambungan atau menempel dan akibat dari penyusuan bisamerusak tajuk pohon karena itu penyusuan hanya dianjurkan terutama untuk perbanyakan tanaman yangsulit dengan cara sambungan dan penyusuan Susuan duduk untuk mendekatkan batang bawah dengan cabang induknya dibuat para-para dari bambu. Batang bawah kemudian ditaruh diatas para-para dan disusukandengan cabang pohon induk. Susuan gantung disebut demikian karena batang bawah yang akan disusukan didekatkandengan cabang pohon induk dengan posisi menggantung. Dan polybag batang bawahkita ikatkan pada cabang batang Cara melakukan susuan sebagai berikut Menyayat batang bawah dengan kayunya sepanjang 2-3 cm, kira-kira 1/3 diameterbatang. Hal yang sama dilakukan untuk cabang batang atasnya yang belum dipotong dari induk. Keduanya kemudian dilekatkan tepat pada bagian yang disayat. Pada waktu melekatkanharus diperhatikan agar kambium entres dan batang bawahnya berhimpit. Posisi sususan bisa duduk atau menggantung. Pemotongan entres dilakukan setelah pertautan berhasil. Biasanya setelah 3-4 ada pembengkakan disekitar batang yang diikat. Agar cabang entres tidak kaget atau stres sebaiknya pemotongan dari induk dilakukansecara bertahap sebanyak tiga kali. Selang waktu pengeratan pertama ke berikutnya adalah seminggu. Pada pengeratanpertama setelah terjadi pembengkakan cabang entres dikerat 1/3 diameter kedua 2/3 diameter cabang. Minggu ketiga susuan dipotong lepas Gambar 5dan Gambar 6.TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 24 251. Pengupasan batang atas dan batang bawah 2. Penyatuan batang atas dan batang bawah3. Pengikatan batang atas dan batang bawah 4. Pengikatan telah selesai dan perlu diberi satuikatan lagi untuk menguatkanTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 25 265. Hasil tehnik penyusuan duduk 6. Hasil tehnik penyusuan gantungTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 26 E. MencangkokTehnik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dandibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada tehnik ini tidak dikenalistilah batang bawah dan batang ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi,karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk. Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkoko Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau dipematang kolam ikan. Kerugian pembibitan dengan sistem cangkoko Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja,sehinggaperbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini. Media untuk mencangkok bisa menggunakan cocopit atau serbuk sabut kelapa ataupuncacahan sabut kelapa. Dapat pula digunakan campuran kompos/pupuk kandang dengantanah 11. Kalau disekitar kebun ada tanaman bambu, maka tanah di bawah bambu yangtelah bercampur seresah daun bambu dan sudah membusuk bisa juga digunakan untukmedia cangkok. Waktu pelaksanaan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidakakan kekeringan. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktuuntuk menanam hasil cangkokan pada musim itu mencangkok secara konvensional biasa dilakukan Pertama-tama kita pilih cabang yang sudah sehat dan kuat atau sudah berkayu. Ukuran diameternya sekitar 0,5-2 cm, tidak lebih kecil dari ukuran pensil. Sebaiknya warna kulit cabang coklat muda atau hijau kecoklatan tergantung jenistanaman buah-buahannya. Cabang kemudian disayat dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang kebawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang. Kemudian kulitnya dikelupas sehingga bagian kambium yang seperti lendir tampak ini dihilangkan dengan cara dikerik dengan mata pisau sehingga bersih atau kering. Setelah dikerik pada keratan bagian atas diolesi ataupun tanpa diolesi dengan hormontumbuh. Sebagai hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-1yang banyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter air. Kalau kesulitanmencari hormon tumbuh dapat menggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan kadar1 % atau 1 gr/1 lt air atau hormon tersebut ditambahkan pada media cangkok. Siapkan dan atur lembaran plastik kantong plastik yang sudah dibuka/dibelah atau sabutkelapa melingkar menyelubungi batang di bagian bawah keratan 1-2 cm.Posisi lembaranplastik menghadap ke arah bawah, kemudian diikat dengan tali plastik atau rafia. Balikposisi kantong plastik ke arah berlawanan/keatas, sehingga akan diperoleh ikatan taliplastik di dalam kantong plastik ikatan bagian bawah tidak kelihatan dari luar/lebih rapi.27TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 27 28 Selanjutnya bekas sayatan ditutup dengan media cangkok, media diatur penempatannyaagar rata menutupi luka keratan sampai melewati luka keratan bagian atas 1-2 cm. Lakukan pengikatan bagian atas dan bagian tengah plastikkalau dibutuhkan. Cangkokan dirawat dengan cara disiram secara rutin agar tidak kering atau diposisi atascangkokan diberi kantong plastik berisi air dengan satu lubang sekecil jarum untuk irigasi tetes dengan menggunakan potongan batang bambu "bumbung" berdiameter5 cm diisi dengan air, tanpa dilubangi hanya dikerik/dikupas sedikit bagian kulit bawah yangnantinya dilekatkan diatas media cangkokan. Posisi bumbung digantung diatas cangkokandengan posisi bawah bumbung merapat dengan posisi tengah cangkokan atau ditalikanmelekat dicangkokan. Bumbung ini dapat bertahan selama 3 hari. Biasanya setelah 2-3bulan pada cangkokan yang berhasil akan tumbuh akar. Pada cangkok akar keluar karena aliran zat makanan karbohidrat dan auksin hormontumbuh yang mendorong keluarnya akar mengalir ke bawah melalui kulit kayu phloemdan tertahan di bagian keratan sebelah atas, sehingga pada keratan bagian atas inipenimbunan karbohidrat dan hormon jadi meningkat dan berbentuk kalus yangberubah menjadi akar tanaman. Apabila akar sudah memenuhi media, hasil cangkokan dianggap berhasil. Daun padacabang terlihat segar. Cangkokan sudah bisa dipotong atau disapih dari cangkokan yang sudah tumbuh ini dilakukan dengan menggunakan guntingstek atau gergaji di bawah ikatan cangkok. Setelah dipotong dari induknya sebagian daun dikurangi untuk menghindari penguapanyang berlebihan. Potong 1/2 - 1/3 helai daun dari seluruh daun yang ada dengan guntingstek. Plastik pembungkus media dilepaskan. Setelah itu cangkok disemaikan dalam polybag. Sebagai media cangkok di polybag bisa digunakan campuran pupuk kandang dan tanahdengan perbandingan 1 2. Selanjutnya polybag ini ditempatkan di tempat yang terlindungsampai cangkokan menjadi segar kembali biasanya 3-4 bulan. Setelah cukup besarcangkokan bisa dipindah ke kebun Gambar 7.1. Pengupasan kulit batang 2. Pengikatan lembaran plastik di bawahkupasan kulit daunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 28 mencangkok dengan media dalam kantong plastikTehniknya hampir sama dengan cara mencangkok yang biasa, bedanya adalah media cangkokkita gunakan cocopit serbuk sabut kelapa yang tersedia di toko pertanian atau sabut kelapayang sudah kita perlakukan sendiri, sudah lebih dulu dimasukkan ke dalam kantong plastik. Perlakuan sabut kelapa o Sabut kelapa kita kupas atau dipisahkan dengan bagian kulit luarnya yang keras, yangkita gunakan hanya sabut kelapa tanpa Sabut kelapa kita rendam dalam air, paling lama 1 minggu agar melunak sehingga mudahdipisah-pisahkan dan hilang kandungan zat yang ada di sabut kelapa tersebut,karena zattersebut dapat menghambat pembentukan akar tanaman. Untuk pemakaian cocopittanpa melalui perendaman dalam air dapat langsung digunakan.o Sabut kelapa dijemur dan dipisahkan serat-seratnya, maka sabut kelapa tersebutsudah siap digunakan, atau sabut kelapa kita potong-potong lebih kecil. Media, serbuk/potongan sabut kelapa kita taruh di wadah. Tambahkan hormon pertumbuhan atau vitamin, contoh Liquinox Start Vitamin B-1 yangbanyak dijual di toko pertanian dengan dosis 2 cc untuk 1 liter mudahnya 1 sendokmakan = 1 tutup kemasan = 10 cc = 10 kesulitan mencari hormon tumbuh dapatmenggunakan pupuk Urea yang dicairkan dengan kadar 1 % atau 1 gr/1 lt air. Contoh penggunaan media 2 kg serbuk kelapa kering dicampur dengan 1liter air yangsudah dicampur dengan 1-3 tetes hormon pertumbuhan, kemudian diratakan hinggadiperoleh campuran yang basah. Media tadi dimasukkan ke dalam kantong plastik ukuran ¼ kg untuk diameter batangyang kecil dan ½ kg untuk diameter batang yang lebih besar ukuran kantong plastikdisesuiakan dengan diameter batang yang akan dicangkok.3. Pengisian media ke dalam lembaran plastik pencangkokan konvensionaltelah selesaiTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 29 30 Isikan media dan padatkan sampai ¾ plastik, kemudian tarik ujung kantong plastik danditalikan. Dari 2 kg media akan dihasilkan 15-20 media dalam kantong plastik. Mediadalam kantong plastik tersebut tahan sampai dengan 1 bulan. Cara penggunaan media tersebut tinggal menyobek/mengiris memanjang satu sisi kantongplastik dan sisi sobekan tadi dimasukkan dari bagian bawah luka bila posisi batangmelintang atau datar,pada posisi batang tegak memasukkan bebas, kemudian diselubungkansecara merata ke keratan batang tanaman. Dilakukan pengikatan, agar media pada posisi yang benar letak sobekan menghadap keatas bila posisi batang mendatar dan media rata menyelubungi/menutup keratan/lukadi batang tanaman Gambar 8. Dengan tehnik ini diperoleh keuntungano Pencangkokan lebih cepat dan Jumlah tanaman yang kita cangkok bisa lebih banyak per satuan Kita punya persediaan media dalam kantong plastik yang mudah dibawa kemana-mana dan mudah dipakai Pengupasan kulit batang 2. Pembukaan kantong plastik berisi yang sudah dikupas kulitnyadimasukan ke dalam kantong pencangkokan yang efektif danefisien telah selesaiTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 30 F. SetekSetek cutting atau stuk atau potongan adalah menumbuhkan bagian atau potongantanaman, sehingga menjadi tanaman baru. Keuntungan bibit dari setek adalaho Tanaman buah-buahan tersebut akan mempunyai sifat yang persis sama denganinduknya, terutama dalam hal bentuk buah, ukuran, warna dan Tanaman asal setek ini bisa ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal,karena tanaman asal setek tidak mempunyai akar Perbanyakan tanaman buah dengan setek merupakan cara perbanyakan yang praktisdan mudah Setek dapat dikerjakan dengan cepat, murah, mudah dan tidak memerlukan teknikkhusus seperti pada cara cangkok dan okulasi. Kerugian bibit dari setek adalaho Perakaran dangkal dan tidak ada akar tunggang, saat terjadi angin kencang tanamanmenjadi mudah Apabila musim kemarau panjang, tanaman menjadi tidak tahan Setek Batang Setek ini diambil dari batang atau cabang pohon induk yang akan kita perbanyak danpemotongan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari. Gunting setek yang digunakan harus tajam agar bekas potongan rapi. Bila kurang tajambatang bisa rusak atau memar. Hal ini mengundang bibit penyakit masuk ke bagian yangmemar, sehingga bisa membusukkan pangkal setek. Pada saat mengambil setek batang, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidaksedang bertunas. Yang dijadikan setek biasanya adalah bagian pangkal dari cabang. Pemotongan cabangdiatur kira-kira cm di bawah mata tunas yang paling bawah dan untuk ujung bagianatas sejauh 1 cm dari mata tunas yang paling atas. Kondisi daun pada cabang yang hendak diambil sebaiknya berwarna hijau tua. Dengandemikian seluruh daun dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan zatmakanan dan karbohidrat. Nantinya zat ini akan disimpan dalam organ penyimpanan,antara lain di batang. Karbohidrat pada batang ini penting sebagai sumber energi yangdibutuhkan pada waktu pembentukan akar baru. Ukuran besar cabang yang diambil cukup sebesar kelingking. Diameter sekitar 1 cmdengan panjang antara 10-15 cm. Cabang tersebut memiliki 3-4 mata tunas. Kondisi batang pada saat pengambilan berada dalam keadaan setengah tua denganwarna kulit batang biasanya coklat saat ini kandungan karbohidrat dan auxinhormon pada batang cukup memadai untuk menunjang terjadinya perakaran setek. Pada batang yang masih muda, kandungan karbohidrat rendah tetapi hormonnya cukuptinggi. Biasanya pada kasus ini hasil setekan akan tumbuh tunas terlebih dahulu. Padahalsetek yang baik harus tumbuh akar dulu. Oleh karena itu, jangan heran kalau pada setekyang batangnya muda gampang terjadi kegagalan. Setek tanaman buah ada yang mudah berakar dan ada juga yang susah. Untuk tanamanyang mudah berakar seperti pada anggur, setek bisa langsung disemaikan setelah31TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 31 dipotong dari pohon induknya. Tetapi untuk tanaman yang susah berakar, sebaiknyasebelum setek disemaikan dilakukan dulu pengeratan batang. Selain itu, pemberianhormon tumbuh dapat membantu pertumbuhan akar Gambar 9.b. Setek akar Cara penyetekan ini menggunakan bagian akar sebagai sarana perbanyakan setek batang tunas keluar dari mata tunas. Pada setek akar tunas keluar daribagian akar yang mula-mula berbentuk seperti bintil. Bisa juga dari bekas potongannyayang mula-mula membentuk kalus. Dari kalus ini berubah menjadi tunas atau jenis tanaman buah yang dapat diperbanyak dengan cara setek akar, antaralain jambu biji, sukun, jeruk dan kesemek. Bahan setek akar harus diambil dengan cara menggali lubang di sekeliling pokok dipotong adalah akar lateral, yakni akar yang tumbuh kearah samping sejajardengan permukaan tanah. Pilihlah akar yang berdiameter sekitar1 cm. Setelah akardiambil lubang ditutup kembali. Akar dipotong-potong dengan panjang antara 5-10 cm. Pada waktu memotong akar iniharus diperhatikan agar bagian akar yang dekat dengan pohon atau pangkal akardipotong secara serong. Bagian dekat ujung akar dipotong secara datar atau lurus. Halini diperlukan sebagai tanda agar pada waktu menyemai posisinya tidak terbalik. Media penyemaian setek akar bisa dari pasir. Penyemaian bisa dilakukan di dalam kotakkayu atau di bedengan persemaian. Setek disemaikan dengan cara tegak atau berdiri, bisa juga dengan dibaringkan. Untukpenyemaian posisi tegak jarak yang digunakan adalah 5x5 cm. Bagian pangkal yangdibenamkan ke dalam media kira-kira 3 cm atau setengah dari panjang setek. Bila penyemaian dengan dibaringkan, maka setek disusun dalam barisan. Jaraknya 5 cmantar barisan, kemudian setek di tutup pasir, sehingga setek berada pada kedalaman 1,5-2 cm di bawah permukaan media. Setelah 3-4 minggu setek akan bertunas dan bisa dipindahkan ke polybag setelahlebih kurang 2 bulan. Selanjutnya disimpan di bawah naungan sampai berumur sekitar 6 Perlakuan untuk mempercepat pertumbuhan akar pada setek1. Pengeratan girdling pada batangPenimbunan karbohidrat pada cabang pohon induk yang akan dijadikan setek dapatdilakukan dengan cara pengeratan kulit kayu sekeliling cabang dibuang secaramelingkar. Lebar lingkaran sekitar 2 cm. Jarak dari ujung cabang ke batas keratan kira-kira 40 cm. Biarkan cabang yang sudah dikerat selama 2-4 dasar keratan akan tampak benjolan atau kalus. Pada benjolan inilah terjadipenumpukan karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber tenaga pada saat pembentukanakar dan hormon auksin yang dibuat di daun. Setelah terlihat benjolan barulah cabang bisadipotong dari pangkal cabang sepanjang 20 cm bisa dijadikan sebagai Penggunaan hormon tumbuhHormon auksin bertindak sebagai pendorong awal proses inisiasi atau terjadinya tanaman sendiri menghasilkan hormon, yaitu auksin tetapibanyaknya auksin yang dihasilkan belum cukup memadai untuk mendorong auksin dari luar diperlukan untuk memacu perakaran 2/10/2006 132 PM Page 32 Cara celup cepat quick dipo Pada cara ini hormon auksin dilarutkan ke dalam alkohol 50 %.Kemudian ditambahkanair sesuai dengan konsentrasi yang dibutuhkan. Jenis hormon auksinnya bisa IBA, IAAatau NAA berbentuk serbuk.o Konsentrasi yang digunakan berkisar antara ppm, tergantung jenishormon dan jenis Atau lebih mudahnya menggunakan hormon tumbuh yang sudah jadi yang banyakdijual di toko pertanian, seperti Atonik atau Liquinox Start dengan dosis 100-200cc per 1 liter air 1 sendok makan = 10 cc.o Batang-batang setek yang akan diberi hormon disatukan. Bisa dengan diikat menggunakantali plastik atau karet bagian pangkalnya sekitar 2 cm dicelupkan selama5 detik ke dalam larutan Cara celup ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut- Peralatan yang digunakan sedikit bila dibandingkan dengan cara Larutan yang sama bisa digunakan penting setelah digunakan,larutan ditutup kembali agar alkoholnya tidak Naik turunnya penyerapan hormon tidak akan terjadi pada waktu pencelupan. Dengandemikian, banyaknya hormon per satuan luas permukaan akan tetap, tidak tergantungkeadaan lingkungan. Cara rendam prolonged soakingo Mula-mula auksin berbentuk serbuk dilarutkan dalam alkohol 95%.Kemudian ditambahkanair sesuai dengan konsentrasi yang Konsentrasi auksin yang digunakan berkisar antara 5-100 ppm, tergantung jenistanaman dan jenis auksin yang digunakan. Umumnya untuk penyetekan tanamanbuah digunakan konsentrasi 100 ppm dengan lama perendaman 1-2 jam. Bisa jugadengan konsentrasi 5 ppm, tetapi waktu perendamannya lama, yaitu 10-24 Atau lebih mudahnya menggunakan hormon tumbuh yang sudah jadi yang banyakdijual di toko pertanian, seperti Atonik atau Liquinox Start dengan dosis 1-2 cc per1 liter air 1 sendok makan = 10 cc.o Jadi perbandingan dosis auksin pada pencelupan dan perendaman adalah 100 Cara perendaman sebagai berikut- Batang setek direndam dalam larutan auksin kira-kira 2 cm dari bagian Agar penyerapan auksin berlangsung dengan baik, lama perendaman disesuaikandengan konsentrasi Perendaman dilakukan ditempat yang teduh dan agak lembab. Hal ini berguna agarpenyerapan hormon berjalan teratur, tidak kurang karena pengaruh lingkungan. Cara pemberian dengan tepung tepung powder.- Mula-mula auksin dilarutkan dalam alkohol 95%. Ke dalam larutan ini ditambahkantalek atau tepung sesuai dengan konsentrasi yang Konsentrasi berkisar antara ppm tergantung jenis tanaman buah-buahan dan jenis auksin yang kemudian Cara pemakaiannya yaitu dengan membasahi pangkal stek dengan air, kemudiandisentuhkan ke dalam tepung. Pangkal setek kemudian diketuk-ketuk agar auksinyang melekat tidak berlebihan. Setelah itu setek dapat disemaikan dalam 2/10/2006 132 PM Page 33 34- Pada setiap cara diatas konsentrasi dibuat berdasarkan ppm part permillion artinya 1 bagian hormon dalam sejuta bagian pelarut atau tepung. Jadi kalaukita ingin membuat larutan dengan konsentrasi ppm, maka mg hormondilarutkan dalam mg pelarut, atau 1 gr hormon ke dalam 1 kg Pembuatan tepung dengan konsentrasi ppm caranya dengan caramelarutkan 1 gr hormon dalam cc alkohol 95%. Setelah diaduk sampairata, masukkan 1 kg tepung talc dan diaduk tepung tersebutdikeringkan sampai seluruh alkoholnya Atau lebih mudahnya menggunakan hormon tumbuh auksin yang sudah jadi yangbanyak dijual di toko pertanian dalam bentuk serbuk dengan berbagi merek Persemaian setekSetek yang sudah diberi perlakuan hormon penumbuh akar siap untuk itu kita perlu menyediakan tempat yang kondisinya sesuai. Usaha untukmenumbuhkan setek perlu dilakukan pada lingkungan yang mempunyai cahaya bauratau terpencar diffuse light. Kelembaban udara sebaiknya tinggi,sekitar 70-90%, Suhumendekati suhu kamar, 25-27oC. Selain itu dalam pembentukan akar setek diperlukanjuga oksigen yang cukup. Oleh karena itu media yang digunakan harus cukup gembur,sehingga aerasinya baik. Penyemaian dalam kotak kayuo Kotak kayu untuk menyemaikan setek bisa dibuat dari papan dengan ukuranpanjang 80-100 cm, lebar 40-50 cm dan tinggi 20-30 cm. Ukuran kotak bisa lebihbesar atau lebih kecil, disesuaikan dengan banyaknya setek yang akan Untuk praktisnya dapat juga digunakan kotak plastik box semai dengan ukuran panjang35-40 cm, lebar 25-30 cm dan tinggi 10-15 cm yang banyak dijual di toko Media tumbuh bisa menggunakan pasir. Dapat juga menggunakan campuran pasirdengan sekam padi dengan perbandingan 21. Media ini dimasukkan ke dalamkotak lapisan media antara 10-15 Lakukan penyiraman dengan gembor, sehingga permukaan media turun dan Sebelum setek disemai, terlebih dahulu dibuat lubang-lubang kecil pada media. Ajirbambu yang dibulatkan bisa dipakai,atau dapat pula dengan ranting pohon sebesar Perkirakan jarak lubang sekitar 5x5 cm dan dalamnya sekitar 5-7,5 cm atausetengah dari panjang setek. Setelah itu baru bagian pangkal setek dimasukkan kedalam lubang. Bagian media di sekitar setek ditekan perlahan-lahan agar posisisetek tidak goyah. Selanjutnya persemaian disiram lagi. Kotak kemudian ditutupdengan lembar plastik bening atau transparan. Sebaiknya kotak ditaruh padatempat yang terlindung dari teriknya sinar Penyiraman persemaian perlu dilakukan setiap hari sekali atau penting media persemaian selalu dalam kondisi Biasanya setelah 2-3 bulan setek sudah mulai berakar, tunggu beberapa hari lagi sampaikelihatannya berwarna setek bisa dipindahkan ke dalam polybag. Cungkilsetek dengan bilah bambu secara hati-hati agar perakarannya tidak menjadi rusak. Persemaian di bedengano Apabila batang setek yang akan kita semaikan jumlahnya banyak maka penyemaianbisa dilakukan dalam bedengan. Bedengan dibuat dengan arah Utara-Selatan agarsetek bisa menerima matahari secara 2/10/2006 132 PM Page 34 35o Lahan yang akan dibuat bedengan dicangkul sedalam 25-30 cm sedalam matacangkul. Ukuran bedengan dibuat selebar 80-100 cm dengan panjang bedengandisesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menghindari adanya tanah yang longsor tepibedengan bisa dihalangi dengan bilah bambu atau bata Bedengan dilengkapi naungan untuk melindungi bibit dari sengatan matahari yangberlebihan. Naungan yang bisa terbuat dari daun kelapa, daun alang-alang ataujerami padi. Jika ingin menggunakan naungan dari paranet gunakanlah paranet tipe75% sinar yang masuk ke bedengan sebesar 25%.o Tanah lapisan atas ditaburi pasir setebal lebih kurang 5 cm. Lakukan penyiraman agarmedia basah. Setelah itu batang setek bisa ditancapkan. Jarak setek yang disemaikanialah 5x5 cm. Untuk menjaga agar kelembaban di sekitar setek menjadi tinggi,bedengan disungkup dengan plastik Entres siap disemai 3. Entres yang sudahtumbuh akar2. Entres dicelupkan ke dalam Zat Perangsang TumbuhTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 35 364a. Pangkal entresberbentuk datar4c. Pangkal entresberbentuk sisi dua4b. Pangkal entresberbentuk sisi satuTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 36 37G. PEMILIHAN TEHNIK PERBANYAKAN VEGETATIF Ada lima cara perbanyakan vegetatif buatan untuk tanaman buah yang sudah dikenal olehpara penangkar bibit dan petani yaitu cara penyambungan, okulasi, penyusuan, cangkok dansetek. Pada tiga cara yang pertama dikenal adanya istilah batang bawah dan batang bawah berupa tanaman yang biasanya berasal dari biji. Tanaman dari biji sengajadipilih karena mempunyai keunggulan dari segi perakarannya, yakni tahan cendawan akardan mempunyai perakaran yang banyak serta dalam, sehingga tahan terhadap kekeringandan kondisi tanah yang becek. Sedangkan batang atas berupa ranting atau mata tunas daripohon induk yang mempunyai sifat unggul terutama dalam produksi dan kualitasnya. Darihasil menggabungkan sifat batang bawah dan batang atas ini diperoleh bibit tanaman yangdisebut bibit enten, okulasi dan susuan. Pada perbanyakan dengan cara mencangkok batangbawah tidak diperlukan karena pada cara ini perakaran keluar langsung dari cabang pohoninduk yang dicangkok. Sedangkan cara setek pada prinsipnya menumbuhkan bagian ataupotongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru menumbuhkan bagian atau potongantanaman, sehingga menjadi tanaman bibit vegetatif yaitu selain berbuahnya persis sama dengan induknya, bibit jugaberumur genjah cepat berbuah. Tanaman manggis asal bibit susuan berbuah lima tahunsetelah tanam, sedangkan bibit yang berasal dari biji baru berbuah 10-15 tahun setelahtanam. Bibit durian okulasi bisa berbuah 4-6 tahun setelah tanam, sedangkan bibit asal bijiberbuah lebih dari 10 tahun setelah jenis tanaman buah-buahan tertentu sampai saat ini hanya berhasil diperbanyakdengan cara tertentu pula. Ada jenis tanaman tertentu yang tidak bisa diokulasi karenabanyak mengandung getah. Rambutan dan kapulasan selalu gagal kalau disambung entenkarena pengaruh asam fenolat yang teroksidasi dapat menimbulkan pencoklatan browning.Resin dan asam fenolat ini bersifat racun terhadap pembentukan kalus. Sedangkan contohlainnya adalah belimbing dan manggis yang sulit sekali berakar bila dicangkok karenakalusnya hanya menggumpal dan tidak mampu membentuk inisiasi bakal perbanyakan vegetatif tanaman buah-buahan, ada cara perbanyakan tertentu yanglebih menguntungkan bila dilakukan pada jenis tanaman tertentu pula, sehingga caraperbanyakannya menjadi cepat dan efisien. Tanaman manggis dan belimbing akan lebihmenguntungkan bila diperbanyak dengan cara enten, sedangkan durian menguntungkan biladiperbanyak dengan cara tanaman buah-buahan dengan cara penyusuan walau keberhasilannya tinggi,tetapi kurang praktis dalam pengerjaannya, sehingga bibit yang dihasilkan per satuan waktumenjadi sedikit. Sebagai contoh seorang pekerja yang sudah terampil mengokulasi durian,dalam sehari 8 jam kerja bisa mengokulasi 350-400 tanaman, sedangkan untuk penyusuanhanya bisa mengerjakan 75-100 susuan sehari. Oleh karena itu perbanyakan dengan carapenyusuan hanya disarankan sebagai alternatif terakhir dalam perbanyakan tanaman buah-buahan seperti pada perbanyakan tanaman jenis nangka kandel yang keberhasilannya kurangdari 20% bila diperbanyak dengan cara enten atau diketahuinya cara perbanyakan yang lebih menguntungkan untuk masing-masingtanaman buah-buahan, maka akan diperoleh efisiensi tinggi dalam pengadaan bibit buah-buahan secara masal,walaupun dengan menggunakan cara 2/10/2006 132 PM Page 37 38Tabel 1. Perbanyakan beberapa tanaman buah-buahan dengan cara vegetatifSumber Mitra dan Citra Cipaku 1993Keterangan + baik o kurang baik - gagal Tabel 2. Persentase keberhasilan cara perbanyakan okulasi, enten dan penyusuanSumber Sunaryono 1987 dan Wijaya 1990Keterangan nilai dalam persen %Jenis tanaman Okulasi Sambung Penyusuan Stek CangkokanAlpukat + + + o +Belimbing + + + - oCempedak + + + - oDuku o + + - oDurian + + + - oJambu air + - + + +Jambu biji + + + + +Jambu bol - + + o +Jeruk + + + + +Kapulasan + - + - +Mangga + + + o +Manggis - + + - -Melinjo + + + - +Nangka + + + - oRambutan + - + - +Sirsak + + + - +Sukun + + + + +Jenis tanaman Okulasi Enten Penyusuan Alpukat 40-70 50-80 70-100Belimbing 40-60 60-90 60-100Duku 0-10 40-60 40-80Durian 60-80 20-60 60-100Jeruk 60-70 70-85 60-90 Kapulasan 10-40 0 40-80 Mangga 40-70 60-90 60-100Manggis 0 50-80 50-80Melinjo 70-80 80-90 70-100Rambutan 30-70 0 60-100Sawo 0 70-80 60-90 Sirsak 50-70 60-80 60-90TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 38 39IV. SERTIFIKASI BENIHMasalah yang perlu diperhatikan dalam usaha pembibitan adalah upaya registrasi dansertifikasi varietas bibit yang yang akan disebarkan kepada masyarakat. Pohon induk untuksumber mata tunas entres harus diregistrasi terlebih dahulu oleh petugas BalaiPengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB. Dasar dari Sertifikasi benih adalah1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1995,Tentang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah registrasi pohon induk buah-buahan adalah untuk menjamin kebenaran bibit yangdihasilkan dari pohon induk yang bersangkutan secara hukum yuridis, sehingga konsumentidak dirugikan. Tujuan lainnya adalah untuk menjamin kebenaran suatu varietas. Sebagaicontoh adalah tentang banyak beredarnya varietas sitokong yang berlainan. Jikadiperhatikan, mungkin dapat dikumpulkan sekitar selusin varietas sitokong yang berbedaciri tanamannya. Padahal varietas sitokong yang resmi dilepas Menteri Pertanian pada tahun1984, hanya ada satu jenis. Sedangkan selebihnya adalah jenis-jenis durian yang tidakdiketahui asal-usulnya yang diberi nama tersebut menunjukkan bahwa pengawasan cara perbanyakan bibit perlu diperketat agartidak mengecewakan para pembeli bibit. Investasi pohon buah-buahan merupakan investasijangka panjang, sehingga bila seseorang membeli bibit palsu, baru diketahui 4-5 tahun yaitupada saat pohon tersebut menghasilkan buah. Kerugian uang, tenaga dan waktu akanmenimbulkan kekecewaan yang mendalam, sehingga akhirnya menghambat usahapengembangan tanaman buah-buahan. Oleh karena itu dianjurkan membeli bibit yang telahdiketahui ciri-ciri atau bibit yang Sertifikasi dan pelabelan benihCara melakukan sertifikasi adalah sebagai berikut1. Penangkar harus memberi tahu rencana penangkarannya kepada BPSB selambat-lambatnya satu minggu sebelum dimulai pelaksanaan perbanyakan Pengisian formulir tentang rencana dan jumlah bibit yang akan diproduksi, disesuaikandengan kemampuan pohon induk dan tenaga yang tersedia. Bila penangkar akanmengambil entres dari pohon induk milik orang lain, maka pada pengajuannyadilengkapi dengan surat persetujuan dari pemilik pohon Setelah pemohonan diterima BPSB maka petugas BPSB akan melakukan pemeriksaanpendahuluan tentang kepastian letak atau areal penangkaran. kebenaran varietas ponon induk. perkiraan jumlah bibit yang akan Setelah diperiksa baru dilakukan perbanyakan waktu pelaksanaan perbanyakan, petugas BPSB akan mengawasi tentang Kebenaran pohon induk yang 2/10/2006 132 PM Page 39 40 Kebenaran entres yang digunakan. Mengetahui jumlah tanaman yang diperbanyak. Memeriksa cara perbanyakannya okulasi, sambung, cangkok, penyusuan. Pada akhir pemeriksaan menjelang pelabelan, dilakukan pemeriksaan lagi tentangjumlah bibit yang tumbuh dengan baik dan layak untuk diberi label. Eetelah itu penangkar mengajukan permohonan seri diisi dan diajukan ke BPSB untuk diberi nomer seri dan dilegalisir. Di dalam label yangwarnanya merah dimuat data Gambar 10 dan Gambar 11 Nama dan alamat penangkar, Asal bibit. Jenis tanaman. Varietas batang bawah. Varietas batang atas. Tanggal pemasangan 10. Label merah yang dikeluarkan BPSBTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 40 41Besarnya biaya sertifikasi telah ditentukan sesuai SK Direktur Jenderal Tanaman contoh, untuk perbanyakan jenis tanaman buah-buahan di wilayah Jawa Barat danJakarta, terutama varietas buah-buahan yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian, biayanyaadalah Rp 20 per bibit batang bawah yang diajukan dalam pemeriksaan lapang. Penerimaanhasil pemeriksaan bibit yang diperoleh BPSB ini merupakan pendapatan negara yang harusdisetor langsung ke kas negara. Untuk pembuatan dan pencetakan label merah mudabiayanya antara Rp 200 tergantung negoisasi dengan petugas BPSB tentang mutu kertas dancetakan label tersebut, sedangkan untuk label putih biayanya Rp 600,- karena mutukertasnya lebih baik. Khusus untuk bibit jeruk bebas CVPD, label hanya berlaku untukjangka waktu tiga bulan, setelah itu bibit harus diperiksa ulang tentang kesehatannya. Bibityang dinyatakan sehat baru bisa diberi label lagi dengan biaya Rp 20 per label merah muda yang sudah sering kita lihat di lapang untuk bibit unggul yang sudahdilepas melalui SK Menteri Pertanian, sebenarnya ada label biru untuk varietas unggul lokalyang belum dilepas melalui SK Menteri dan yang terakhir adalah label putih yangdikhususkan untuk bibit unggul yang sudah dilepas melalui SK Menteri Pertanian dan bibittersebut ditanam dengan tujuan dijadikan pohon induk sebagai sumber mata entres. Khususlabel putih pemeriksaan lebih teliti menyangkut jenis varietas batang atas harus berasal daripohon induk yang sudah terdaftar dan varietas batang bawah dan dikeluarkan dengansepengetahuan BBI Balai Benih Induk. Sedangkan batang bawah untuk label merahvaietasnya bisa "sapuan" 11. Label komersial milik Toko TrubusTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 41 42Sebagai tindak lanjut dari pemberian label bagi bibit unggul perlu disertakan informasi atau datamengenai daerah penanaman yang cocok untuk bibit tertentu. Keterangan mengenai varietastertentu cocok ditanam di dataran rendah atau dataran tinggi dan jenis tanah apa yang palingcocok,perlu diketahui oleh para petani dan konsumen yang ingin menanam bibit unggul dasarnya bibit unggul memerlukan lingkungan tumbuh yang spesifik, agar buah yangdihasilkannya benar-benar unggul. Misalnya durian petruk yang asli berasal dari Jepara, JawaTengah, kurang memuaskan jika ditanam di daerah Bogor, Jawa Barat. Hal ini disebabkankarena daerah Jepara, Jawa Tengah memiliki kondisi iklim yang berbeda dengan daerahBogor, Jawa Barat. Jepara, Jawa Tengah mempunyai ketinggian sekitar 50 m di ataspermukaan laut dengan iklim yang kering curah hujan rendah. Sedangkan kondisi tanahdan iklim daerah Bogor adalah lembab dan banyak hujan, sehingga tidak menunjang sifatunggul durian petruk. Bibit yang seharusnya berbuah pada umur lima tahun, baru berbuahpada umur tujuh tahun setelah tanam. Informasi seperti ini harus diketahui para penanambibit unggul buah-buahan agar mereka tidak kecewa di kemudian ini masih beredar kepercayaan bahwa bibit unggul itu akan selalu bersifat unggulwalaupun ditanam di tempat yang sebenarnya tidak cocok. Bahkan ada anggapan bahwabibit unggul tidak memerlukan pemupukan dan penyemprotan pestisida, sehingga cukupditanam, ditinggalkan, kemudian akan berbuah sendiri dengan lebat. Harapan seperti initentunya hanya merupakan angan-angan dan pasti akan berakhir dengan kekecewaan. Bilaterjadi hal demikian, maka yang dikambinghitamkan biasanya adalah si penjual, bahwa bibityang dijual palsu. Padahal pengetahuan dasar si penanam inilah yang tidak memadai untukmenanam bibit-bibit jenis unggul tadi. Oleh karena itu perlu diingatkan kembali bahwakemajuan berupa penemuan bibit unggul varietas baru, perlu diimbangi dengan kemajuanpengetahuan petani mengenai cara-cara bercocok tanam yang lebih pengetahuan dapat diperoleh dengan membaca tulisan atau artikel padamajalah pertanian, mengikuti kursus dan seminar atau menjadi anggota dari suatuperkumpulan hortikultura. Dengan mengadakan pertemuan yang teratur dapat dibahasmasalah baru yang ditemukan di lapangan dan dicarikan jalan keluarnya. Pengalaman-pengalaman berharga dari sesama rekan petani, dapat dijadikan modal yang sangat berhargauntuk terus maju dalam mengembangkan usaha hortikultura yang semakin cerah. Untukinformasi lebih lengkap tentang tanaman buah varietas unggul yang telah dilepas dengan SKMenteri Pertanian dapat dilihat di Lampiran 1. Deskripsi tanaman buah varietas unggul yangtelah dilepas dengan SK Menteri Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPBDasar dari SKPPB adalah1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992, tentang Sistem Budidaya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1995,Tentang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah dari SKPPB adalah 1. Pembibitan tersebut sudah terdaftar secara resmi di BPSB dan berhak menerimapembinaan tentang perbenihan dari instansi 2/10/2006 132 PM Page 42 432. Meningkatkan kepercayaan konsumen bibit terhadap pembibitan Sebagai prasyarat apabila pembibitan mengikuti tender atau menyuplai bibit untukproyek Memudahkan waktu pengurusan labelisasi bibit, walaupun penangkar yang tak memilikiSKPPB pun juga bisa mengajukan labelisasi memperoleh SKPPB adalah sebagai berikut- Penangkar benih mendaftar di kantor BPSB Kabupaten atau Kota, kemudian petugasBPSB melakukan pemeriksaan lapang pendahuluan tentango Kepastian letak atau areal Jenis dan varietas tanaman yang Kebenaran varietas ponon induk sebagai sumber Perkiraan jumlah bibit yang akan Setelah pemeriksaan selesai dan terbukti kebenarannya, maka petugas melaksanakanpemberkasan untuk diajukan ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan tingkat Propinsi UPTDBalai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, karena instansiini yang berwenang mengeluarkan SKPPB. Kalau sudah lengkap berkasnya, SK akan turunsekitar 1 bulan kemudian. Biaya pengurusan SKPPB adalah Rp di luar ongkostransportasi bagi petugas. SKPPB berisi data Gambar 12o Nama Alamat Bentuk/status Nama pemimpin Alamat pemimpin Telah terdaftar ketentuan bahwa setiap akhir tahun harus melapor kembali rencanapengadaan/penyaluran benih, bersedia mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. SKPPBini berlaku selama 2 tahun dan sesudahnya harus memperpanjang atau membuat lagi 2/10/2006 132 PM Page 43 44Gambar 12. Surat Keterangan Pendaftaran Pedagang Benih SKPPBTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 44 45V. TIPS MEMBELI BIBIT TANAMANBibit yang kita beli manfaatnya akan diperoleh setelah beberapa bulan ataupun demikian kesalahan dalam membeli bibit ini akan berakibat fatal bukan hanyaberupa kerugian ekonomi tetapi juga kerugian tenaga dan beberapa kiat dalampembelian bibit yang harus diperhatikan baik itu faktor teknis maupun faktor non Faktor teknisa. Membeli di penjual bibit terpercaya Penjual bibit yang dapat dipercaya memiliki ciri sebagai berikut Terdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB. Bibit yang dijualnya telah bersertifikat Memiliki pembibitan sendiri atau mengetahui dengan pasti asal penangkarnya sehinggamemudahkan melacak keaslian varietasnya. Mengetahui secara pasti varietas bibit yang dijualnya. Memiliki tempat penjualan permanen mangkal sehingga memudahkan bagi pembeliyang akan penangkar dan penjual bibit tanaman buah di Bogor dan sekitarnya dapat dilihatpada Lampiran2. Daftar penangkar dan pedagang bibit tanaman buah di Bogor dan Membeli bibit yang unggul atau baik kualitasnya- Induk berasal dari varietas unggulInduk yang baik berasal dari varietas unggul, sehat dan telah cukup umur lebih baikkalau pohon induk sudah berproduksi. Untuk memastikan bahwa bibit tersebutberasal dari induk yang baik, cara yang paling baik adalah dengan mengetahui sendirisecara langsung tanaman induk bibit tersebut. Hal ini tidak sulit dilakukan jikapenjualnya telah dikenal baik oleh pembeli. Pada kondisi seperti ini biasanya pembelitahu betul kondisi "dapur produksi" produsen bibit tersebut. Jika tidak memungkinkanuntuk mengetahui secara langsung kondisi tanaman induknya, upaya yang dapatdilakukan adalah meminta informasi sebanyak mungkin kepada penangkar tentanginduk tanaman tersebut. Untuk mengetahui varietas bibit tersebut, dapat dilakukandengan pengidentifikasian ciri-ciri spesifik varietas Bibit sehat dan berpenampilan baiko Dalam memilih bibit tanaman, yang perlu diperhatikan pertama kali ialahpertumbuhan batang, cabang dan daunnya. Selanjutnya dapat diperhatikan jugapenampakan luarnya, apakah ada gejala serangan hama dan penyakit atau batang dan cabang dipilih yang baik, kelihatan mulus dan kokoh, tidak terlalutinggi dan tidak terlalu pendek sesuai dengan yang kerdil biasanyakelihatan pendek dari yang pula bibit yang pertumbuhan tingginyaterlalu pesat, sedangkan batangnya kelihatan kecil dan terkesan kurang Perlu diperhatikan bahwa bibit yang baik biasanya memiliki batang utama yang lurusdan tumbuh tegak, tidak melengkung. Pada tanaman buah yang memiliki percabanganbanyak, biasanya cabang tumbuh ke segala arah secara merata. Pada pucuk tanamandan ujung ranting tampak kuncup daun yang menandakan adanya 2/10/2006 132 PM Page 45 46o Pada bibit sambungan atau okulasi, bekas sambungannya tampak mulus, tidak meninggalkanluka yang luka pada sambungan dapat menjadi tempat masuknya bibitpenyakit. Demikian pula pertumbuhan batang sambungan antara batang atas danbawah tampak rata, lengkungan yang ditimbulkan bekas tempelan mata tunasokulasi hanya tampak sedikit. Kulit batang tampak mulus dan bebas dari bercak-bercak akibat serangan cendawan atau Pertumbuhan daun tanaman dipilih yang kelihatan rimbun, subur dan segar. Padadaun tidak tampak bercak-bercak, berlubang, atau bentuk cacat lainnya yangmenandakan adanya gejala serangan hama dan penyakit. Untuk melihat apakah bibitbebas dari hama dan penyakit, tidak dapat dilihat secara sepintas. Namun, untuklebih pastinya kita perlu tahu dahulu gejala-gejala serangan penyakit Seringkali pembeli tertipu dengan penampilan bibit yang tampak seperti memilikibatang utama yang lurus dan kokoh karena ditopang dengan ajir penopang.Sebaiknya dipastikan dahulu apakah setelah penopangnya dilepas, bibit masih berdirilurus dan kokoh atau yang pertumbuhannya melengkung biasanya berasaldari mata tunas ranting yang tumbuh menyamping terutama di bagian bawah tajukpohon induk. Entres seperti ini tidak baik untuk dijadikan batang atas. Sebagaicontoh pada tanaman durian jika bibit seperti ini dipaksakan ditanam, akan dihasilkantanaman dewasa yang tumbuhnya melengkung dan memiliki percabangan yang tidakteratur atau hanya tumbuh ke arah samping saja. Jika penanamannya dipaksakanmenggunakan ajir, sampai ketinggian tiga meter mungkin masih tumbuh lurus, tetapisetelah itu, batang utama biasanya tumbuh menjadi dua dan pertumbuhan cabangnyamenjadi tidak teratur. Kondisi tanaman seperti ini kurang menguntungkan. Denganpercabangan yang tidak teratur dan sedikit, tempat munculnya buah jadi terbatassehingga produksi buahpun tidak Bibit bersertifikato Dalam memilih dan membeli bibit, keberadaan sertifikat sangat penting bagi pembeli yang awam sekali dengan masalah mudah tertipuhanya dengan melihat penampilan bibit yang sehat, pertumbuhannya baik dandiiming-imingi pedagang dengan varietas yang baik. Padahal bibit tersebut belumtentu terjamin keasliannya. Meskipun keberadaan sertifikat tidak dapat menjaminseratus persen keaslian bibit, tetapi paling tidak dapat mengurangi resiko Tujuan dari registrasi dan sertifikasi adalah untuk menjamin secara hukum yuridiskebenaran bibit yang dihasilkan dari pohon induk yang telah ditentukan sehinggakonsumen tidak dirugikan. Dengan kata lain, bibit yang telah diberi label lebihterjamin secara hukum tentang keaslian varietas dan cara perbanyakannya. Hal inidimungkinkan karena bibit yang berlabel diproduksi di bawah pengawasan BalaiPengawasan dan Sertifikasi Benih BPSB.B. Faktor non-teknisTips atau kiat yang harus diperhatikan selain faktor teknis yang telah dibahas diatas. Perlujuga dipertimbangkan faktor non teknis yang seringkali kurang diperhatikan sehinggamenyebabkan kerugian. Karena faktor ini pula, konsumen sering tertipu oleh penjual bibityang tidak bertanggung 2/10/2006 132 PM Page 46 wajar Dengan tampil wajar tidak membuka peluang penjual untuk berbohong ataumenciptakan kondisi sehingga memudahkan bagi penjual untuk melakukan bersikap terlalu awam dalam masalah bibit tanaman. Sikap seperti ini dapatmengundang penjual untuk menipu karena menganggap pembeli mudah sewajarnya dan tidak kelihatan seperti awam sekali, tetapi tidak pula berlebihanatau sok tahu. Pembeli disarankan tidak bertanya kepada penjual langsung ke tujuan. Sebagai contoh,untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu varietas tanaman yang akan dibeli misalnyavarietas A lebih baik digunakan pertanyaan "Apakah ini bibit Varietas A atau B?"Pertanyaan seperti ini tentunya akan dijawab dengan jenis varietas A, B, atau jenis pertanyaan kita meleset biasanya penjual dengan sendirinya akan menjelaskanbahwa yang dimaksud dengan bibit varietas A adalah yang ini, sedangkan bibit varietas Badalah yang itu. Lain halnya bila pertanyaan kita, misalnya"Apakah bibit A ada?" Jawabanatas pertanyaan seperti ini ada dua kemungkinan. Jika penjualnya jujur maka jawabannyajujur, apa adanya. Namun, jika penjualnya tidak jujur maka tanpa berpikir panjang akanmenjawab ada, walaupun varietas yang disodorkan mungkin varietas Merebut hati penjualHal ini dapat dilakukan misalnya dengann menjanjikan langganan bila bibit yang dibeli initernyata baik dan sesuai keinginan. Dengan cara seperti ini, penjual akan berusahamelayani pembeli sebaik mungkin dan menjaga kepercayaan yang diberikan oleh demikian, akan tercipta hubungan yang positif, terbuka dan penjual akanberusaha untuk tidak mengecewakan Mencoba dalam skala kecil dahulu Untuk membeli partai besar sebaiknya membeli dalam jumlah sedikit dahulu. Jika bibityang dibeli terbukti baik maka pembelian dapat dilanjutkan dalam partai besar. Untukkeperluan seperti ini, tentunya diperlukan waktu waktu ekstra untuk untuk mendapatkan hasil yang baik, tentunya tidak ada salahnya kalaumengorbankan sedikit waktu. Lagi pula pengujian yang dimaksud di sini dapat bervariasisesuai dengan kebutuhan. Jika sudah merasa yakin dengan kualitas bibit maka pengujiandapat dilakukan dengan cepat. Paling tidak hanya untuk memastikan bahwa bibit tidakmati sesampainya di tempat penanaman. Namun jika kurang yakin dengan bibittersebut maka pengujian dapat dilakukan dengan melihat pertumbuhan tanamansetelah tanam atau juka memungkinkan sampai tanaman berbuah. Untuk penanaman dalam areal yang luas, selain cara ini dapat pula digunakan sistemperjanjian. Perjanjian tersebut bersifat saling mengikat di antara penjual dan pembelitentang kualitas dan keaslian bibit tersebut. Dengan demikian, jika di kemudian hariterjadi penipuan maka pihak pembeli dapat menuntut penjual secara sebelum membeliDalam pembelian bibit, ketelitian memang sangat diperlukan karena banyak hal yangharus dicermati. Mulai dari cara perbanyakan, macam varietas, sampai kualitasnyamemerlukan ketelitian untuk mengamatinya. Jika tidak teliti, kita dapat tertipu membelibibit yang berkualitas tidak baik dengan harga yang mahal. Padahal dengan sedikitketelitian dapat dengan mudah dibedakan bibit yang baik kualitas dengan bibit yang tidakbaik 2/10/2006 132 PM Page 47 48Tabel 3. Analisa usaha tani pembibitan durian per bibit siap jualKeteranganPerhitungan analisis usaha tani ini dapat juga dipakai untuk menghitung pembibitan tanaman buah-buahan yang lainnya dengan sedikit Jumlah Harga Jumlah1. Biayaa. Bahan dan alatBiji durian 26666 biji Rp 25 Rp 666,650Kantong plastik ukuran 10x20 cm 20 kg Rp 14,000 Rp 280,000Polybag ukuran 20x30 cm 75 kg Rp 13,000 Rp 975,000Silet 3 pak Rp 15,000 Rp 45,000Pupuk kandang campur sekam padi 600 sak Rp 4,000 Rp 2,400,000Insektisida 4 lt Rp 50,000 Rp 200,000Fungisida 4 lt Rp 50,000 Rp 200,000Zat pengatur tubuh 4 lt Rp 50,000 Rp 200, kerjaPembuatan saung, perbanyakan, penyediaan batang bawah, penggantian polybag danperawatan selama 10 bulanTenaga terampil = 1x10x30 300 HOK Rp 15,000 Rp 4,500,000Tenaga pembantu = 4x10x30 1,200 HOK Rp 10,000 Rp 12,000,000 Bonus penjualan untuk kesejahteraantenaga kerja 5%0,05 Rp 75,000,000 Rp 3,750, biaya Rp 25,216,6503. Penerimaan dari penjualan bibit Rp 7,500 Rp 75,000,0004. Keuntungan 3-2 Rp 49,783,350TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 48 49VI. ANALISA USAHA TANI PEMBIBITANDalam mengusahakan pembibitan, penangkar bibit buah-buahan harus dapat meramal pasardan merencanakan jumlah serta jenis bibit buah-buahan yang akan diproduksi, sehingga bibityang diproduksi habis terjual tepat pada waktunya. Hasil yang diharapkan dari usahapembibitan ini adalah keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya sehemat-hematnya. Olehkarena itu setiap usaha tani harus mengevaluasi hasil produksi yang didapat dari setiap faktorproduksi yang dikeluarkan. Dengan demikian taksiran pendapatan dari usaha pembibitan inidapat yang diperoleh dipengaruhi oleh jenis buah-buahan yang dibibitkan. Hal inidisebabkan karena perawatan dan resiko kematian antara jenis bibit buah-buahan yang satudengan yang lainnya juga itu harga jual tiap jenis bibitnya pun berbeda contoh analisis usaha tani pembibitan ini, diambil contoh pembibitan durian unggullokal varietas matahari dan hepi serta unggul bangkok monthong otong yang saat inibibitnya banyak dicari orang, dengan anggapan sbb 1. Pohon induk sudah tersedia di areal Luas lahan yang diusahakan untuk pembibitan 1000 m2. Untuk setiap luasan 2 m2 memuatbibit lebih kurang 25 Kebutuhan tenaga terampil untuk lahan 1000 m2 adalah 1 orang mandor dengan 4 Persentase tumbuh biji untuk keperluan batang bawah adalah 50 %,sedangkan keberhasilanjadi sampai bibit siap dijual adalah 75 %.5. Bibit siap dijual pada umur 10 bulan dari biji disemai sampai siap sambung = 3-4 bulan,bibit sambungan/okulasi tingginya sekitar 20-30 cm = 3 bulan, bibit dibesarkan lagi sampaisiap tanam / bibit setinggi sekitar 50-75 cm = 3 bulan.6. Target bibit yang dihasilkan adalah - Kebutuhan biji durian untuk target bibit jadi bibit x 100/75 x 100/50 = Bibit batang bawah yang siap disambung/diokulasi x 100/75 = batang Kebutuhan silet tiap silet bisa dipakai untuk membuat 50 bibit sambungan/okulasi = 267 buah = 3 pak besar 1 pak besar = isi 100 silet.- Luas naungan x 2m2 = 1067 m2, dibulatkan jadi 1100 Kebutuhan pupuk kandang ayam campur sekam 600 sak, 1 sak = 25 kg 13 ton.- Keperluan pestisida dan pupuk daun konsentrasi 2 cc/l, volume semprot 500l/ha,pemberian seminggu sekali1. Insektisida Bayrusil 250 EC/Supracide 25 WP/Decis 2,5 EC/Reagent 50 SC/Decis konsentrasi 2 cc/l air = 500/ x1000x2x10x4 = cc = 2/10/2006 132 PM Page 49 502. Fungisida Antracol 70 WP/Dithane M-45 80 WP/Benlate, konsentrasi 2 cc/l atau 2 g/lair. = 4 Zat pengatur tumbuh Forest/Atonik/Metalik = 4 Penerimaan hasil penjualan bibit bibit x = Rp bibit umur 10 bulan.Bibit umur 7 bulan Rp umur 4 bulan sedling siap sambung 4. Analisa usaha tani pembibitan durian per 1000 bibit siap jualKeteranganUntuk mengubah analisa usaha tani dari bibit ke kita tinggal mengalikan semua faktordengan 0, analisis usaha tani ini dapat juga dipakai untuk menghitung pembibitan tanaman buah-buahan yang lainnya dengan sedikit Jumlah Harga Jumlah1. Biayaa. Bahan dan alatBiji durian 2666 biji Rp 25 Rp 66,650Kantong plastik ukuran 10x20 cm 2 kg Rp 14,000 Rp 28,000Polybag ukuran 20x30 cm 7,5 kg Rp 13,000 Rp 97,500Silet 0,3 pak Rp 15,000 Rp 4,500Pupuk kandang campur sekam padi 60 sak Rp 4,000 Rp 240,000Insektisida 0,4 lt Rp 50,000 Rp 20,000Fungisida 0,4 lt Rp 50,000 Rp 20,000Zat pengatur tubuh 0,4 lt Rp 50,000 Rp 20, kerjaPembuatan saung, perbanyakan batang bawah, penggantian polybag dan perawatan selama10 bulanTenaga terampil = 133xRp 300 1333 sampel Rp 300 Rp 399,900Tenaga pembantu tidak diperlukandikerjakan sendiriBonus penjualan untuk kesejahteraantenaga kerja 5% tidak diperlukan biaya Rp 896,5503. Penerimaan dari penjualan bibit Rp 7,500 Rp 7,500,0004. Keuntungan 3-2 Rp 6,603,450TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 50 51DAFTAR PUSTAKADirektorat Perbenihan. 2001. Buku Deskripsi Varietas Tanaman Hortikultura, Seri TanamanBuah-Buahan. Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Produksi H., Hay, R. K. M. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Cetakan SriAndani, Purbayanti, Gadjah Mada University Hannah, Beniest, Jan. 2002. Vegetative Tree Propagation in Agroforestry, TrainingGuidelines and References. ICRAF. Nairobi. Kenya. Kul Graphics 1993. Rooting Cuttings of Tropical Trees, Tropical Trees Propagation andPlanting Manuals. London. Commonwealth Science W. 2003. Dasar-Dasar Pemulian Tanaman. Cetakan ke-1. N, Roshetko. 2005. Direktori Usaha Pembibitan Tanaman buah, Kayu,Perkebunan, Hias dan Obat di Kota/Kabupaten Bogor dan Centre ICRAF dan Winrock International. Bogor. P, Suparman,JM Roshetko dan Perbanyakan dan BudidayaTanaman Buah-Buahan dengan Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo danSawo, Pedoman Lapang. International Centre for Research in Agroforestry ICRAFdan Winrock International. Bogor. Wiryanta. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Cetakan Penerbit AgroMedia Frank, B., Ross, Cleon, W. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid Diah Sumaryono. Bandung. Penerbit Iwan. 2001. Kiat Memilih Bibit Tanaman Buah. Cetakan ke-4. Jakarta. Siti Sutarmi. 1983. Botani Umum 1. Cetakan ke-5. Bandung. Penerbit Mohamad Reza, Engkis Tuherkih. 1995. Pengelolaan Usaha Pembibitan TanamanBuah. Cetakan ke-2. Jakarta. Penebar Bernandus 2001. Bertanam Durian. Cetakan PenerbitAgroMedia Rini. Setek, Cangkok, dan ke-9. Jakarta. 2/10/2006 132 PM Page 51 TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 52 53Lampiran 1. Deskripsi tanaman buah varietas unggul yang telah dilepasdengan SK Menteri Pertanian Sumber Direktorat Perbenihan. 2001. Buku Deskripsi Varietas Tanaman Hortikultura, SeriTanaman Buah-Buahan Varietas Ijo Bundar Asal Kebun koleksi Tlekung, Batu, MalangTinggi pohon 6-8 meter Tajuk pohon Melebar ke samping, 9,5x10 meterBentuk percabangan Banyak, mendatarLetak daun Agak tegakPermukaan daun Agak kasar Bentuk daun Bulat panjang, dengan tepi berombakUkuran daun 6,5x15 cmPanjang tangkai daun 2,5 cmWarna tandan bunga Hijau muda Warna bunga Hijau kekuninganBerbuah Terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan tanahKerontokan buah SedikitBerat buah 0,3-0,4 kg/buahBentuk buah Lonjong oblongKulit buah Permukaan licin, berbintik kuning, tebal 1,1 mmUjung buah BulatPangkal buah TumpulWarna buah muda Hijau mudaWarna buah masak Hijau tua Warna daging buah Kuning kehijauanRasa buah Enak, gurih, agak keringDaging buah TebalDiameter buah 7,5 cm Panjang buah 9 cmBentuk biji JorongUkuran biji 4x5,5 cmHasil 20-60 kg/pohon/tahun rata-rata 50 kgTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 53 Varietas Ijo Panjang Asal Kebun koleksi Tlekung, Batu, MalangTinggi pohon 5-8 meter Tajuk pohon Jorong ke atas, 6x7 meterBentuk percabangan Banyak, horizontal cenderung ke atasLetak daun Agak tegakPermukaan daun Licin Bentuk daun Bulat panjang, dengan tepi rataUkuran daun 7,5x16,5 cmPanjang tangkai daun 3 cmWarna tandan bunga Hijau muda Warna bunga Hijau kekuninganBerbuah Terus-menerus, tergantung pada lokasi dan kesuburan tanahKerontokan buah SedikitBerat buah 0,3-0,5 kg/buahBentuk buah PirKulit buah Hijau licin berbintik kuning, tebal 1,5 mmUjung buah TumpulPangkal buah Mengecil runcingWarna buah muda Hijau mudaWarna buah masak Hijau tua kemerahanWarna daging buah KuningRasa buah Enak, gurih, agak lunakDaging buah TebalDiameter buah 6,5-10 cm rata-rata 8 cmPanjang buah 11,5-18 cm rata-rata 14 cmBentuk biji JorongUkuran biji 4x5,5 cmHasil 40-80 kg/pohon/tahun rata-rata 50 kgTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 54 553. BelimbingVarietas Demak Kapur Asal Demak, JeparaTinggi pohon 4-6 meter rata-rata 5 mLebar tajuk 2-4 meter rata-rata 3 mPercabangan Rapat, mulai ketinggian 1mKedudukan cabang Mendatar dengan ujung condong ke atasWarna batang Coklat pada bagian yang muda dan abu-abu pada bagianyang tuaBentuk daun Lonjong dengan ujung agak tumpulWarna daun Hijau tuaKedudukan daun Mendatar sampai condong ke bawahBentuk bunga Bulat kecil, dalam tandanWarna tandan bunga Merah tuaWarna mahkota bunga Putih keunguanWarna benang sari Putih kekuninganJumlah bunga/tandan Banyak sekaliJumlah buah/tandan 1-4 buahBentuk buah Lonjong dengan 5 buah rusuk lingirWarna buah matang Putih merataWarna rusuk buah matang PutihWarna buah muda Hijau mudaBobot/buah 200-400 gram Banyak biji/buah Sedikit 5-10 bijiBentuk biji Lonjong, pipih kecil, ujung meruncingRasa buah muda Segar, agak kesatRasa buah matang Manis, berair banyakTekstur daging buah Agak halusAroma buah Cukup harum, kurang tajamProduksi buah/pohon 150-300 buah/tahun, umur pohon 12 tahunKetahanan terhadap hama Cukup tahan terhadap penggerek buahPenampilan tanaman Cukup menarikKeterangan Berbuah terus-menerus, mulai berbuah 2-3 tahunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 55 564. BelimbingVarietas Demak Kunir Asal Demak, JeparaTinggi pohon 4-6 meter rata-rata 5 mLebar tajuk 2-4 meter rata-rata 3 mPercabangan Rapat, mulai ketinggian 1mKedudukan cabang Mendatar dengan ujung condong ke atasWarna batang Coklat pada bagian yang muda dan abu-abu pada bagianyang tuaBentuk daun Lonjong dengan ujung agak tumpulWarna daun Hijau tuaKedudukan daun Mendatar sampai condong ke bawahBentuk bunga Bulat kecil, dalam tandanWarna tandan bunga Merah tuaWarna mahkota bunga Putih keunguanWarna benang sari KekuninganJumlah bunga/tandan Banyak sekaliJumlah buah/tandan 1-5 buahBentuk buah Lonjong dengan 5 buah rusuk lingirWarna buah matang Kuning merataWarna rusuk buah matang KuningWarna buah muda Hijau mudaBobot/buah 200-350 gram Banyak biji/buah Sedikit 5-10 bijiBentuk biji Lonjong, pipih kecil, ujung meruncingRasa buah muda Segar, agak kesatRasa buah matang Manis, berair banyakTekstur daging buah Agak halusAroma buah Cukup harum, tajamProduksi buah/pohon 150-350 buah/tahun, umur pohon 12 tahunKetahanan terhadap hama Cukup tahan terhadap penggerek buahPenampilan tanaman Cukup menarikKeterangan Berbuah terus-menerus, mulai berbuah 2-3 tahunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 56 575. BelimbingVarietas Dewa Baru Asal Jagakarsa, Jakarta SelatanTinggi pohon 6,5 meterLebar tajuk 3,5 meter Percabangan Rapat, mulai ketinggian 1mKedudukan cabang Tegak sampai dengan miringWarna batang Kecoklatan pada batang muda dan abu-abu pada batangtua Bentuk daun Lanceolate bentuk tombakWarna daun HijauKedudukan daun Mendatar sampai dengan condong ke bawahBentuk bunga Bulat kecil, dalam tandanWarna tandan bunga Merah tuaWarna mahkota bunga Merah keunguanWarna benang sari KekuninganJumlah bunga/tandan Banyak Jumlah buah/tandan 1-4 buahBentuk buah Lonjong kekar, dengan 5 buah rusuk lingir, adakalanya 4rusuk, rusuk tebal dan berisi penuh, dengan kedalamanrusuk 3-4 buah matang Oranye mengkilapWarna rusuk buah matang OranyeWarna buah muda Hijau Bobot/buah 350-600 gram Banyak biji/buah 0-7 bijiBentuk biji Bulat telur, pipihRasa buah muda Agak asam, agak kesatRasa buah matang Manis segarTekstur daging buah Agak berseratAroma buah Agak harumProduksi buah/pohon 500-700 buah/tahunUmur panen sejak berbunga 90-110 hariUmur simpan daya simpan 10-14 hariKetahanan terhadap hama Tidak tahan lalat buahTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 57 586. Belimbing Varietas Dewi Murni Asal Pondok Gede, BekasiTinggi pohon 5 meterLebar tajuk 2,5 meter Percabangan Rapat, mulai ketinggian 1mKedudukan cabang Tegak sampai dengan miringWarna batang Kecoklatan pada batang muda dan abu-abu pada batang tuaBentuk daun Bulat telur, bergelombang dengan ujung daun lancipWarna daun Hijau tua dan agak mengkilapKedudukan daun Mendatar sampai dengan condong ke bawahBentuk bunga Bulat kecil, dalam tandanWarna tandan bunga Merah tuaWarna mahkota bunga Merah keunguanWarna benang sari KekuninganJumlah bunga/tandan Banyak Jumlah buah/tandan 1-3 buahBentuk buah Lonjong dengan 5 buah rusuk lingir,kedalaman rusuk 3-4 cm, bergelombang dan buah matang Oranye mengkilapWarna rusuk buah matang OranyeWarna buah muda Hijau Bobot/buah 300-500 gram Banyak biji/buah 7-12 bijiBentuk biji Bulat telur, sempitRasa buah muda Asam, agak kesatRasa buah matang Manis segarTekstur daging buah BerseratAroma buah Agak harumProduksi buah/pohon 400-600 buah/tahunUmur panen sejak berbunga 90-110 hariUmur simpan daya simpan 10-14 hariKetahanan terhadap hama Tidak tahan lalat buahKeterangan Musim berbuah sepanjang tahun. Mulai berbuah padaumur 2-3 tahun. Produksi tertinggi tanaman menarik TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 58 597. Duku Varietas MatesihAsal Matesih, Karanganyar, Jawa TengahTinggi pohon 15 meterLebar tajuk 10 meter Bentuk tanaman OvalPercabangan MiringKeadaan batang HalusBentuk batang BerlekukBentuk daun Bulat panjang, ujung meruncing panjang 2,5 x lebarWarna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah Hijau mudaWarna bunga CoklatBentuk buah Bulat telurWarna buah matang Kuning kusamUkuran buah 3,90x3,40 cmTebal kulit buah 0,34 cmDaya simpan 11 hariWarna daging buah Putih transparanJumlah siung per buah 5 siungRasa daging buah Manis segar kadar gula 9,14 %Jumah biji per buah 1-2Bentuk biji LonjongBobot per buah 22,5 grProduksi buah per pohon 6,85 kwintalTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 59 608. Duku Varietas Palembang Asal Batu Ampar, Kabupaten Ogan Koering Ilir, SumselTinggi pohon 9 meterLebar tajuk 5 meter Bentuk tanaman TegakPercabangan Sedang, rimbunKedudukan cabang Horizontal condong ke atas dan ke bawahWarna batang Keabu-abuanKeadaan batang KuatBentuk batang BerlekukBentuk daun Oval, ujung lancip, agak tebalWarna permukaan daun atas Hijau mengkilatWarna permukaan daun bawah Hijau agak kekuninganBentuk bunga Tersusun dalam tandanWarna mahkota bunga Kuning Warna benang sari PutihPanjang tangkai buah 2-4 mmJumah bunga per tandan 40-60 buahJumlah buah per tandan 24-36 buahBentuk buah Oval Warna buah matang Kuning sedikit kusamTebal kulit buah Agak tebal 1-3 mmKekerasan buah SedangJumlah siung per buah 5 buahWarna daging buah Bening sedikit keruhRasa daging buah ManisAroma LembutTekstur daging buah KenyalJumah biji per buah 1-2 buahBentuk biji Agak pipih, lonjongBobot per buah Besar = 30,22 gram, sedang = 17,48 gramUkuran buah diameter buah 2,5-3,6 cmProduksi buah per pohon 80-150 kg/pohonKetahanan terhadap hama Tahan Curculis sp dan Asterocelantum spKetahanan terhadap penyakit Tahan Coticium sp dan Fusarium spKeterangan Penampilan tanaman cukup baik dan sehatTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 60 619. Durian Varietas HepiAsal Jonggol, BogorTinggi pohon 30 meterLebar tajuk 18 meterBentuk tanaman Kerucut, simetrisPercabangan Rapat mulai ketinggian 1 meterKedudukan cabang Agak horizontal dengan ujung condong ke atasWarna batang Coklat kemerahanKeadaan batang KasarBentuk batang Bulat Bentuk daun Bulat telur, ujung daun meruncing Warna permukaan daun atas Kuning kehijauanWarna permukaan daun bawah KekuninganKedudukan daun Mendatar ujung daun melekuk ke bawahBentuk bunga Bulat berkelompok tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 5-12 kuntumJumlah buah per tandan 1-3 buahBentuk buah Bulat telurWarna buah Coklat kekuninganBentuk duri Kerucut, kecil, rapatSifat buah Mudah dibelah normalBerat per buah Ringan 1,5-2 kgKetebalan kulit buah Sedang 8-10 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 5-15 bijiWarna daging Putih kekuninganBanyak biji sempurna per buah 2-3 biji yang lainnya hepe sukun/kempesBentuk biji Lonjong sedangKetebalan daging TebalKeadaan daging Agak kering, berlemakRasa daging ManisTekstur daging Berserat halus Aroma daging MerangsangProduksi buah per pohon 150-250 buah pada umur 80 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Penampilan tanaman menarikKeterangan Rasa daging buah menimbulkan panas di kerongkongan,kemungkinan karena kadar alkohol yang tinggi, sehinggabersifat alkoholik TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 61 6210. Durian Varietas KaniAsal Introduksi dari ThailandTinggi pohon 5-8 meter rata-rata 6 meterLebar tajuk 2-4 meter rata-rata 3 meterBentuk tanaman Kerucut sampai menjulangPercabangan Jarang, mulai dari ketinggian 1 mKedudukan cabang Agak condong ke atasWarna batang KecoklatanKeadaan batang Agak kasarBentuk batang Bulat, persegi pada bagian pangkalBentuk daun Bulat panjang, ujung menumpul panjang 3 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah Kuning kecoklatanKedudukan daun Mendatar sampai condong ke bawah bergantungBentuk bunga Bulat, besar, berkelompok tandanWarna mahkota bunga Putih kekuninganWarna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 1-10 kuntumJumlah buah per tandan 1-3 buahBentuk buah Bulat, beralur 4-5 buahWarna buah Kuning kecoklatanBentuk duri Kerucut, agak rapat, tajamSifat buah Agak sukar dibelahBerat per buah 1-1,5 kgKetebalan kulit buah Sedang 3-5 mmJumlah juring per buah 4-6 juringJumlah biji per buah 5-18 bijiWarna daging KekuninganBanyak biji sempurna per buah 5-12 bijiBentuk biji Lonjong, kecilKetebalan daging Cukup tebalKeadaan daging Kering, kurang berlemak Rasa daging ManisTekstur daging Halus Aroma daging Sedang, tidak terlalu tajamProduksi buah per pohon 15-50 buah/tahun, umur 7 tahunKetahanan terhadap penyakit Agak peka penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Agak peka penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Kurang menarikKeterangan Tanaman mampu berbuah beberapa kali setahun mulaiberbuah umur 5-8 tahunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 62 6311. Durian Varietas MatahariAsal Cimahpar, BogorTinggi pohon 20 meterLebar tajuk 16 meterBentuk tanaman KerucutPercabangan Rapat mulai ketinggian 1 meterKedudukan cabang Condong ke atasWarna batang KecoklatanKeadaan batang HalusBentuk batang Bulat giligBentuk daun Bulat panjang, ujung runcing panjang 2,5 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah Coklat kemerahanKedudukan daun MendatarBentuk bunga Bulat dalam tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 6-14 kuntumJumlah buah per tandan 1-3 buahBentuk buah Bulat panjangWarna buah Hijau kecoklatanBentuk duri Besar, jarang, runcing, bengkokSifat buah Mudah dibelah normalBerat per buah 2-3,5 kgKetebalan kulit buah Sedang 5-10 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 10-20 bijiWarna daging Kuning cerahBanyak biji sempurna per buah 5-10 bijiBentuk biji Lonjong sedangKetebalan daging TebalKeadaan daging Kering berlemakRasa daging ManisTekstur daging Berserat halus Aroma daging Sedang tidak tajamProduksi buah per pohon 50-200 buah pada umur 20 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Kurang menarikKeterangan Warna, rasa dan keringnya daging buah merupakan kombinasiyang istimewaTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 63 6412. Durian Varietas OtongAsal Introduksi dari ThailandTinggi pohon 5-8 meterLebar tajuk 2-4 meter Bentuk tanaman Menyerupai payung sampai kerucutPercabangan Rapat, mulai dari ketinggian 1 meterKedudukan cabang Mendatar dengan ujung condong ke atasWarna batang KecoklatanKeadaan batang Agak halusBentuk batang Bulat Bentuk daun Bulat panjang, ujung runcing panjang 2,5 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau Warna permukaan daun bawah Coklat kekuninganKedudukan daun Mendatar, sampai condong ke atasBentuk bunga Bulat, berkelompok tandanWarna mahkota bunga Putih kekuninganWarna benang sari Kekuningan sampai kuningJumlah bunga per tandan 1-16 kuntumJumlah buah per tandan 1-3 buahBentuk buah Panjang,bagian ujung dan pangkal agak meruncing, beralurWarna buah Hijau kekuninganBentuk duri Kerucut, kecil dan agak rapatSifat buah Sukar di belahBerat per buah 1-1,5 kgKetebalan kulit buah Sedang 4-6 mmJumlah juring per buah 4-6 juringJumlah biji per buah 5-15 bijiWarna daging KuningBanyak biji sempurna per buah 5-10 bijiBentuk biji Lonjong, sedangKetebalan daging Cukup tebal Keadaan daging Kering, kurang berlemak Rasa daging Manis sekaliTekstur daging Halus sekali Aroma daging Sedang tidak tajamProduksi buah per pohon 20-50 buah pada umur 7 tahunKetahanan terhadap penyakit Agak peka penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Agak peka penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Cukup menarikKeterangan Tanaman mampu berbuah beberapa kali setahun mulaiberbuah umur 5-8 tahunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 64 6513. Durian Varietas PetrukAsal Pandusari, JeparaTinggi pohon 18 meterLebar tajuk 10 meter Bentuk tanaman KerucutPercabangan Cukup rapat, mulai dari ketinggian 1,5 meterKedudukan cabang Condong ke atas Warna batang KecoklatanKeadaan batang HalusBentuk batang Bulat giligBentuk daun Bulat panjang, ujung runcing panjang 3,5 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau Warna permukaan daun bawah Coklat kemerahanKedudukan daun Mendatar, ujung daun melengkung ke atasBentuk bunga Bulat, dalam tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 5-10 kuntumJumlah buah per tandan 1-2 buahBentuk buah Bulat telur terbalikWarna buah Hijau kekuninganBentuk duri Kerucut, kecil, rapatSifat buah Agak sukar dibelahBerat per buah 1-2,5 kgKetebalan kulit buah Tipis kurang dari 3 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 5-10 bijiWarna daging KuningBanyak biji sempurna per buah 5-10 biji, yang lain kempesBentuk biji Lonjong, kecilKetebalan daging SedangKeadaan daging Agak lembek Rasa daging Manis sekaliTekstur daging Berserat halus Aroma daging Sedang tidak tajamProduksi buah per pohon 50-150 buah/tahun, umur tanaman 150 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman MenarikKeterangan Kualitas buah sama dengan durian luar negeriTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 65 6614. Durian Varietas SitokongAsal Ragunan, Pasar MingguTinggi pohon 20 meterLebar tajuk 8 meterBentuk tanaman MenjulangPercabangan Agak jorong, mulai dari ketinggian 5 mKedudukan cabang HorizontalWarna batang KecoklatanKeadaan batang HalusBentuk batang Bulat giligBentuk daun Bulat panjang, ujung runcing panjang 3 x lebar Warna permukaan daun atas HijauWarna permukaan daun bawah Hijau kekuninganKedudukan daun Mendatar, ujung daun melengkung ke bawahBentuk bunga Bulat, dalam tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 5-15 kuntumJumlah buah per tandan 1-3 buahBentuk buah Bulat panjangWarna buah Hijau kekuninganBentuk duri Kerucut, rapatSifat buah Sukar dibelahBerat per buah 2-2,5 kgKetebalan kulit buah Sedang 5-8 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 5-25 bijiWarna daging KuningBanyak biji sempurna per buah 5-20 bijiBentuk biji Lonjong, kecilKetebalan daging TebalKeadaan daging Kering berlemakRasa daging ManisTekstur daging Halus sampai berserat halus Aroma daging Harum, cukup tajamProduksi buah per pohon 50-200 buah/tahun, umur tanaman 100 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Cukup tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Cukup menarikKeterangan Kualitas buah sama dengan durian luar negeriTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 66 6715. Durian Varietas SukunAsal Gempolan, KaranganyarTinggi pohon 15 meterLebar tajuk 6 meter Bentuk tanaman MenjulangPercabangan Agak jarang, mulai dari ketinggian 3 meterKedudukan cabang Agak horizontal, ujung ke atas Warna batang KecoklatanKeadaan batang HalusBentuk batang Bulat giligBentuk daun Bulat panjang, ujung melebar panjang 2,5 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah KekuninganKedudukan daun Mendatar, ujung daun melengkung ke bawahBentuk bunga Bulat, dalam tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 8-15 kuntumJumlah buah per tandan 1-2 buahBentuk buah Bulat panjang lamsetWarna buah KekuninganBentuk duri Kerucut, kecil, rapatSifat buah Mudah dibelahBerat per buah 1,5-3 kgKetebalan kulit buah Agak tebal lebih dari 10 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 5-15 bijiWarna daging Putih kekuninganBanyak biji sempurna per buah 0-1 biji, yang lain kempesBentuk biji Lonjong, kecilKetebalan daging Tebal sekaliKeadaan daging Kering berlemak Rasa daging ManisTekstur daging Halus Aroma daging HarumProduksi buah per pohon 100-300 buah/tahun, umur tanaman 100 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Kurang menarikKeterangan Kualitas buah lebih baik dari pada durian luar negeriTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 67 6816. Durian Varietas SunanAsal Gondol, BoyolaliTinggi pohon 10 meterLebar tajuk 10 meter Bentuk tanaman Seperti payungPercabangan Rapat mulai dari ketinggian 1 meterKedudukan cabang Horizontal dengan ujung condong ke bawahWarna batang KecoklatanKeadaan batang HalusBentuk batang Bulat giligBentuk daun Bulat panjang, ujung menumpul panjang 3 x lebar Warna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah KremKedudukan daun Mendatar, ujung daun melengkung ke atasBentuk bunga Bulat, dalam tandanWarna mahkota bunga Putih Warna benang sari Kekuningan Jumlah bunga per tandan 8-16 kuntumJumlah buah per tandan 1-4 buahBentuk buah Bulat telur terbalikWarna buah Hijau kecoklatanBentuk duri Kerucut, kecil jarangSifat buah Mudah dibelahBerat per buah 1,5-2,5 kgKetebalan kulit buah Tipis kurang dari 5 mmJumlah juring per buah 5 juringJumlah biji per buah 20-25 bijiWarna daging KremBanyak biji sempurna per buah 1-2 buah, yang lain kempesBentuk biji Lonjong, kecilKetebalan daging Tebal sekaliKeadaan daging Kering berlemak Rasa daging ManisTekstur daging Halus sekali Aroma daging Harum, tajamProduksi buah per pohon 200-800 buah/tahun, umur tanaman 200 tahunKetahanan terhadap penyakit Tahan penyakit busuk akar Fusarium sp.Ketahanan terhadap hama Tahan penggerek buah Tirathaba ruptilineaPenampilan tanaman Sangat menarikKeterangan Kualitas buah lebih baik dari pada durian unggul lainnyaTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 68 6917. Jambu Air Varietas CamplongAsal tanaman Desa Camplong, Sampang, MaduraTinggi tanaman 10-12 meter umur 10 tahunBentuk tanaman Seperti payungTajuk pohon PayungLebar tajuk 6-8 meterPercabangan HorizontalBentuk batang Bulat giligWarna batang KecoklatanBentuk daun Jorong dengan bagian pangkal mengecilWarna daun HijauWarna bunga Putih kekuninganBentuk bunga Seperti cawan, dengan benang sari banyakTangkai bunga Hijau kecoklatanTipe buah Buah sejati tunggalBentuk buah Kerucut dengan 4 buah cangap di bagian ujungWarna kulit buah Putih mengkilapWarna daging buah Putih susuRasa buah Manis segarAroma buah LemahPanjang buah 4,3-6,2 cmDiameter buah 4,9-6,1 cmJumlah buah per tandan 1-5 buahTangkai buah 1,3-2,6 cmKekerasan buah 3,65 kg/cmTekstur daging buah RenyahKandungan air 89,07 %Berat buah 6,5-100,7 gramProsentase daging buah yang dapat dimakan 95 %Jumlah biji Tidak berbijiJumlah buah/pohon/tahun buahProduksi per pohon/tahun 300-800 kgTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 69 7018. Jambu Air Varietas CitraAsal tanaman Desa Rangga Mekar, Cijeruk, BogorTinggi tanaman 4-5 meterLebar tajuk 2 meterBentuk tanaman Membulat, rimbun dan relatif pendekPercabangan Datar miring, terlihat kokoh dan tegarBentuk batang Bulat Warna batang CoklatKeadaan batang HalusBentuk daun Tombak, panjang lebar= 3 2, daun rata, ujung meruncingKedudukan daun Datar menyikuPanjang tangkai daun 0,5-1,0 cmWarna daun Permukaan daun atas hijau tua, permukaan daun bawah hijaupupus doffPermukaan daun Halus, berlilin tipisWarna pucuk muda Merah keunguan-merah coklatBentuk bunga SpatulaWarna mahkota bunga Kuning muda/kremWarna benang sari Kuning mudaJumlah bunga per tandan 4-15 kuntumJumlah buah per tandan 1-12 buahBentuk buah Genta/lonceng, tanpa lekuk/pinggangBerat buah 100-180 gramWarna buah masak Merah tua kecoklatan Permukaan buah Licin, rataWarna daging buah Putih, merah kehijauan di bagian tepiRasa buah Manis renyah, tanpa rasa asamAroma buah Tidak adaPanjang buah 7-10 cmDiameter buah 4-4,5 cmKetebalan daging buah Tebal 20-22 mmKadar air daging buah Tinggi, juicyTekstur daging buah RenyahJumlah biji dalam buah Tidak adaProduksi per pohon/tahun 80-100 kg pada umur 5 tahunKetahanan terhadap hama Tahan penggerek batang dan ulat pemakan daun Ketahanan terhadap penyakit Tahan jamur daunDaerah adaptasi Baik untuk dataran rendah dan dapat ditanam sampai 1000mdpl. Rasa tetap manis walau ditanam di daerah bercurahhujan tinggi dan akan lebih manis dari hasil pertanaman didataran rendah keringTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 70 7119. Jambu Bol Varietas Harman JamaikaAsal tanaman Cipinang, Jakarta TimurTinggi tanaman 8 meterLebar tajuk 3 meterBentuk tanaman Menjulang, kerucutPercabangan MelebarBentuk batang BulatWarna batang CoklatBentuk daun TombakKedudukan daun Mendatar s/d menekukPanjang tangkai daun 1 cmWarna daun Permukaan daun atas hijau tua agak mengkilap, permukaandaun bawah hijau mudaWarna pucuk muda Merah kecoklatanBentuk bunga SpatulaWarna mahkota bunga Merah jambu tuaWarna benang sari KuningJumlah bunga per tandan 3-12Jumlah buah per tandan 1-5Bentuk buah Genta tanpa lekuk pinggangBerat buah 250-400 gramWarna buah masak Merah pekat bergaris semburat putih Permukaan buah LicinWarna daging buah PutihRasa buah Manis, tidak sepat/kelatAroma buah HarumPanjang buah 9-11 cmDiameter buah 8-9 cmKetebalan daging buah 1,5-2 cmKadar air daging buah BerairTekstur daging buah Berserat halusJumlah biji dalam buah 0-1Produksi per pohon/tahun 240-320 buah pada umur 17 tahunKetahanan terhadap hama Agak tahan lalat bisul puru daunKetahanan terhadap penyakit Tidak dijumpai penyakit pentingDaerah adaptasi 50-600 mdplTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 71 7220. Jeruk Besar Varietas Bali MerahAsal tanaman Intaran, Sanur, Denpasar Tinggi tanaman 5,15-5,50 meterLingkar batang 56,5-60,4 cmBentuk daun OvalWarna daun bagian atas HijauWarna daun bagian bawah Hijau mudaLebar daun 7,78 cmPanjang daun 12,54 cmPanjang tangkai daun 0,80 cmPanjang sayap daun 2,96 cmLebar sayap daun 2,14 cmJumlah tulang daun 10-14Jumlah bunga/tandan 5-11 buahWarna mahkota bunga KremDiameter bunga mekar 4,41 cmPanjang tangkai bunga 1,73 mmJumlah kelompok bunga 5 helaiWarna benang sari Kuning keemasanBentuk buah Bulat gepengUkuran buah 17x15,1 cmPermukaan buah HalusPuncak buah TumpulDasar buah Rata/datarPusar buah Tidak adaWarna kulit buah HijauPanjang tangkai buah 1,87 cmDiameter tangkai buah 6,79 cmTebal kulit buah 2,58 cmTekstur daging buah HalusRata-rata septa 9-13 buahRasa buah Rasa manis dan asam berimbang, segarRata-rata berat buah 1,39 kgProduksi buah/pohon/tahun 2,08 kwTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 72 7321. Jeruk Besar Varietas NambanganAsal tanaman Tamanan, Sukomoro, MagetanTinggi tanaman 6 meterBentuk tajuk Relatif bulat, buah menyebar merata diseluruh tajukDiameter batang atas 44,5-56,8 cmUmur tanaman 48 tahunBentuk tanaman Elipsoid-oblata, lebar tajuk 4,75 cmBentuk percabangan Keatas, percabangan cukup rapatTipe daun TunggalBentuk daun Oval,dengan keadaan daun sepanjang tahun evergreenBentuk sayap petiola Deltoid-cordiform delta-melebar membulatUkuran daun P x L 3,8-16,6 cm x 6,3-7,3 cmUkuran anak daun P x L 2,1-3,5 cm x 1,3-2,9 cmPanjang tangkai daun 0,5-0,7 cmPermukaan daun Bagian atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, tepidaun rata entireTipe bunga Majemuk, dengan posisi Axillary ketiak daunJumlah bunga 6-7Panjang tangkai bunga 1,2-1,6 cmAroma bunga HarumWarna mahkota bunga Putih berbintik hijauWarna kelopak bunga Hijau muda berbintik putihPanjang benang sari 1,2 cm dengan jumlah 26Bentuk buah Oblata bulat pipihWarna kulit buah Kuning kehijauan, dengan permukaan kulit halustidak berbuluTebal kulit buah 1,7-2,0 cm diukur pada bagian tengahBobot buah 1,2-2,0 kgUkuran buah T x D 15,3-17,1 cmx20,1-20,8 cmPanjang tangkai buah 1,2-1,4 cmBentuk ujung buah Melekuk ke dalamJumlah juring 13-14Warna daging buah Merah muda-merahTekstur daging buah Agak lunakPersentase bagian buah yang dapat dimakan 58,2-60,4 %Aroma dan cita rasa Aroma kuat, cita rasa manis asamJumlah biji per buah 42-51Bentuk biji Semi speroidUkuran biji P x L x T 1,55-1,97 cm x 0,85-1,17 cm x 1,54-0,74 cmPotensi hasil 200-500 buah/tahunTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 73 7422. Jeruk Keprok Varietas GarutNama daerah Keprok Garut, PasehAsal tanaman Garut WanarajaTinggi tanaman 3,5-4 meterLebar tajuk 2,5 meterBentuk tajuk Kerucut terbalik/sapuPercabangan Jorong ke atas mulai ketinggian 50 cm dari permukaan tanahWarna batang CoklatBentuk batang Bulat berlekuk tidak berduriLingkar batang 28-32 cm 20 cm dari permukaan tanahBentuk daun Lonjong bergelombang dan tepi bergerigiWarna daun bagian atas Hijau tuaWarna daun bagian bawah Hijau muda mengkilatLebar daun 3,5-5 cmPanjang daun 8-11 cmSayap daun Panjang 1-1,5 cm, lebar 1-3 cmTepi daun Bergelombang tidak rataUjung daun RuncingBunga Berbentuk bunga melati, mahkota putik warna kuningWarna buah muda HijauWarna buah matang Hijau kekuning-kuninganBentuk buah Bulat tegak gepeng bagian ujung menjorok ke dalam, bagianpangkal terdapat puttingLingkar buah 26-30 cm dengan penampang melintang 7-9 cmTebal kulit buah 3-5 mm, berpori-pori nyataWarna daging buah Kuning/oranyeJumlah septa setiap buah 10-11Jumlah biji tiap buah 1-3Berat buah utuh 150-200 gramBerat buah kupasan 100-150 gramKandungan air BanyakRasa buah Manis segarAroma buah Harum khas keprok garutSifat buah Daging buah muda terlepas dari kulit ariProduksi buah/pohon/musim 50 kg umur 4 tahunKetahanan terhadap hama Tahan terhadap kutu dompolan dan kutu daunKetahanan terhadap penyakit Agak toleran terhadap Tristeza dan karatDaerah penyebaran Wanareja, Garut Kota, Semarang, Cisurupan, Kr. PawitanMusim Berbunga pada September-NovemberPanen April-AgustusUmur petik 34 mingguKeterangan Diperbanyak dengan cara okulasiTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 74 7523. Kelengkeng Varietas SelarongAsal tanaman Ambarawa, Bandungan, Jawa TengahKeadaan tajuk RimbunBentuk pohon Seperti payungBentuk daun Lansat, ujung runcing P 10 cm, lebar 3,5 cmTangkai daun 1 cmTepi daun RataTulang daun Kuning, bergaris tegas di bawah helai dan susunan tulangdaun berselingWarna daun Permukaan atas daun hijau tua, bagian bawah daun hijauPercabangan MelebarWarna bunga KuningJumlah bunga per tandan 300-400 kuntumUmur Berbunga sampai dengan masak 180 hari. Berbunga pada bulanDesember - Januari. Panen pada bulan Mei - JuniBentuk buah BulatDiameter buah 2,60-2,80 cmWarna kulit buah Coklat muka dengan permukaan halus Jumlah buah per tandan 150 buahWarna daging buah Putih beningKetebalan daging buah Tebal 0,7-0,9 cmRasa buah Manis legitAroma buah Agak harumBerat buah 7,5-9,5 gramBerat biji 0,6-0,85 cm, dengan ukuran biji 0,9-1,0 cmProduksi buah/pohon 250 kg pada umur 30 tahunKeterangan Tumbuh baik dan berproduksi pada ketinggian tempat 500mdplTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 75 7624. Mangga Varietas Arumanis/GadungAsal Lokal ProbolinggoTinggi tanaman Dapat mencapai 9,2 mTajuk pohon Melebar, lebar 12 mBentuk daun Jorong, ujung meruncingLetak daun MendatarBesar daun 20x6,5 cmWarna daun Hijau tuaBentuk tanaman Piramida tumpulBentuk batang Bulat giligWarna batang KecoklatanKeadaan batang Agak besarPercabangan Sedang, berdaun rapat rimbunBentuk bunga Piramida runcingWarna bunga KuningWarna tangkai bunga Hijau keunguanBentuk buah Jorong berparuh sedikit dan pucuk bulatWarna buah matang Pangkal merah keunguan, lainnya hijau kebiruan Aroma buah HarumRasa buah ManisUkuran buah 15,1x7,8x5,5 cmBerat buah 450 gram/buahBentuk biji Kecil, lonjong pipihUkuran biji masak 13,8x4,3x1,9 cmProduksi rata-rata 54,7 kg/pohonTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 76 7725. Mangga Varietas GedongAsal MajalengkaTinggi tanaman 9-15 meterTajuk pohon Piramida tumpulPercabangan BanyakLetak daun MendatarPermukaan daun BerombakLipatan daun SempitPucuk daun DatarDasar daun LancipBentuk malai Lancip Warna malai MerahWarna tangkai malai Kuning/merahBerbuah BanyakBerat buah 200-240 gram/buahBesar buah Panjang 10 cm, lebar 8 cm, tebal 6 cmLetak tangkai buah Ditengah Bentuk pangkal buah BulatBentuk pucuk buah BulatLekuk pangkal buah SedikitKulit buah Tebal, berlilinBintik buah Jelas, sedikitKerontokan buah SedangWarna buah Pangkal buah merah keunguan, pucuk buah hijau tuaDaging buah TebalSerat Banyak, pendekAir buah BanyakAroma buah KuatRasa buah Manis Bentuk biji BesarUkuran biji Panjang 5-6 cm, lebar 3 cm, tebal 2-3 cmProduksi rata-rata 100-150 kg/pohonTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 77 7826. Mangga Varietas GolekAsal Lokal Probolinggo, PasuruanTinggi tanaman Dapat mencapai 8,7 mTajuk pohon Melebar, lebar 3,5 mBentuk daun Jorong, ujung meruncingLetak daun TegakBesar daun 24,8x5,6 cmWarna daun Hijau mudaBentuk tanaman Bulat seperti payungBentuk batang Bulat Warna batang KecoklatanKeadaan batang Agak kasarPercabangan Sedang, berdaun jarangBentuk bunga Piramida runcingWarna bunga KuningWarna tangkai bunga Hijau mudaBentuk buah Panjang tak berparuh dan pucuk runcingWarna buah matang Pangkal kuning Aroma buah Segar, harumRasa buah Manis Ukuran buah 16,7x7,9x6,2 cmBerat buah 502 gram/buahBentuk biji Sedang, lonjong pipihUkuran biji masak 14,5x4,2x2,8 cmProduksi rata-rata 52,3 kg/pohonTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 78 7927. Mangga Varietas ManalagiAsal Lokal PasuruanTinggi tanaman Dapat mencapai 7,5 mTajuk pohon Melebar, lebar 12,5 mBentuk daun Jorong, ujung meruncingLetak daun MenggantungBesar daun 28,7x7,2 cmWarna daun Hijau Bentuk tanaman Bulat tinggiBentuk batang Bulat Warna batang KecoklatanKeadaan batang Agak besarPercabangan Sedang, berdaun rapat rimbunBentuk bunga Piramida runcingWarna bunga KuningWarna tangkai bunga Hijau kemerahanBentuk buah Jorong berparuh jelas dan pucuk bulatWarna buah matang Pangkal kuning Aroma buah HarumRasa buah Manis dan segarUkuran buah 16x8,2x7,3 cmBerat buah 560 gram/buahBentuk biji Kecil, lonjong pipihUkuran biji masak 14x4,6x2,2 cmProduksi rata-rata 36,5 kg/pohonTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 79 8028. Manggis Varietas KaligesingAsal Kaligesing, PurworejoTinggi tanaman 10-15 meterLebar tajuk 3-4 meterBentuk tanaman MenjulangPercabangan Jarang mulai ketinggian 4 meterKedudukan cabang HorizontalWarna batang KecoklatanKeadaan batang KasarBentuk batang Bulat giligBentuk daun Lonjong ujung meruncingWarna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah Hijau mudaKedudukan daun Mendatar, ujung melengkung ke bawahBentuk bunga Bulat mengelopakWarna mahkota bunga MerahWarna benang sari Putih kekuninganBentuk buah BulatWarna buah Coklat kemerahanWarna kulit buah Merah tua sampai dengan unguWarna daging buah PutihSifat buah Kenyal mudah dibukaBobot buah 100-125 gram/buahJumlah siung per buah 4-8 siungJumlah biji per buah 1-2 biji normalBentuk biji Gepeng lonjongWarna biji Coklat mudaRasa daging buah Manis keasaman segarHasil BerairSaat berbunga 4,5-6,5 kwintal/pohonSaat buah masak Januari/FebruariKetahanan terhadap hama Tahan hama penggerek buahKetahanan terhadap penyakit Tahan busuk akarTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 80 8129. Nangka Varietas KandelAsal Desa Palasari, Cijeruk, BogorTinggi tanaman 11 meterLebar tajuk 5,5 meterBentuk tanaman MenjulangKedudukan cabang Agak miring ke atas s/d horizontalBentuk batang Bulat giligWarna batang Coklat keabu-abuanBentuk daun Bulat panjang/lonjongKedudukan daun Agak miring ke atasWarna permukaan daun atas Hijau tuaWarna permukaan daun bawah Hijau kekuninganWarna benang sari KuningJumlah bakal buah/tandan 2-5 buahJumlah buah dalam tandan 1-2 buahBentuk buah Bulat panjang/lonjongPanjang tangkai buah 10-16,5 cmPanjang buah 45-60 cmDiameter buah 20-25 cmBerat buah 15-30 kgKetebalan kulit buah 1-2 cmWarna kulit buah Hijau kekuninganDuri buah Agak melebar dan tumpulWarna daging buah KuningRasa buah ManisAroma buah SedangPanjang daging buah 7,5-10 cmLebar daging buah 4-4,5 cmKetebalan daging buah 0,7-1,5 cmKadar daging buah SedangTekstur daging buah Berserat halus, renyah, tidak liatBerat daging buah 45-55 gramBerat biji 3,5-4,5 gramBentuk biji Bulat telurProduksi/pohon/tahun 60-80 buah umur 25 tahunUmur tanaman produktif 5-80 tahunKetahanan terhadap hama Kurang tahan terhadap lalat buahDaerah adaptasi 50-700 mdplTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 81 8230. Nangka Varietas KunirAsal Lumajang, Jawa TimurTinggi tanaman 8-15 meterLebar tajuk 8-10 meterBentuk tanaman Oval sampai kerucutPercabangan HorizontalKedudukan cabang Horizontal mulai ketinggian 4 mBentuk batang Bulat giligWarna batang Coklat keabu-abuanKeadaan batang KasarBentuk daun Bulat lonjong panjang2 x lebarKedudukan daun MendatarWarna permukaan daun atas Hijau kekuning-kuninganWarna permukaan daun bawah Hijau keabu-abuanBentuk bunga LonjongWarna mahkota bunga KuningJumlah bunga/tandan 5-8 buahJumlah buah dalam tandan 1-4 buahBentuk buah Bulat lonjongWarna kulit buah Hijau kekuning-kuningan sampai kuningDuri buah Besar, lingkar dasar 26,70-3,15 mm dengan tinggi/panjang5,80-6,70Berat buah 25-50 kgWarna daging buah Kuning kunyitKetebalan daging buah 0,6-1,2 cmPanjang daging buah 7,0-10,0 cmRasa buah Kesat, manis dan renyah dengan aroma tajamJumlah biji per buah 150-350 bijiBentuk biji Lonjong, kecil 3-9 gramPanjang biji 3,5-4,5 cmUmur tanaman produktif 5-lebih dari 50 tahunProduksi/pohon/tahun 25-45 buah Musim buah Nopember-JanuariKetahanan terhadap hama Relatif tahan terhadap lalat buahPenampilan Menarik warna kulit buah cerahKeterangan Daging buah yang dapat dimakan lebih dari 50 % bobot buah,dami sedikit, daya simpan 4-5 hari setelah masak optimalTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 82 8331. Rambutan Varietas BinjaiAsal Pasar Minggu, Ragunan, Jakarta Selatan Tinggi tanaman 6-7 meterTajuk pohon 6-8 meterBentuk daun Bulat panjang dengan ujung tumpulWarna daun Hijau tuaBentuk tanaman Seperti payungBentuk batang Bulat giligWarna batang KecoklatanPercabangan HorizontalBentuk bunga Bulat kecil dalam tandan, bertangkai pendek sekaliWarna bunga KekuninganBentuk buah Agak lonjong dengan rambut panjang, jarang dan kasarWarna rambut Merah dengan ujung hijauWarna buah Merah tuaWarna daging buah PutihSifat daging buah Ngelotok, kulit biji melekatRasa buah Manis, agak keringJumlah buah/pohon/tahun 1200-2000Berat buah 33,8 gramBentuk biji Bulat panjang, berat 2,6 gramProduksi/pohon 40-68 kgTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 83 8432. Rambutan Varietas RapiahAsal Pasar Minggu, Ragunan, Jakarta SelatanTinggi tanaman 6,5-7,5 meterTajuk pohon 5-7 meterBentuk daun Bulat panjang dengan ujung tumpulWarna daun Hijau tuaBentuk tanaman Seperti payungBentuk batang Bulat giligWarna batang KecoklatanPercabangan HorizontalBentuk bunga Bulat kecil dalam tandan, bertangkai pendek sekaliWarna bunga KekuninganBentuk buah Bulat mempunyai pelat, dengan rambut sangat pendek,agak jorong dan kasarWarna rambut Hijau dengan ujung kemerahanWarna buah Hijau kekuninganWarna daging buah PutihSifat daging buah Ngelotok, kulit biji melekatRasa buah ManisJumlah buah/pohon/tahun 1000-1600Berat buah 18,9 gramBentuk biji Bulat, mempunyai pelat dan berat 1 gramProduksi/pohon 18-30 kgTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 84 8533. Sirsak Varietas RatuNama daerah Sirsak RatuAsal tanaman Karang papak, Cisolok, Sukabumi, Jawa BaratTinggi tanaman 4-5 meterBentuk tajuk MenjulangPercabangan Jorong ke atasWarna batang Abu-abuBentuk batang BersegiLingkar batang 55 cmWarna daun bagian atas Hijau tuaWarna daun bagian bawah HijauPermukaan daun HalusLebar daun 5-5,5 cmPanjang daun 10-20 cmTepi daun RataBentuk daun Lonjong, ujung runcingWarna bunga Hijau kekuninganWarna mahkota bunga KuningJumlah bunga/tandan 1 buahBentuk buah Bulat lonjong, tidak beraturanTipe buah Tidak beraturanWarna buah Hijau kekuninganBentuk duri Kerucut runcing, teratur, jarangBerat per buah 0,5-2,3 kgKetebalan kulit buah TipisWarna daging buah Putih susuRasa daging buah Manis legitTekstur daging Berserat halus tidak berairAroma daging Harum cukup tajamProduksi buah/pohon 60-180 kgHama/penyakit sering muncul Ulat Gayung hijau, penggerek batang ulat panjang coklat,semut hitam, bereng putihTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 85 TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 86 87Lampiran 2. Daftar penangkar dan pedagang bibit tanaman buah di Bogordan sekitarnya Sumber ICRAF 2005, Direktori Usaha Pembibitan Tanaman Buah, Kayu, Perkebunan, Hiasdan Obat di Kota/Kabupaten Bogor dan sekitarnyaBOGOR TIMURNama Usaha Pembibitan Kuntum Nurseries Nama Pemilik Agus Sudarji, MBANama Pengelola Suyanto Kartosoewarno, MSTipe Pembibitan Perusahaan pribadi Alamat Jl. Raya Tajur No. 291 Bogor Telp. +62 251 243148Fax. +62 251 356752Nama Usaha Pembibitan Agro PromoNama Pengelola Anas D Susila, MScTipe Pembibitan Milik Departemen Hortikultura, Faperta IPBAlamat Jl. Raya Pajajaran Pintu PMI No. 1 BogorHp. +62 818 794725CIAPUSNama Usaha Pembibitan CV. Nur Tani Jaya Nama Pengelola H. Udin SarifudinTipe Pembibitan Perusahaan pribadi Alamat Jl. Raya Ciapus Gg. Pepaya, Paswalpres, BogorTelp. +62 251 389282Nama Usaha Pembibitan Mekar Jaya Nama Pengelola AgusTipe Pembibitan Perusahaan pribadi Alamat Jl. Raya Pondok Bitung, Sukaharja, Cijeruk, BogorTelp. +62 251 485623Hp. +62 813 11508056 Nama Usaha Pembibitan Mitra Tani Mukti Nama Pengelola MumuhTipe Pembibitan Perusahaan pribadi Alamat Jl. PPN Sukamantri, Ciapus, BogorTelp. +62 251 388907CIBINONG, DEPOKNama Usaha Pembibitan Dwi Karya Tani AbadiNama Pengelola Ujang SyamsudinTehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 87 88Tipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Sukahati, Muaraberes, Ds. Sukahati, Cibinong, Bogor Telp. +62 21 8762715Nama Usaha Pembibitan Abdi TaniNama Pengelola SalimTipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Sukahati, Muaraberes, Ds. Sukahati, Cibinong, BogorTelp. +62 21 879062 60Nama Usaha Pembibitan Mitra HortiNama Pengelola Ir. Engkos Pembibitan SendiriAlamat Kp. Cipayung, Cibinong, BogorTelp. +62 21 8761170Hp. +62 812 8758853Nama Usaha Pembibitan Tani Mukti LestariNama Pengelola Willy HidayatTipe Pembibitan SendiriAlamat Kp. Cipayung, Cibinong, BogorTelp. +62 21 8758855Nama Usaha Pembibitan Mekar TaniNama Pengelola Caca SuwarcaTipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Pemda Keradenan, Cibinong, BogorHp. +62 813 11514748Nama Usaha Pembibitan Kebun Wisata Pasir MuktiNama Pemilik Lili Turangan Nama Pengelola Cecep M Agro DepartmentTipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Raya Tajur Pasir Mukti Km. 4 Citeureup, BogorTelp. +62 21 8763564/8763565 Fax. +62 21 8763566Nama Usaha Pembibitan PT Mekar Unggul Sari/Taman Buah MekarsariNama Pengelola Ir. Reza Tirta Winata, MSTipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km. 3 Bogor 16820Telp. +62 21 8231811-13Fax. +62 21 8231475TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 88 Nama Usaha Pembibitan PT Niaga Swadaya/Trubus Agrisarana PertanianNama Pengelola Kepala PengadaanTipe Pembibitan PerusahaanAlamat Jl. Raya Bogor-Jakarta Km. 30 Mekarsari Raya, CimanggisDepokTelp. +62 21 8721201-04Hp. +62 812 8348503Nama Usaha Pembibitan Wijaya TaniNama Pengelola H. Mubin UsmanTipe Pembibitan SendiriAlamat Gg. Sawo, DepokTelp. +62 21 7863182CIHERANG, CIKRETEK, CIMANDENama Usaha Pembibitan Sumber Tani Nama Pengelola ObeyTipe Pembibitan Pribadi Alamat Jl. Raya Bogor Sukabumi, Kampung Cikretek, Ciherang,Caringin Telp. +62 251 242110Nama Usaha Pembibitan Berkah Tani Nama Pengelola H. Udin SyamsudinTipe Pembibitan Pribadi Alamat Jl. Raya Bogor Sukabumi, Kampung Cikretek, Ciherang,CaringinTelp. +62 251 243909Nama Usaha Pembibitan PD Sari Cengkeh Nama Pengelola H UmarTipe Pembibitan Pribadi Alamat Jl. Raya Bogor Sukabumi, Kampung Cikretek, Ciherang,CaringinTelp. +62 251 243909Nama Usaha Pembibitan Sari rempah Nama Pengelola H. BadrudinTipe Pembibitan Pribadi Alamat Ciherang Pondong, Bojong koneng, Bogor Telp. +62 251 244137Nama Usaha Pembibitan Rizki Tani Nama Pengelola Ujang EfendiTipe Pembibitan Pribadi 89TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 89 Alamat Ciherang Pondong, Bojong koneng, Caringin BogorHp. +62 813 109200Nama Usaha Pembibitan Mulya Tani Nama Pengelola WasekTipe Pembibitan Pribadi Alamat Cimande hilir, Bogor Telp. +62 251 246834Hp. +62 817 616019Nama Usaha Pembibitan Mekar TaniNama Pengelola UdihTipe Pembibitan Pribadi Alamat Ciherang pondong, Caringin , BogorCIPAKUNama Usaha Pembibitan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian IPPTPCIPAKUNama Pengelola Lasimin SumarsonoTipe Pembibitan Instansi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTPLembangAlamat Jl. Raya Cipaku PO. Box 364 Bogor Telp. +62 251 380808 Nama Usaha Pembibitan Durio Nama Pengelola AbdurahmanTipe Pembibitan Koperasi Karyawan IPPTP CipakuAlamat Jl. Raya Cipaku PO. Box 364 BogorTelp. +62 251 380808Nama Usaha Pembibitan Citra Tani Nama Pengelola Sugito/WindiarjiTipe Pembibitan PribadiAlamat Kampung Cipaku, Kelurahan Cipaku, Bogor Telp. +62 251 371105Nama Usaha Pembibitan Karya Duta Cipaku Nama Pengelola Doni HariyadiTipe Pembibitan Pribadi dan Kelompok TaniAlamat Kampung Legog Muncang, Kelurahan Cipaku, BogorHp. +62 812 1837274Nama Usaha Pembibitan Mitra Cipaku Nama Pengelola MSTipe Pembibitan Pribadi 90TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 90 91Alamat Cijeruk, Kabupaten Bogor Telp. +62 251 660 537Hp. +62 811 110119Nama Usaha Pembibitan Muhti Tani Nama Pengelola H. RaminTipe Pembibitan Pribadi Alamat Palasari, Cijeruk, Kabupaten BogorTelp. +62 251 211240/326733Nama Usaha Pembibitan Warso Farm Nama Pengelola Soewarso Pawaka Tipe Pembibitan Pribadi Alamat Desa Cihideng, Cipelang, Cijeruk, Kab. Bogor 16740Telp. +62 251 211343Nama Usaha Pembibitan Plasma Abadi Nama Pengelola Lasimin Sumarsono Tipe Pembibitan Pribadi Alamat Kp. Lengis, Ciadeg, Cijeruk, Kabupaten BogorTelp. +62 251 633204Hp. +62 815 9647433DARMAGA, CIAMPEA, LEUWILIANGNama Usaha Pembibitan AgrotekoNama Pengelola H Muchammad HarunTipe Pembibitan Kerjasama dengan UPT Kebun Percobaan IPBAlamat Jl. Raya Darmaga Km. 8 Kampus IPB Bogor 16680Telp/Fax. +62 251 422125Hp. +62 813 10201307Nama Usaha Pembibitan PT Dafa Teknoagro MandiriNama Pengelola Nur Syamsu Wahyudin, MSiTipe Pembibitan Milik Yayasan Ponpes Pertanian Darul FalahAlamat Jl. Raya Bogor-Jasinga Km. 12 Ciampea, BogorTelp. +62 251 420416Telp/Fax. +62 251 622472Nama Usaha Pembibitan Bunga ReformasiNama Pengelola ZaenalTipe Pembibitan SendiriAlamat Jl. Raya Ciatereum, Ds. Cimanggu I Cibungbulang, BogorTelp. +62 251 640412TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 91 JAKARTANama Usaha Pembibitan Balai Benih Induk BBI Hortikultura RagunanTipe Pembibitan Unit Pelaksana Teknis UPT Dinas Pertanian DKI JakartaAlamat Jl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta SelatanTelp/fax. +62 21 7805236Nama Usaha Pembibitan Kelompok Tani WiragunaNama Pengelola Asnaji Ketua,Yusuf SekretarisTipe Pembibitan Penjual/penyalur bibitAlamat Depan BBI Hortikultura RagunanJl. Harsono RM No. 1 Ragunan, Jakarta SelatanHp. +62 817 641388792TehnikPembibitan& 2/10/2006 132 PM Page 92 ... The materials required for grafting are razor blades, plastic bags and plastic ties, which are readily available in rural communities. The budwood grafting and top grafting methods used in the study followed the guidelines from Prastowo et al. 2006 and Purnomosidhi et al. 2002. The petai trees from which the scions were collected have demonstrated plentiful production of quality pods. ...... In successful grafts, the tissues of the two plants heal together to grow as a single plant Hartmann et al., 1997;Mudge et al., 2009. In smallholder agroforestry, budwood and top grafting are commonly used to multiple superior individuals with desired characteristics, shorten the juvenile non-production period of the plant, and utilize superior rootstocks for general or specific conditions Prastowo et al., 2006;Purnomosidhi et al., 2002. ... Pratiknyo PurnomosidhiIskak Nugky IsmawanMulus SurganaAndi PrahmonoThe intraspecific and interspecific suitability of five species as rootstocks for the vegetative propagation of petai Parkia speciosa, Hassak. was tested in a two-step study testing budwood and top grafting methods. Stage 1 used rootstock of lamtoro Leucaena leucocephala, flamboyant Delonix regia and petai as a control. The results showed that the petai-lamtoro and petai-flamboyant graft combinations all died within two weeks of grafting. The petai-petai combination demonstrated 25% survival one month after grafting. Stage 2 again tested lamtoro and petai as a control, as well as sengon Paraserianthes falcataria and kedawung Parkia timoriana as rootstocks. Similar to Stage 1 results, the petai-lamtoro and petai-sengon combinations suffered 100% mortality two weeks after grafting. The petai-kedawung and petai-petai combinations demonstrated 40% and 50% survival, respectively, one month after grafting. Based on results it is concluded that kedawung and petai are suitable rootstocks for petai scion with the budwood and top grafting methods, but lamtoro, sengon and flamboyant are incompatible. Examination during the study indicated that grafts of the dead specimen were discoloured and dried. Furthermore, all the species in the study have thin cambiums that are sensitive to high temperature, low humidity and desiccation. Recommendations are provided to reduce the vulnerability of petai grafts to desiccation during scion harvesting, pre-grafting nursery management, grafting operations and post-grafting management. An alternative for multiplying small numbers of high-yielding petai individuals and varieties is Weber, Page, T., Cornelius, Akinnifesi, Roshetko, Tchoundjeu, Z. and Jamnadass, R. 2012. Tree domestication in agroforestry progress in the second decade. In Agroforestry – The Future of Global Land Use, 145-173, Nair, and Garrity, D. eds., Springer, USA. Leakey RRBMore than 420 research papers, involving more than 50 tree species, form the literature on agroforestry tree domestication since the 1992 conference that initiated the global programme. In the fi rst decade, the global effort was strongly led by scientists working in humid West Africa; it was then expanded to the rest of Africa in the second decade, with additional growth in Latin America, Asia mostly SE Asia and Oceania. While the assessment of species potential and the development and dissemination of techniques for improved germplasm production were the principal activities in the fi rst decade, the second decade was characterized by a growing research agenda that included characterization of genetic variation using morphological and molecular techniques, product commercialization, adoption and impact and protection of farmers' rights. In parallel with this expanding research agenda, there was also an increasing use of laboratory techniques to quantify genetic variation of the chemical and physical composition of marketable products essential oils, food-thickening agents, pharmaceutical and nutriceutical compounds , fuelwood. Looking to the third decade, suggestions are made for further development and expansion of both the science to underpin agroforestry tree domes-tication and applied research in support of development programmes to enhance the livelihoods of poor smallholder farmers than 420 research papers, involving more than 50 tree species, form the literature on agroforestry tree domestication since the 1992 conference that initiated the global programme. In the first decade, the global effort was strongly led by scientists working in humid West Africa; it was then expanded to the rest of Africa in the second decade, with additional growth in Latin America, Asia mostly SE Asia and Oceania. While the assessment of species potential and the development and dissemination of techniques for improved germplasm production were the principal activities in the first decade, the second decade was characterized by a growing research agenda that included characterization of genetic variation using morphological and molecular techniques, product commercialization, adoption and impact and protection of farmers’ rights. In parallel with this expanding research agenda, there was also an increasing use of laboratory techniques to quantify genetic variation of the chemical and physical composition of marketable products essential oils, food-thickening agents, pharmaceutical and nutriceutical compounds, fuelwood. Looking to the third decade, suggestions are made for further development and expansion of both the science to underpin agroforestry tree domestication and applied research in support of development programmes to enhance the livelihoods of poor smallholder farmers Deskripsi Varietas Tanaman HortikulturaDirektorat PerbenihanDirektorat Perbenihan. 2001. Buku Deskripsi Varietas Tanaman Hortikultura, Seri Tanaman Buah-Buahan. Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Produksi Lingkungan Tanaman. Cetakan ke-3A H FitterR K M HayFitter, A. H., Hay, R. K. M. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Cetakan Sri Andani, Purbayanti, Gadjah Mada University Tree Propagation in AgroforestryHannah JaenickeJaenicke, Hannah, Beniest, Jan. 2002. Vegetative Tree Propagation in Agroforestry, Training Guidelines and References. ICRAF. Nairobi. Kenya. Kul Graphics Cuttings of Tropical Trees, Tropical Trees Propagation and Planting ManualsK A LongmanLongman, 1993. Rooting Cuttings of Tropical Trees, Tropical Trees Propagation and Planting Manuals. London. Commonwealth Science Pemulian Tanaman. Cetakan ke-1. YogyakartaW MangoendidjojoMangoendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemulian Tanaman. Cetakan ke-1. Yogyakarta. Penerbit Usaha Pembibitan Tanaman buah, Kayu, Perkebunan, Hias dan Obat di Kota/Kabupaten Bogor dan sekitarnyaN PrastowoJ M RoshetkoPrastowo N, Roshetko. 2005. Direktori Usaha Pembibitan Tanaman buah, Kayu, Perkebunan, Hias dan Obat di Kota/Kabupaten Bogor dan Agroforestry Centre ICRAF dan Winrock International. Bogor. dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan dengan Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo dan Sawo, Pedoman Lapang. International Centre for Research in Agroforestry ICRAF dan Winrock InternationalP PurnomosidhiSuparmanRoshetko Dan MulawarmanPurnomosidhi P, Suparman, JM Roshetko dan Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan Budidaya Tanaman Buah-Buahan dengan Penekanan pada Durian, Mangga, Jeruk, Melinjo dan Sawo, Pedoman Lapang. International Centre for Research in Agroforestry ICRAF dan Winrock International. Bogor. Cara Memperbanyak Tanaman. Cetakan ke-1. DepokP C RahardjaWahyu WiryantaRahardja, Wiryanta. 2003. Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Cetakan ke-1. Depok. Penerbit AgroMedia Umum 1. Cetakan ke-5Siti TjitrosomoSutarmiTjitrosomo, Siti Sutarmi. 1983. Botani Umum 1. Cetakan ke-5. Bandung. Penerbit Usaha Pembibitan Tanaman Buah. Cetakan ke-2Mohamad WijayaEngkis RezaTuherkihWijaya, Mohamad Reza, Engkis Tuherkih. 1995. Pengelolaan Usaha Pembibitan Tanaman Buah. Cetakan ke-2. Jakarta. Penebar Swadaya.
Padatanaman, perkembangbiakan vegetatif bisa dilakukan secara alami dan buatan. Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan untuk mempertahankan populasinya. Tumbuhan berkembang biak dengan dua cara, yaitu perkembangbiakan vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan cara berkembang biak melalui proses
JAKARTA, - Jahe termasuk tanaman obat yang kebutuhan pasarnya cukup tinggi. Menanam dan merawat jahe dapat dilakukan dengan mudah serta tidak memerlukan banyak biaya. Cara menanam jahe agar hasil melimpah diawali dengan mengolah lahan, pembibitan, penanaman, serta perawatan tanaman yang benar. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, Selasa 6/9/2022, berikut pedoman menanam jahe agar berlimpah. Baca juga Cara Menanam Jahe Merah Metode Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit 1. Menyiapkan lahan SHUTTERSTOCK/IZWAR GALLERY Ilustrasi menanam jahe di polybag. Lahan yang digunakan untuk menanam jahe harus digemburkan terlebih dahulu, kemudian buat bedengan dan taburkan pupuk organik sekitar 1000 kg/ lubang tanam dengan jarak 25 x 25 cm dengan kedalaman 25-30 sentimeter. Siram bedengan dengan air hingga lembap dan biarkan bedengan selama seminggu. 2. Pembibitan Pembibitan jahe dilakukan dengan cara menanam benih jahe di media semai. Setelah itu, lakukan perawatan dengan baik sampai benih tumbuh menjadi bibit atau tanaman muda. Baca juga Mudah, Cara Menanam Jahe di Pekarangan Rumah 3. Menanam jahe Selanjutnya, cara menanam jahe agar hasil melimpah adalah meletakan bibit pada lubang tanam yang sudah dibuat sebelumnya. Tutup lubang tanam dengan media tanam hingga tunas atau akar bibit tidak terlihat dari permukaan.
5 Teknik Kultur Jaringan. Teknik Kultur Jaringan. kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan cara memperbanyak jaringan mikro tanaman yang ditumbuhkan dengan cara in vitro menjadi tanaman yang sempurna dalam jumlah yang tidak terbatas. cara ini memiliki dasar sifat totipotensi sel, yaitu kemampuan untuk membelah diri dengan kondisi lingkungan yang sesuai.
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan juga mengalami perkembangbiakan untuk mempertahankan populasinya. Tumbuhan berkembang biak dengan dua cara, yaitu perkembangbiakan vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan generatif merupakan cara berkembang biak melalui proses perkawinan. Sedangkan perkembangbiakan vegetatif adalah cara berkembang biak tanpa adanya proses perkawinan. Perkembangbiakan tanaman dengan cara vegetatif cukup populer dikalangan petani ataupun pecinta tanaman. Sebab metode ini menghadirkan keuntungan seperti dapat menghasilkan tanaman yang sifatnya sama seperti induknya, proses perkembangbiakan lebih cepat, dan mudah. Ingin tahu lebih lengkap tentang perkembangbiakan vegetatif? Yuk simak penjelasan berikut ini. Perkembangbiakan Secara Alami Vegetatif Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif alami adalah cara berkembang biak tanpa bantuan manusia. Mengutip dari “Buku Ajar Mengenal Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan”, cara perkembangbiakan ini ada delapan macam, berikut uraiannya. 1. Umbi Batang Umbi adalah bagian tubuh tanaman baik batang atau akar yang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Selain itu, untuk beberapa jenis tanaman umbi bisa digunakan untuk perkembangbiakan vegatatif. Biasanya umbi tersebut mengalami pengembangan di dalam tanah. Contohnya pada tanaman kentang. Tanaman ini memiliki batang kecil dan kuncup. Batang tersebut masuk ke dalam tanah. Nantinya batang kentang mengalami modifikasi secara alami supaya bisa digunakan untuk berkembang biak. Batang kentang yang ada di dalam tanah, akan bertambah ukuran karena digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Jika pertumbuhan sudah optimal, maka kentang bisa dicabut untuk dipanen. Umbi batang kentang inilah yang biasa kita konsumsi sebagai makanan tinggi karbohidrat. Selain kentang, tanaman seperti ubi jalar, bengkoang, gembili, dan gembolo juga mengalami perkembangbiakan menggunakan umbi batang. 2. Umbi Lapis Contoh perkembangbiakan vegetatif lainnya yaitu umbi lapis. Tanaman dengan perkembangbiakan umbi lapis biasanya memiliki batang sangat pendek, lentur, dan buahnya memiliki banyak lapisan. Lapisan pada buah ini berbentuk siung yang nantinya akan menghasilkan tunas baru. Tumbuhan ini akan berkembang biak dengan optimal di daerah yang tidak terlalu banyak air. Tanaman yang berkembang biak menggunakan umbi lapis antara lain; bawang putih, bawang merah, bawang bombay, bunga bakung, dan loncang. 3. Umbi Akar Umbi akar adalah perubahan bentuk akar yang mengembang di dalam tanah. Akar digunakan bukan hanya untuk menyerap unsur hara, namun juga bermanfaat untuk menyimpan cadangan makanan. Sehingga saat tanaman dicabut, akar memiliki bentuk yang lebih panjang dan besar. Akar inilah yang menghasilkan buah dan calon individu baru. Tanaman yang berkembang biak secara vegetatif alami ini antara lain; wortel, singkong, dan lobak. 4. Akar Tunggal Akar tunggal atau yang sering disebut juga rhizoma adalah perubahan akar yang menggelembung dalam tanah. Akar tersebut nantinya akan tumbuh menjadi batang dan daun. Sama seperti umbi akar, rhizoma juga berperan untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan yang berkembang biak dengan cara ini biasanya dimanfaatkan dalam bidang kesehatan karena dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya kencur, kunyit, temulawak, dan lengkuas. 5. Tunas Cara perkembangbiakan vegetatif alami lainnya yaitu dengan menggunakan tunas. Contoh perkembangbiakan dengan cara ini bisa dilihat pada pohon pisang. Saat pohon pisang sudah besar, biasanya di samping pohon tersebut akan muncul pohon pisang yang ukurannya lebih kecil. Pohon pisang kecil itulah yang disebut dengan tunas. Uniknya, tunas pisang tersebut sudah bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, artinya saat tunas muncul sudah tidak bergantung lagi dengan induknya. Jadi ketika induk tunas mati atau sengaja ditebang, tunas tersebut tidak akan ikut mati. Hal serupa juga terjadi di tanaman bambu, tebu, dan aglonema. 6. Tunas Adventif Tunas adventif adalah tunas tumbuhan yang tumbuh di tepi daun dan akan muncul akar pada tunas tersebut. Perkembangbiakan vegetatif ini bisa dijumpai pada tanaman cocor bebek. Pada tanaman tersebut tunas akan muncul di pinggir daun, kemudian seiring bertambahnya waktu akar muncul dari tunas tersebut. Maka dari itu, jika ingin menanam cocor bebek cukup meletakan daun di atas media tanam. Tunggu beberapa saat dan Anda akan melihat akar muncul di bawah daun tersebut. 7. Stolon atau Geragih Contoh perkembangbiakan vegetatif lainnya yaitu dengan cara stolon atau geragih. Stolon adalah cara berkembang biak pada tumbuhan dengan batang kecil yang menjalar di atas permukaan tanah dan buahnya ada di ujung batang tersebut. Tanaman yang berkembang biak dengan cara stolon antara lain; tanaman strawberry, rumpit teki, arbei, dan pegagang. 8. Spora Cara perkembangbiakan vegetatif alami yang terakhir yaitu spora. Metode perkembangbiakan ini adalah jenis perkembangbiakan dengan menggunakan sel yang ada di tumbuhan tersebut dan berguna sebagai alat perkembangbiakan. Jenis tanaman ini biasanya berbentuk sangat halus dan mudah menyebar jika terkena angin, air, atau faktor lain. Tanaman tersebut biasanya hidup di daerah lembap. Contohnya lumut dan tumbuhan paku. Perkembangbiakan Buatan Generatif Perkembangbiakan vegetatif adalah cara berkembang biak tanaman tanpa proses penyerbukan atau perkawinan dan proses tersebut dilakukan dengan bantuan manusia. Perkembangbiakan tanaman dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh individu baru yang unggul, cepat berbuah, rasanya buah sesuai dengan yang diinginkan, dan tahan terhadap penyakit. Mengutip dari “Buku Ajar Mengenai Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan”, berikut beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif buatan. 1. Mencangkok Mencangkok adalah perkembangbiakan vegetatif dengan cara mengupas ranting pohon yang sudah besar sampai terlihat kambiumnya. Bagian kambium kemudian diutup tanah, humus, dan terakhir dilapisi plastik kemudian diikat. Kegiatan mencangkok bertujuan untuk menghasilkan tanaman baru yang bisa berbuah dengan cepat. Beberapa keuntungan yang akan didapatkan dari cara perkembangbiakan ini yaitu Tanaman cepat berbuah. Tanaman yang dihasilkan memiliki sifat yang sama seperti induknya. Pohon yang tumbuh tidak terlalu tinggi. Namun perlu diingat bahwa tidak semua tanaman bisa dicangkok. Hanya tanaman berkambium yang bisa dicangkok. Adapun kekurangan dari cara perkembangbiakan ini antara lain Pohon mudah roboh atau tumbang. Tanaman tidak berumur panjang. 2. Stek Stek adalah perkembangbiakan dengan cara memotong bagian tubuh tanaman untuk ditanam sehingga menghasilkan tanaman baru. Dalam “Buku Ajar Mengenal Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan”, juga diterangkan dua jenis stek yang biasanya digunakan untuk perkembangbiakan tanaman. a. Stek Batang Stek batang adalah perkembangbiakan dengan cara memotong batang tanaman yang sudah dewasa. Lalu hasil potongan tersebut ditanam kembali sampai menghasilkan tanaman baru. Stek batang biasanya dilakukan pada tanaman singkong dan tebu. b. Stek Daun Jenis stek lainnya yaitu stek daun. Perkembangbiakan vegetatif buatan ini dilakukan dengan cara memotong daun yang sudah dewasa. Kemudian daun tersebut yang nantinya akan ditanam untuk menghasilkan tanaman baru. Contoh tanaman ditanam dengan cara ini yaitu tanaman hias lidah mertua dan begonia. 3. Merunduk Perkembangbiakan vegetatif buatan selanjutnya yaitu merunduk. Perkembangbiakan ini terjadi pada tanaman yang memiliki batang menjulur, lentur, dan dekat dengan tanah. Merunduk bisa dilakukan dengan cara salah satu ranting dibengkokan sampai ke tanah, lalu ditimbun dengan tanah. Penimbunan dengan tanah tidak perlu dilakukan sampai seluruh batang tertutupi tanah, sisakan bagian ujung batang agar muncul dipermukaan tanah. Tunggu beberapa hari sampai ranting yang menempel ke tanah tumbuh tunas. Setelah itu, tunas tersebut akan membentuk individu baru dan membentuk bagian tanaman lain seperti batang, daun, hingga buah Contoh tanaman yang berkembang biak dengan cara ini yaitu anggur, arebi, apel, alamanda, dan lain sebagainya. 4. Menyambung Cara perkembangbiakan vegetatif buatan yang terakhir yaitu menyambung. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan cara menggabungkan tanaman menjadi satu sehingga bisa menghasilkan individu baru. Menyambung dilakukan dengan tujuan menggabungkan sifat tanaman sehingga menghasilkan tanaman unggul sesuai dengan keinginan. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua tanaman bisa disambung. Hanya tanaman berkambium dan berbatang keras saja yang bisa disambung. Dalam buku "Grafting-Teknik Memperbaiki Produktivitas Tanaman Jarak Pagar Jatropha curcas L.”, diterangkan bahwa menyambung bisa dilakukan dengan beberapa teknik. Berikut penjelasannya. a. Sambung Pucuk Sambung pucuk adalah teknik penyambungan batang atas dengan bawah yang nantinya akan menghasilkan tanaman baru. Teknik ini sambung ini biasa dilakukan pada tanaman hortikultura. b. Lateral Grafting Cara menyambung ini yaitu dengan menghubungkan batang atas sepanjang batang bawah. Pada sisi batang bawah dilakukan penyayatan batang namun sayatan tersebut tetap dibiarkan melekat pada batang, sehingga akan menghasilkan celahan. Sementara itu bagian entres atau batang atas dipotong menyesuaikan bentuk sayatan batang bawah. Entres kemudian disispkan pada celah batang bawah. c. Clef Grafting dan Bark Grafting Clef grafting adalah cara penyambungan batang atas dan batang bawah dengan terlebih dahulu membelah batang bawah. Pada belahan itu kemudian akan dimasukan entres. Ukuran batas atas biasanya lebih kecil dibandingkan batang bawah. Sedangkan bark grafting adalah teknik menyambung yang dilakukan di celah kulit dari calon batang bawah. Bark grafting bisa dilakukan untuk menyambung beberapa entres di satu batang bawah. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatur ketebalan kanopi. Cara-cara tersebut dapat dilakukan pada satu tanaman yang mempunyai multi varietas atau multi genetik. Masih mengutip dari sumber yang sama, agar proses penyambungan berhasil maka Anda perlu memperhatikan karakter dari batang atas entres dan batang bawah stock. Berikut karakter untuk entres dan stok yang bisa dikembangbiakan dengan cara sambung. Karakter Entres Memiliki sifat unggul dan dalam kondisi sehat, kuat, serta bebas hama – penyakit. Diperoleh dari batang yang lurus dan percabangan sehat serta subur. Karakter Stock Perakaran kuat, tahan hama – penyakit, dan kondisi kurang menyenangkan lainnya seperti kekeringan. Daya adaptasi luas. Kecepatan tumbuh sesuai dengan kondisi entres. Batang kuat dan kokoh. Tidak merugikan baik secara kualitas maupun kauntitas. Beberapa jenis tanaman yang biasanya dikembangbiakan menggunakan cara sambung antara lain; jeruk, kopi, durian, dan lain sebagainya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerbukan Proses awal terjadi pembuahan adalah penyerbukan, pada tahapan ini bisa terjadi karena mendapat bantuan yang berasal dari luar. Berikut faktor yang mempengaruhi penyerbukan. Penyerbukan oleh air Penyerbukan yang dibantu oleh air bisa terjadi karena air hujan ataupun air sungai. Penyerbukan oleh angin Penyerbukan oleh angin yaitu dengan cara menggoyangkan kepala sari yang akan membantu tumbuhan dalam proses kembang biak. Penyerbukan oleh hewan Penyerbukan oleh hewan yaitu proses kembangbiak yang dibantu oleh hewan yang singgah seperti, kupu-kupu, semut, kelelawar dan lebah. Penyerbukan oleh manusia Jika ketiga penyerbukan sebelumnya oleh alam dan hewan, penyerbukan yang satu ini termasuk ke dalam pekermbangbiakan generatif buatan.
Faktorpertama yang dapat mempengaruhi perbanyakan vegetatif alami adalah suhu atau temperatur pada lingkungan. Faktor ini akan menentukan tumbuh kembang, reproduksi serta keberlangsungan hidup tanaman. Umumnya, suhu yang baik untuk tumbuhan di antara 22 derajat celcius sampai 37 derajat celcius.
- Adjarian, tumbuhan juga dapat berkembang biak dengan cara alami atau vegetatif alami, lo. Perkembangbiakan tumbuhan vegetatif umumnya terjadi dengan menggunakan bagian dari tumbuhan tersebut. Kali ini kita akan membahas perkembangbiakan tumbuhan secara alami atau vegetatif alami yang merupakan salah satu materi dari bab 2 pelajaran IPA kelas 9 SMP. Nah, perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif juga dapat menghasilkan individu yang baru tanpa melibatkan proses fertilisasi atau proses peleburan inti sel seperma dengan sel telur. Tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan secara vegetatif jika tumbuhan tersebut memiliki sel-sel yang dapat berkembang menjadi sel penyusun jaringan atau organ tumbuhan. Baca Juga Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Tunas dan Tunas Adventif Organ tumbuhan tersebut dikenal dengan nama sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk tanamannya. Perkembangbiakan secara vegetatif juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, lo. Sekarang, yuk, simak cara-cara perkembangbiakan vegetatif alami, ya! "Vegetatif alami umumnya terjadi dengan menggunakan bagian-bagian dari tumbuhan tersebut."
lweV. zk931lhjv7.pages.dev/21zk931lhjv7.pages.dev/49zk931lhjv7.pages.dev/74zk931lhjv7.pages.dev/258zk931lhjv7.pages.dev/9zk931lhjv7.pages.dev/313zk931lhjv7.pages.dev/254zk931lhjv7.pages.dev/25zk931lhjv7.pages.dev/63
pembibitan tanaman jahe dapat dilakukan dengan cara vegetatif alami menggunakan